7

1.7K 275 11
                                    

"Siapa bocah ini?" tanya sosok yang baru tiba itu.

Tatapan mereka langsung terfokus pada sosok tegap itu. "Ahh akhirnya kau kembali Demetrio," cetus Jennie menatap suaminya dengan mata kucingnya.

Demetrio menatap bingung pada istrinya, dia merasa heran tidak biasanya istrinya itu memanggil dengan nama dirinya.

"Ada apa dear?"

Mereka semua tetap diam, tak ada yang menyahuti perkataan Demetrio. Demetrio semakin dibuat bingung dengan kebungkaman mereka.

Berlian pun sama dengan Demetrio, ia merasa bingung mengapa tiba-tiba suasana menjadi sunyi.

Dia menyembulkan kepalanya sedikit dari pelukan mommynya, ia sedikit mengintip keadaan sekitarnya. Matanya menatap sekeliling kemudian ia terpaku pada sosok Demetrio yang menjulang tinggi begitupun dengan Demetrio yang terpaku pada mata Berlian.

Tapi baru berapa detik mereka bertatapan, berlian langsung menyembunyikan kepalanya lagi. "Huwaa mommy siapa paman menyeramkan itu!"

"Jennie bawa dulu anak mu ke kamar." Perintah Edwardo pada menantunya yang masih menatap nyalang pada Demetrio.

"Baik papa."

........

"Jadi?"

"Dia anakmu," jawab Leandro dengan cepat.

Demetrio mengangkat sebelah alisnya sebagai respon.

"Tidak mungkin."

Charles malas bertele-tele atau pun menjelaskan untuk kedua kalinya mulutnya terlalu mager untuk kembali berbicara.

Demetrio menerima semua bukti wajahnya tidak menampakan ekspresi apa pun namun kini hatinya dugun-dugun tidak menyangka jika ia ternyata memiliki seorang anak lagi yang tidak pernah ia ingat keberadaan nya.

"Terima dia, jika tidak akan ku lubangi kepalamu." Ancam Edwardo selaku sosok yang paling berkuasa di keluarga Fernandez.

Demetrio masih mencerna semuanya, apakah ia bisa menerima kabar mendadak ini? Ia terus berpikir apakah Berlian anak hasil kesalahan atau sebuah sinar kebahagiaan baru yang akan menyinari keluarga dinginnya.

Demetrio berjalan melangkah ke lantai atas tanpa menggunakan lift, ia benar-benar dalam keadaan linglung ia sama sekali tidak mengingat sosok Berlian apalagi Belinda yang merupakan sosok istri kedua yang terlupakan.

Kecelekaan beberapa tahun lalu seperti nya benar-benar menghapus kenangannya secara permanen.

Ia juga dengan bodohnya tidak menyelidiki tahun-tahun yang telah terlupakan di dalam memorinya.

Langkah kakinya berhenti tepat dikamar miliknya dengan sang istri.

Tangannya menyentuh gagang pintu tanpa ragu ia melangkah ke dalam ruangan yang kini bukan lagi wangi khas sang istri melainkan harum bayi yang menyerbak ke dalam Indra penciumannya.

Wangi ini tidak kalah nyaman dengan aroma tubuh istrinya yang memiliki wangi lavender.

Tungkainya mendekat ke arah dua sosok yang kini dengan nyaman berbaring, dengan istrinya dalam keadaan setengah menyender lalu tangannya yang lain mengelus lembut rambut lebat milik sosok anak yang baru ia ketahui sosok itu adalah anaknya.

Demetrio mendudukan tubuhnya di samping Berlian berlawanan arah dengan Jennie. Jennie menatap Demetrio dengan wajah datarnya.

Mau bagaimanapun seorang istri jika mengetahui suaminya memiliki hubungan dengan wanita lain pasti akan merasakan cemburu apalagi jika sampai memiliki anak seperti ini. Namun ia menyampingkan sifat egoisnya demi sosok anak tak bersalah yang kini menjadi kesayangan nya.

Mi Diamante (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang