DADDY 05

1.7K 92 23
                                    

"Daddy... kenapa— Daddy tidak pernah menyentuhku lagi?!" Ia menanyakan itu dengan nada yang tinggi lalu dengan sigap memalingkan wajahnya dengan mata yang ia tutup rapat agar tidak melihat bagaimana reaksi Chanyeol.

Ia terlalu malu saat ini.

Itu sangat memalukan.

Alih-alih marah kepada Baekhyun, Chanyeol justru tertawa sejenak lalu menatap Baekhyun sembari membuka dasi yang terasa mencekik lehernya itu.

Baekhyun tak mampu berdiri lebih lama, hanya saja kakinya tiba-tiba saja merasa lemas.

"Baekhyun, ada yang harus ku katakan padamu."

Apa yang ingin Chanyeol katakan padanya?

Apa— pria ini akan menikah?

Itu artinya... ia harus mempersiapkan dirinya.

"Apa itu, Daddy?"

Chanyeol menyadar jika suara Baekhyun seketika lesu,

Pasti memikirkan sesuatu yang tidak masuk akal. Batin Chanyeol.

Alih-alih mengatakannya, Chanyeol justru masuk ke kamarnya dan diikuti oleh Baekhyun.

Ia melihat pria itu duduk di kursi yang berada di balkon kamar. Lalu mendekatinya.

"Kemari, duduklah dipangkuan Daddy."

Baekhyun mengangguk kaku.

Tangan besar itu dengan sigap melingkarkan tangannya di pinggang sempit itu.

"Apa kau tau apa yang ingin ku katakan?"

"J— jangan katakan jika... Daddy— akan menikah." Cicitnya pelan.

"Menikah? Pikiranmu tidak masuk akal sekali."

"Aku hanya takut." Ucapnya pelan.

"Lihat aku." Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatap ke arah wajah Chanyeol.

"Aku tidak melakukannya karena aku takut kau sakit, aku merasa khawatir melihatmu demam tinggi waktu itu."

"Ta— tapi, itu hanya sementara Daddy. Aku juga sering sakit setelah Daddy menghukumku seharian, tetapi aku baik-baik saja kan?" Ucapnya dengan cepat namun jelas.

Chanyeol mengerti.

Baekhyun sudah mulai candu dengan permainannya.

"Baby, aku hanya takut. Maaf jika aku terlalu memaksamu melakukannya."

"No, Daddy. A— aku menyukainya..." rona merah itu tertangkap oleh mata besar Chanyeol.

"Tidak bisakah D— Daddy menyentuhku lagi?" Karena Chanyeol yang tak mengatakan apapun dan hanya menatapnya, itu artinya dirinya sendiri harus memberanikan diri untuk mengatakan itu.

"Kau yakin?"

Anggukan itu adalah jawabannya.

•••

"Apa benar ini Love hotel?" Ia melihat beberapa pasangan lewat dengan mesranya.

"Apa-apaan mereka itu?!" Ia melihat satu pasangan keluar dengan mengecup bibir satu sama lain.

Sehun yang baru datang pun segera mendekati Luhan yang terlihat seperti anak hilang.

"Hey."

"Se— Sehun!"

"Kenapa tidak masuk? Aku sudah memesan kamar, kau hanya perlu meminta kartunya."

"Kamar?"

"Tunggu apa lagi? Ayo masuk." Luhan gugup dengan jantung yang berdebar begitu keras, pria tampan itu menggenggam tangannya dan membawanya ke dalam hotel itu.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: May 05, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

DADDYKde žijí příběhy. Začni objevovat