S2 Elleanor 5: Sin

Mulai dari awal
                                    

.....

"Kamu yakin di atap waktu itu cuma ada kita?"

"Aku yakin. Cuma kita berdua, lino."

Lino mengusap wajahnya kasar, begitu juga dengan jiwon yang terduduk lemas.

"Tapi gimana gadis gila itu bisa tau?" tanya lino penuh frustasi.

"Gadis gila? Siapa yang gila? Gue?"

Lino dan jiwon menatap terkejut seseorang yang tiba-tiba saja datang.

"Lo?"

"Soojin. Itu nama gue, ah sial! Kita sudah sering ketemu, tapi kalian bahkan ga inget nama gue. Nyebelin!" ucap soojin memotong ucapan jiwon.

Oh benar, yang baru datang tadi memang soojin.

"Dasar gila! Mau lo apa hah?!" umpat jiwon kasar.

Soojin tersenyum remeh menatap jiwon dan lino bergantian.

"Apa ya?" tanya soojin menggoda mereka berdua.

"Cukup, cepet bilang apa mau lo?" emosi lino sudah berada di puncak.

Tapi justru reaksi lino yang seperti itu membuat soojin semakin senang.

"Kenapa kalian takut? Kan kalian yang buat situasi seperti ini." tanya soojin menyeringai.

"Ah~ waktu kalian berbuat dosa seperti ini kalian juga bersenang-senang kan?, dan sekarang waktunya kalian bertanggung jawab tapi kalian ga berani, gimana ya?" lanjut soojin lagi.

"CUKUP!!! LO BELOM CUKUP LIAT KITA MENDERITA?!" Teriak jiwon frustasi.

"Belom"

"Sialan!"

Soojin terdiam menatap keduanya, setelah itu tersenyum penuh arti.

"Kalian kesal? Padahal gue cuma ngikutin cara kalian" celetuk soojin.

"Maksud lo?"

"Membuat orang lain menderita dan menyiksa mereka secara perlahan. Itu kan cara kalian? Gue juga mau nyoba langsung ke kalian."

Jiwon dan lino terdiam ketika mendengar ucapan dari soojin.

Sejauh mana soojin mengetahui semua rahasia mereka.

"Tapi ga seru~ kalian kelihatan ga menikmati permainan kalian sendiri." ucap soojin dengan suara dibuat selesu mungkin.

"Dasar gila" umpat lino.

Soojin menyeringai.

"Harusnya sih biar seru kedua pihak harus sama-sama menikmati permainan ini kan? Tapi melihat kalian yang ga perduli perasaan korban dan senang-senang sendiri, cara gue ga salah kan? Mirip sama cara kalian."

Lino tersenyum mendengar celotehan dari soojin.

"Lo pinter meniru, dan lo juga cepat paham. Kenapa lo ga gabung sama kita aja?"

Detik itu juga wajah remeh dari soojin seketika berubah menjadi datar, rupanya lino dan jiwon belum paham sama permainan soojin.

Bergabung katanya? Hahaha!

Soojin menggeleng, menolak tawaran dari lino.

"Oh tentu tidak. Gue beda dari kalian, tujuan gue kan cuma mau ngehukum kalian."

Lino dan jiwon tertawa remeh pada soojin.

"Lo pikir kita takut?" tanya jiwon remeh.

"Harusnya."

"Lo pikir dengan mengancam kita tanpa bukti, bikin kita mohon-mohon ke lo sambil berlutut gitu?" tanya lino masih dengan disertai tawa remehnya.

Soojin menatap mereka dengan tajam dan jangan lupakan senyuman penuh arti yang selalu terpancar di wajah garangnya.

"Mau bukti? Kita lihat besok?"

Soojin sangat benci jika diremehkan.

Setelahnya soojin beranjak pergi tanpa memperdulikan umpatan dan makian dari jiwon.

Dan mereka bertiga, tidak menyadari jika seseorang sedang merekam mereka dan menganggap semua ini menarik.




















































































































































"Cukup menarik. Dahyun, Ellanor, Yeeun, Soojin, Jiwoo, Soyeon, Lino, dan Jiwon. Entah siapa yang gila."





















































































































































































"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗗𝗮𝗵𝘆𝘂𝗻 𝗚𝗿𝗲𝗲𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang