"Chapt 21"

4.3K 481 15
                                    


"Chapt 21"













Cklek!

Haechan, melepas sepatunya dan menaruhnya pada rak sepatu yang sudah tersedia di rumahnya.

"Sayang, kau sudah pulang?" ucap eomma menuruni tangga.

"Eomma, eomma mau kemana?" tanya balik Haechan yang heran melihat eommanya berpakaian rapi.

Eomma, tak menjawab dan hanya tersenyum ke arah Haechan yang masih berdiri mematung menatap eommanya.

"Eomma hanya akan menemui teman lama, apa kau mau ikut?"

Haechan, menggelengkan kepalanya "tidak, aku sedang banyak tugas yang harus di kumpulkan besok" jawab Haechan yang padahal Haechan tak pernah mengerjakan tugas dan milih di hukum atau kabur bersama Han.

"Ah! baiklah, kau belajar saja nanti kalau lapar kamu pesen aja ya" ucap eomma dan di angguki oleh Haechan.

Setelah kepergian eomma, Haechan meraih ponselnya dan mencari kotak Han.

Kontak Han? bukannya lagi marahan..??

Han dan Haechan itu udah seperti saudara kembar beda keluarga, mau semarah apapun mereka paling cuma bertahan 15 menit doang.

"Hallo!"

Haechan, reflek menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar teriakan Han dari seberang.

"Yak! jangan trial goblok" kesal Haechan yang di balas kekehan oleh Han.

"Hah..hah... maaf, ada apa mbul?"

"Gak ada cuma mau nyuruh lu dateng kerumah, sendirian nih gw"

"Emak lu kemana"

"Kerumah temennya, dahlah jangan banyak nanya cepet ke sini lu"

Setelah mendengar ucapan Haechan, Han mematikan sambungan secara sepihak yang mana itu membuat Haechan mengumpat sebal.

Ting tong...

Ting tong...

Baru juga Haechan menaruh tas nya dia sudah harus balik turun tangga dan membuka pintu saat mendengar suara bel rumahnya.

Cklek!

"Cepet banget lu" ucap Haechan yang melihat Han berdiri di hadapannya.

"Nah ini yang lu gak tau dari gw, gw tuh punya kemampuan teleport sebenarnya" ucap Han sambil nyelonong masuk kedalam rumah.

Haechan, yang mendengar ucapan Han hanya memutar bola matanya bodo amat.

"Emak lu beneran gak dirumah mbul?" tanya Han sambil membaringkan tubuhnya di atas ranjang Haechan.

"Lu tadi lihat gak?"

"Gak"

"Yaudah"

Setelahnya tak ada lagi obrolan di antara mereka yang sibuk dengan game di ponsel masing-masing.

Lah terus apa gunanya Haechan panggil Han kalau gini mah?"

Gak ada gunanya, tapi ya emang kek gitu mereka asal barengan aja udah.

- - -ooOoo- - -

Karena kecapean main game, akhirnya Han dan Haechan tertidur sampai  hari sudah benar-benar gelap.

Cklek!

Eomma, masuk kedalam kamar Haechan dan senyumnya mengembang saat melihat anak semata wayangnya tertidur pulas sambil memeluk sahabat selayaknya memeluk guling.

"Gemes banget sih anak eomma" ucap eomma sambil mengusap pipi Haechan "pantesan dia tergila-gila" lanjut nya dan tetap mengusap lembut pipi gembil Haechan.

"Gghhh" lenguh Haechan merasa terusik.

"Kalian udah makan belum?" tanya eomma membuat Haechan perlahan membuka matanya.

"Eeeuuuhh...eomma?" ucap Haechan sanbil membuka mengusap matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk.

Eomma, tersenyum sambil mengusap kepala Haechan yang terlihat seperti anak berumur 9 tahun yang terbangun tengah malam.

"Apa kau sudah makan?" tanya eomma sekali lagi dan Haechan menjawab dengan mengelengkan kepalanya.

"Mau eomma masakin?"

"MAU!"

Eomma dan Haechan seketika menoleh ke arah Han yang enta sejak kapan dia terbangun dan menjawab pertanyan eomma yang padahal di tunjukan pada Haechan.

Dan kini mereka pun makan malam di jam yang bisa di bilang udah hampir tengah malam.

- - -ooOoo- - -

Keesokan harinya, karena Han tidur di rumah Haechan mau gak mau dia pakek seragam Haechan karena gak mungkin dia balik kerumah dulu untuk ambil seragam.

"Udah belum sih?" tanya Haechan dari depan kamar mandi.

"Bentar lagi elah lu ribet amat dah"

Haechan, yang mendengar itu menaikkan sebelah alisnya "kenapa jadi gw yang ribet?" gumam Haechan.

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Han dengan rambut basahnya keluar dari kamar mandi.

"Napa lu?" tanya Han saat melihat Haechan terdiam menatapnya.

"H-Han"

"Hhuumm?"

"S-sejak kapan lu punya abs?" tanya Haechan sambil menatap ke arah perut Han dan arah pandang itu di ikuti oleh Han.

"Kenapa?"

Haechan, mengangkat wajahnya dan menatap Han sebelum dia mengangkat kedua jempolnya "Itu keren, hhuuaaa gue juga mau" ucap Haechan dengan ekspresi masih tidak percayanya kalau sahabatnya yang kerjaannya makan bisa punya abs, sedangkan dia yang berusaha diet malah gak ada.

"Chan" panggil Han sambil menepuk bahu Haechan.

"Huh?!"

"Lu pengen abs?" tanya Han dan di angguki oleh Haechan.

Han, melangkah lebih dekat dengan Haechan dan sedikit memajukan wajahnya, "Itu mustahil" bisik Han sebelum dia lari kembali masuk kedalam kamar mandi sebelum Haechan mencakarnya.

- - -ooOoo- - -

Antara lanjut atau hapus 😭😭

"SPECIAL" {JaemHyuck} || END Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon