"Chapt 23"

4.3K 431 4
                                    

"Chapt 23"














Haechan, berjalan dengan wajah kusut dan kenghentak-hentakkan kakinya di sepanjang koridor sekolah membuat para murid yang sudah lebih dulu berada di selolah dan sedang berdiri di koridor menatap heran ke arah Haechan.

"Kenapa dia?"

"Mana gue tau dari tadi kan sama lu"

Haechan, tak perduli dengan sekitar yang mulai membicarakannya karena heran dan dia tetap lanjut berjalan menuju kelasnya.

Brak!

"Yak! Lee Haechan" teriak salah satu siswa di antara segerumpun siswa yang ada di kelas terkejut dengan kedatangan Haechan.

"Apa!?"  ucap Haechan sinis dan itu terlihat menyeramkan membuat siswa yang tadinya ingin protes langsung ciut.

"E-enggak"

Haechan, memutar bola matanya dan berjalan menuju bangkunya.

Brak!

"Aihh!"

Lagi-lagi segerumpun siswa terkejut karena sekali lagi pintu kelas terbuka dengan tidak sopannya.

"Apa?!" tanya pelaku.

Siswa itu hanya memutar bola matanya dan kembali pada temannya lalu lanjut bercerita horor yang sempat tertunda karena ulah Haechan dan Han.

Bruh!

"Mbul!"

"Han!"

Haechan, berbicara secara bersamaan membuat keduanya seketika terdiam dan saling menatap.

"Lu ngomong duluan"

"Gak lu aja duluan"

"Gak lu aja gak apa-apa"

"Gak lu aja udah"

Keduanya saling menyuruh untuk lebih dulu berbicara tapi tak ada yang mau lebih dulu sampai akhirnya...

Triiinnggg.....

Bel masuk berbunyi dan tak selang berapa lama pak Doy wali kelas mereka masuk kedalam kelas yang mana itu artinya Han dan Haechan harus diam sampai jam pertama selesai.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di kediaman Haechan, eomma dan pemuda duduk di ruang keluarga dengan di temani secangkir teh dan juga cemilan di sana.

"Maafin echan ya nak" ucap eomma membuka suara dan memulai percakapan di antara mereka.

"Tak apa eomma, saya bisa memakluminya" ucap pemuda itu dengan ramah dan sopan.

Eomma, tersenyum dan menepuk bahu pemuda itu dengan pelan, "Seringlah kemari agar dia terbiasa denganmu" ucap Eomma yang sepertinya sangat berharap kalau Haechan menikah dengan pemuda itu.

Menikah..??

Iya menikah karena yang ada di rumah Haechan itu adalah orang yang akan di jodohkan dengan Haechan. Karena Haechan menolak di antar pemuda itu dan memilih naik taxi, akhirnya Eomma menyuruh pemuda itu masuk dan ngobrol sebentar dengannya.

"Uumm... bagaimana di rumasakit?"

"Baik-baik saja eomma"

"Baguslah, aku tak menyangka kalau calon menantuku seorang dokter tampan sepertimu"

"Eomma bisa aja"

"Itu benar Jaemin~aaa... kau itu idaman para orang tua, sudah pintar , tampan, dan sekarang kau seorang dokter"

Mendengar pujian dari eomma Jaemin pun tersenyum meski hatinya sedikit sakit karena mengingat sekarang Haechan membencinya.

- - -ooOoo- - -

Dan di kantin sekolah Haechan dan Han terbengong setelsh Haechan menceritakan kejadian tadi pagi di rumahnya yang mana Jaemin datang kerumahnya.

"Apa yang harus gue lakuin sekarang?" ucap Haechan membuat Han yang duduk di sebelahnya menoleh.

"Kalau gue jadi lu, gue bakal nolak Chan, itu guru udah nglecehin lu sampai lu kek mumi selama seminggu" ucap Han sambil mengusap lembut punggung Haechan.

"Tapi orang tua gue gimana?" 

Mendengar eratnyaan Haechan membuat Han terdiam karena dia juga sudah tau alasan orang tua Haechan menjodohkan Haechan, tapi masalahnya sekarang kenapa calon suami Haechan harus Jaemin.

"Aarrggg~ eomma~" teriak Haechan sambil mengacak rambutnya dan menjatuhkan kepalanya di atas meja.

"Hai!" sapa murid baru membuat Han mau pun Haechan mendongak.

"Aku boleh gabung?" tanyanya dan Han mengangguk sedangkan Haechan kembali meletakkan kepalanya.

"Haechan kenapa?" tanya anak baru itu tapi di jawab gelengan oleh Han karena Han pikir ini adalah masalah pribadi sedangkan mereka juga gak begitu dekat dengan anak baru itu meski beberapa kali terlihat bersama.

16:30pm.

Haechan dan Han baru saja menyelesaikan pelajaran terakhir yang artinya mereka boleh pulang sekarang karena jam sekolah sudah berakhir.

"Lu mau gue anter atau naik taxi lagi?" tanya Han sambil berjalan menuju parkiran di mana Hyunjin sudah menunggu di mobilnya.

"Gue naik tax-"

Tin....

Tin....

Langkah Han dan Haechan terhenti saat suara klakson terdengar tak jauh dari mereka.

"Chan, bukannya itu pak Jaemin?" tanya Han dan Haechan mengangguk pelan.

"Dia mau jemput lu?" tanya Han lagi dan Haechan menggeleng.

Sedangkan Jaemin mulai membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana lalu berdiri menghadap ke arah Haechan sambil tersenyum.

"Ganteng sih pak Jaemin tapi kampret" ucapa Han yang terlihat sedikit terpesona dengan Jaemin sedangkan Haechan hanya diam di samping Han dengan terus menatsp ke arah Jaemin juga.

Brugh!

"M-maaf"

Lamunan Han dan Haechan terpecahkan dan menoleh ke arah anak baru yang tak sengaja menabrak Haechan.

"Maaf tadi aku buru-buru" ucapnya yang hanya di angguki oleh Haechan dan Han.

"Aku pergi dulu ya, bye" ucapnya lagi lalu berjalan meninggalkan Han dan Haechan.

"Hyung?"

"HYUNG..??!!"  Han dan Haechan berteriak secara bersamaan saat mendengar anak baru itu berteriak "Hyung" sambil berlari ke arah Jaemin.

- - -ooOoo- - -

Nah makin gak jelas kan 🤣🤣🤣

"SPECIAL" {JaemHyuck} || END Where stories live. Discover now