18. Happier : Sekarang

901 148 17
                                    

Pastikan vote dan komentar di bab sebelumnya🙏🏻

Sebentar lagi ramadhan, bersihkan galeri dan perpustakaan kalian🌚

"Kenapa?"

"Ada apa?"

"Kenapa kalian berada di luar?"

"Mommy, dengan siapa?"

Langkahnya terasa lebih berat, Yuri memeluk Sinb dari samping karena kebetulan dia yang searah dengan Sinb. Yuri yang menjemput Sinb, dia yang datang kepada Sinb agar segera ke rumah sakit.

"Auntie, kenapa?" tanya Sinb kepada Yuri.

Sinb melepaskan kedua tangan Yuri dari bahunya, ia melangkah lebih cepat lagi dan berdiri di antara orang-orang yang berada di sana.

Dia menghampiri Krystal yang sedang duduk dengan kepala yang tertunduk, Sinb duduk di lantai agar mensejajarkan dirinya dengan Sang bibi. Krystal malah memalingkan pandangannya, tentu saja itu membuat Sinb semakin bingung.

"Auntie~" panggil Sinb setengah merengek. "Lihat Sinb, jawab pertanyaan Sinb."

Krystal menepis tangan Sinb yang datang kepadanya hendak menggapai, Sinb memandangi jemarinya yang seperti tak pantas untuk bersentuhan dengan Sang bibi. Tak mau terus berada dalam kebingungan, Sinb beranjak meminta jawaban dari yang lainnya.

"Auntie, kenapa?"

"Auntie, ada apa?"

Mereka tak merespon, seolah pertanyaan Sinb tak memiliki jawaban.

"Kumohon."

Pintu ruangan terbuka, seorang dokter keluar dengan raut wajah tak bersahabat. Sinb berlari kecil menghampiri dokter itu, ingin bertanya mengenai kondisi ibunya.

"Dokter, Mommy-ku baik-baik saja, 'kan?"

Dokter itu memalingkan pandangan ke sembarang arah. Lalu, kedua tangan Sinb terangkat dan meraih kerah jas putih tersebut, meremasnya erat, sorotnya menajam dan memanas ketika tak mendengar jawaban satu pun.

"Kumohon, katakan kondisi Mommy-ku." Sinb meminta dengan suara gemetar, khas orang menangis. "Kumohon~"

Sooyoung tiba-tiba beranjak dari kursi itu, ia berjalan menghampiri Sinb yang kemudian memeluknya dari samping, tak beberapa lama Yoona pun datang untuk melepaskan kedua tangan Sinb dari jas putih dokter yang menangani Jessica.

"Tenangkan dirimu, Sinb ah." Sooyoung berbisik.

"Kenapa?"

Sooyoung tersenyum penuh keraguan, detik berikutnya ia menggeleng karena tak bisa menjawab pertanyaan Sinb.

"Kenapa kalian bersikap seperti ini?"

Sinb melepaskan dirinya dari Sooyoung, ia memaksa masuk ke dalam ruangan dan melihat Sang ibu tengah duduk di tepian ranjang rumah sakit. Wajahnya memucat, tubuhnya begitu kurus, dia seperti tak terurus di sana.

"Mommy," panggil Sinb.

Kepalanya terangkat sesaat setelah mendengar suara putrinya, Jessica memaksa senyuman yang membuat Sinb lebih lega dari sebelumnya. Hanya saja, kedua mata Jessica seperti tak berfungsi lagi.

"Mommy," panggil Sinb sekali lagi.

"Hei," balas Jessica serak.

Sinb berlari ke arah ibunya, langsung memeluk tubuh lemah itu dengan erat. Sepasang mata Sinb terpejam yang menyebabkan air mata jatuh membasahi pipi, Sinb mengerti sekarang, mengapa semua orang diam tanpa memberi jawaban kepadanya. Adalah hal ini, yaitu Jessica yang tak mempunyai kesempatan melihat lagi.

HappierWhere stories live. Discover now