MSMH || 1

32.1K 2K 285
                                    

Hai Assalamualaikum

Jangan lupa tekan tombol bintang dan ramaikan dengan cara mengomen setiap baris nya🥰

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋🦋🦋

Seorang wanita paruh baya sedang menyapu halaman rumah nya, angin sejuk mulai menerpa khimar berwarna hijau nya itu. Bagaimana tidak sejuk? banyak tanaman dan pepohonan di pekarangan rumah nya ini. Setelah selesai ia meletakan sapu nya di dalam rumah lalu kembali keluar untuk menikmati angin sejuk itu.

"Masyaallah tabarakallah." Gumam nya sambil menghela nafas nya.

"Assalamualaikum Umma." Wanita paruh baya itu tersenyum menatap anak sulung nya lalu membalas salam nya. "Walaikumsalam."

Laki laki itu menyalimi tangan perempuan hebat yang sudah melahirkan dan membesarkan nya dengan lembut. Ia mencium punggung tangan umma nya.

"Gimana tadi habis di pesantren? Lancar aja kan?" Tanya Wanita paruh baya itu yang bernama Ridha.

"Alhamdulillah, lancar Umma." Jawab laki laki yang bernama lengkap Muhammad Rahman Al-Fariz.

Mata Rahman tak sengaja mendapati motor sport yang terparkir di halaman nya. Ia sangat mengenali motor itu.

"Juna ada dirumah?" Tanya Rahman saat menyadari ada motor sport Juna.

"Iya, tadi habis pulang sekolah dia mampir kesini." Jawab Ridha.

"Kalau begitu Rahman ke dalam dulu ya Umma, pengen nyamperin Juna." Pamit Rahman di angguki Ridha.

Rahman berjalan menuju kamar nya, ia yakin. Sepupu nya itu sedang berada di dalam kamar nya. Baru saja Rahman hendak membuka pintu kamar nya, tapi seseorang terlebih dahulu membuka nya dari dalam. Ia menyengir saat melihat Rahman yang menatap nya datar.

"Minggir minggir." Usir Rahman sambil mengibaskan tangan nya.

"Tinggal masuk aja bang. Gue pengen ke toilet bentar." Juna yang sedari tadi menahan pipis nya langsung berlari meninggalkan Rahman yang memutar bola matanya malas.

"Yaiyalah masuk, orang ini kamar gue." Gumam Rahman lalu masuk ke dalam kamar nya.

Pria berhidung mancung itu melepaskan peci nya, menyugar rambut nya kebelakang. Ia mendudukan bokong nya di kasur empuk milik nya. Pikiran Rahman tertuju kepada gadis yang ia tolong tadi, gadis yang memakai kerudung sekolah berwarna putih, Rahman juga bingung dengan jantung nya yang berdetak tak karuan. Ia memegangi dada nya sendiri.

"Berdetak nya cepat banget?" Gumam Rahman sambil memegang dada nya.

"Apaan yang berdetak cepat?" Tanya Juna saat sudah di depan pintu, laki laki perawakan tinggi itu berjalan menghampiri abang nya lalu duduk di samping nya.

Mas Santri My Husband (END) Where stories live. Discover now