"Syukurlah,"umpatnya,Nayra menoleh kearah Arthur, raut wajah tenang dan damai yang terlihat jelas diwajah Arthur. Ia mencium lembut pipi suaminya itu, Arthur membalas pada ranum bibir mungil milik Nayra.

"Arthur" panggil lembut Nayra, dengan dahi dan hidung yang masih saling menempel.

"Iya sayang?" Jawabnya sambil mencium ujung hidung Nayra.

"Apakah aku bisa mengunjungi bibi?"

"Kau ingin bertemu dengannya? Setelah apa yang dia lakukan padamu?"

"Ya..bagaimanapun dia adalah bibiku, hanya dia satu-satunya keluarga yang aku punya."

Arthur cukup terdiam beberapa saat setelah mendengar perkataan Nayra, ia bingung terbuat dari apa hati Nayra sehingga semua orang yang melukainya bahkan mencoba membunuhnya selalu saja ia maafkan.

"Sebenarnya, hanya para wizard yang bisa dengan bebas kelur masuk dunia manusia. Itu sebabnya saat para wizard menghilang, kami semua sempat tertinggal oleh zaman." Jawab Arthur dengan helaan nafas.

"Bolehkah aku?"

"Iya sayang, tapi harus berasama aku,Dean dan juga Talita."

"Baiklah..."

•••••••

Pagi harinya, Talita sudah datang ke istana atas perintah Arthur. Mereka berkumpul diruang kerja milik Arthur, Jake dan Alex yang akan mengambil alih penuh pack selama Arthur dan Dean pergi ke dunia manusia.

"Tapi...bagaimana jika ternyata aku menjadi buronan polisi? Aku sempat menusuk leher pria yang akan memperkosaku waktu itu," ucap Nayra dengan lirih.

"Izinkan saya untuk mengecek terlebih dahulu Luna" sahut Talita, "Ya Talita akan pergi bersamaku." Tambah Dean.

"Benar, kalian pastikan terlebih dahulu keadaan disana." Perintah Arthur.

"Baik Alpha, kami izin pergi." Jawab Dean.
Talita dan Dean pergi lebih dulu ke dunia manusia untuk mencari informasi tentang Nayra.

"Luna terlalu baik jika hanya menusuk lehernya, mungkin jika ada Alpha disana, jelas sekali kepalanya akan terpisah dengan badannya." Jelas Alex dengan senyuman lebar yang ia berikan.

"Bahkan Alpha sempat ingin memisahkan tangan Rick dari tubuhnya karna dengan berani bersalaman dengan Luna," tambah Jake.

Nayra membulatkan matanya kearah Arthur seakan dia tidak percaya atas apa yang ia dengar, hanya karena bersalaman Arthur ingin memisahkan tangan Rick. Arthur yang melihat tatapan Nayra langsung mengalihkan tatapannya kepada Jake dan Alex, tatapan tajam dan dingin seolah ingin merobek mulut Beta dan Gamma nya tersebut. Jake dan Alex hanya tertawa dan kabur dengan cepat dari ruangan tersebut.

"Yang benar saja Arthur!" Hanya wajah datar Nayra yang bisa membuat sang Alpha tunduk, bahkan wajahnya sekarang memelas seakan itu akan membuat Nayra melunak.

Nayra pergi meninggalkan Arthur tanpa satu katapun, Arthur hanya menghela nafas kasarnya.

"Ini semua salahmu Alan." Mindlink Arthur kepada Alan.

"Salahku?"

"Siapa yang tempramental serigala bodoh"

"Kau"

"Dasar kau tidak mengaca" Arthur memutus sepihak pembicaraannya dengan Alan dan pergi menyusul Nayra.

••••••

Talita dan Dean sudah kembali, mereka berbincang ditaman istana bersama dengan Nayra dan Arthur.

"Orang yang Luna tusuk itu selamat, mungkin bibi Luna langsung menelpon ambulan." Jelas Talita.

"Saya rasa anda bisa kesana dengan aman" tambahnya.

Nayra dengan antusias langsung memerintahkan Talita untuk membawanya kesana, ia sudah tidak sabar bertemu dengan sahabatnya Anna, Talita membuka sebuah portal.

Talita memasuki portal itu lebih dahulu, lalu disusul dengan Dean,Arthur dan Nayra. Portal itu membawa mereka disebuah hutan kecil yang Nayra ketahui, dari jauh Nayra melihat taman bermain yang sering ia datangi bersama ayah dan ibunya, tanpa ia sadari air mata jatuh dipipi merahnya.

Arthur mengusap air mata Nayra dan memeluknya, mereka berjalan keluar dari taman tersebut dan sampailah diperumahan tempat dimana Nayra tinggal dulu.

Nayra berhenti tepat didepan rumah bibinya, namun sayang rumah itu ternyata sudah dijual, penghuni tersebut dan beberapa tetangga tidak tahu bibinya pindah kemana.

"Nayra!!!" Panggil seseorang dari arah samping.

"Anna!" Nayra berlari menuju Anna begitupun Anna.

Arthur dan Talita terlihat kaget dengan Nayra yang berlari cepat memeluk gadis yang memanggil namanya bahkan sampai terjatuh. Nayra memeluk kencang sahabatnya itu hingga terjatuh, posisi Nayra yang berada di atas Anna sontak membuat Talita tertawa, Arthur dengan raut wajah khawatir menyuruh Talita memeriksa kandungan Luna nya.

"Dia baik-baik saja" jawab Talita.

"Kau yang benar saja sayang! kamu itu sedang mengandung!" Tegas Arthur kepada Nayra.

"Kau sedang hamil Nay?" Tanya Anna, Nayra hanya menunjukan perutnya yang sudah membesar dan Anna langsung menangis tersedu-sedu sambil memeluk sahabatnya itu.

"Kau jahat sekali tidak mengundangku kepernikahanmu, bahkan kau tidak memberitahuku dimana kau tinggal sekarang. Aku sangat kesepian," ucap Anna sambil mengusap air matanya.

"Maafkan aku Anna, aku hanya tidak sempat." Jawab Nayra.

Dean yang sedari tadi terdiam sambil memandangi Anna membuat Arthur bingung, apa yang sedang dipikirkan Beta nya itu.

"Kau kenapa Dean?" Tanya Arthur melalui mindlink.

"M-maaf Alpha, s-sepertinya sahabat Luna adalah mateku." Jawab Dean.

•••••





Hay teman-teman, yuk bantu ramein cerita baru aku^^

Hay teman-teman, yuk bantu ramein cerita baru aku^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
••••••••

Mysterious MateWhere stories live. Discover now