"Chapt 25"

4.4K 405 12
                                    

"Chapt 25"






"Yak!...Yak!.... Apa yang kalian lakukan"

"Diem dan ikut Okay"

Brugh!

"Anjirrr berat banget dah lu" ucap Han.

"Aih! encok keknya gue" ucap Haechan.

Sedangkan Sungchan hanya diem melihat dua sahabat yang sedang mengatur nafas mereka di depannya setelah menyeretnya dari gerbang sekolah sampai ke belakang sekolah.

"Kalian ini kenapa?" tanya Sungchan.

Han, melihat ke arah Sungchan sesaat dan beralih pada Haechan yang ada di sampingnya "Chan lu ngomong dulu dah, gak sanggup gue" ucap Han.

"Hah...Hah... gak! Lu duluan aja masih engep ini gue" jawab Haechan.

"Bentar lagi bel masuk, kalau gitu aku ke kel-"

"GAK!" teriak Han dan Haechan secara bersamaan dan itu berhasil membuat Sungchan terdiam mematung.

"Enak aja lu main kabur, gue sesek napas gara-gara seret badan bagong lu ya" ucap Han.

"Lah iya, gak menghargai banget lu jadi orang" sahut Haechan yang malah membuat Sungchan bingung.

"Kan aku gak nyuruh kalian seret aku" ucap Sungchan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Han dan Haechan.

Dddrrrtttr....

Di saat ketegangan dengan tidak sopannya ponsel Sungchan bergetar dan itu berhasil mengalihkan perhatian dua sahabat yang sedari tadi mengulur waktu hampir 20 menit tanpa mengatakan tujuan mereka membawa Sungchan ke belakang sekolah.

"Hehehe... maaf ada telfon" ucap Sungchan sebelum menggeser ikon ijau dan menerima panggilan masuk pada ponselnya.

- - -ooOoo- - -

"Chan!"

Langkah Haechan terhenti dan dia membalikkan badan ke arah sumber suara saat seseorang memanggilnya.

"H-Hyung" ucap Haechan.

"Ada yang mau Hyung bicarakan" ucapnya dan di balas anggukan oleh Haechan.

Mereka pun pergi berjalan menuju parkiran dengan Haechan berjalan di belakang dengan kepala menunduk ke bawah.

"Masuklah"

Haechan, hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil setelah orang itu membukakan pintu untuknya.

"Hyung minta maaf" ucapnya mengawali pembicaraan.

"Uummm"

"Hyung, bisa jelaskan semu-"

"Aku sudah tau"

"Huh?!"

Haechan, mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah samping di mana Jaemin duduk.

"Kenapa Hyung tak memberi tahuku dari awal? kenapa harus melakukan itu padaku, kalau aku tau dari awal kan aku gak perlu membenci Hyung" omel Haechan panjang lebar berhasil membuat Jaemin terdiam.

Ya, Haechan yang tadinya benci dengan Jaemin karena perlakuan aneh Jaemin padanya sekarang rasa benci itu hilang begitu saja setelah Sungchan memberi tau segalanya padanya tadi pagi.

Flashback oN.

"Ya...ya... aku tau tau"

Sungchan, mematikan sambungan dan kembali ke Haechan dan juga Han yang sedari tadi memperhatikannya.

"Hah! sekarang katakan kenapa kalian membawaku kesini?" tanya Sungchan.

"Eehhh..." Haechan berdehem sebelum mulai bertanya pada Sungchan, "Lu kenal pak Jaemin?" tanya Haechan dan di angguki oleh Sungchan.

"Darimana lu kenal pak Jaemin? bukannya lu masuk sekolah ini pas pak Jaemin udah keluar?" tanya Han.

Sungchan, memutar bola matanya sambil membuang nafas lelah padahal dia gak habis ngapa-ngapain.

"Gimana gak kenal orang dia hyungku, dari aku bisa ngelihat dan bicara aku udah kenal dia lah" jawab Sungchan membuat Han dan Haechan saling bertukar pandang.

"Tunggu..tunggu... dia Hyung lu?" tanya Haechan memastikan dan Sungchan mengangguk.

"Han" panggil Haechan dan Han menoleh ke arah Haechan " bunuh diri itu dosa gak?" tanya Haechan random.

"Enggak, paling cuman di jadiin teh celup lu di neraka" jawab Han.

"Kalian ini kenapa sih?" tanya Sungchan yang masih aja bingung sama dua uke di depannya.

"Gak, gue cuma penasan sama hubungan lu dan pak Jaemin" ucap Haechan membuat Sungchan tersenyum.

"Cciieekk cemburu ya"

Haechan, membolakan matanya tak percaya dengan ucapan Sungchan yang bilang dirinya cemburu.

"E-enggak, ngapain gue cemburu"

"Cemburu juga gak apa-apa orang kalian bakal nikah juga" celetuk Sungchan lagi yang membuar wajah Haechan semakin memerah.

"Asal kamu tau ya, Jaemin Hyung itu di tugasin di rumasakit mangkanya dia nyuruh aku pindah ke sekolah ini untuk jagain kamu selama dia tuga. Dan masalah di bukit belakang sekolah itu sebenarnya Jaemin Hyung juga menyesal dan selalu nyalahin dirinya sendiri tapi dia tak ada waktu untuk menemui dirimu, sedangkan kau juga ngurung diri, di hubungi juga gak bisa" ucap Sungchan panjang lebar.

"Tunggu, kok lu tau?"

"Hhuuff" lagi-lagi Sungchan menghela nafas dan memutar bola matanya "kau ini gimana sih, aku kan adiknya ya pasti tau lah, lagian Jaemin Hyung tuh gak pernah pacaran mangkanya dia berguru padaku saat eomma bilang akan menjodohkannya denganmu" jawab Sungchan.

"Hah! orang mesum kek pak Jaemin gak pernah pacaran?" tanya Han yang terkejut dengan fakta Jaemin gak pernah pacaran.

"Ho'oh" jawab Sungchan sambil mengangguk "apa yang di lakuin Jaemin Hyung ke Haechan itu atas saran ku hehehe" lanjut Sungchan sambil cengingisan tanpa dosa.

"Jadi selama ini dia di tugaskan bukan lari dari tanggung jawab?" ucap Haechan membuat Han dan Sungchan menoleh ke arahnya, "dan selama ini dia tau kalau di jodohin sama gue?" lanjut Haechan.

"Uummm... kalau dia lari dari tanggung jawab dia gak akan balik nemuin kamu lagi, dan Yups dia tau kalau mau di jodohin denganmu, dan itu alasan dia magang guru di sini padahal dia sarjana kedokteran, dia cuma ingin lebih dekat dengan calonnya" ucap Sungchan lagi yang membuat Haechan merasakan perasaan yang campur aduk antara marah, senang, kecewa, sedih dan gak tau lah.

Flashback Off.

"Maaf" ucap Jaemin setelah Haechan menceritakan semuanya yang dia tau dari Sungchan adik kandung Jaemin.

"Gak! aku marah sama Hyung" ucap Haechan dengan wajah cemberut dan akan membuka pintu mobil.

Srak!

Chup!

Mata Haechan membola sempurna saat Jaemin berhasil menariknya dan mempertemukan bibir mereka setelah beberapa bulan tak pertemu.

"YAK! HYUNG INI MASIH DI AREA SEKOLAH..!!" teriak Haechan yang malah mendapat senyuman dari Jaemin.

- - -ooOoo- - -

Alhamdullilah end 😊

"SPECIAL" {JaemHyuck} || END Where stories live. Discover now