12. Happier : Sekarang

803 150 6
                                    

Mobil itu melaju dengan kecepatan cukup tinggi, Krystal mengendarai mobil terbaru yang ia beli sekitar dua pekan lalu dengan tanpa memikirkan risiko. Dia tidak memikirkan bahwa kecelakaan akan datang kepadanya kapan saja, dan bisa menghancurkan dirinya serta mobil terbaru itu.

"KEPARAT!"

Krystal keluar dari mobilnya setelah mengumpat, dia langsung saja menarik lengan bajunya sampai ke siku, lalu ia mulai memasang kuda-kuda siap bertarung. Sorotnya menajam dan penuh peringatan.

Plak!

Krystal terhenyak begitu mendengar ringisan laki-laki itu, dia langsung mundur selangkah menjauh darinya.

"YAK! KENAPA KAU-" ucapannya terpotong begitu mengetahui siapa yang menggeplak kepalanya. "Eh? M-maaf, maaf aku tidak bermaksud berteriak tadi."

Krystal menghembuskan napas kasar. "Aish, kenapa kau berpakaian seperti itu?"

"Begini, biasanya Sinb akan dijemput oleh Mommy-nya. Lalu, begitu hari ini dia bisa pergi dengan teman-temannya di sana, aku mengawasi dia dari kejauhan," oceh pemuda Boo.

"Aku pikir kau penjahat, sial!" Krystal merutuk.

Seungkwan menyengir. "Tidak, tentu saja bukan. Aku di sini untuk melindungi Sinb, karena aku berhutang banyak hal padanya."

"Apakah dia masih lama di sana?" tanya Krystal.

"Mereka akan pulang, lihatlah." Seungkwan menunjuk. "Tapi, di mana Mommy-nya Sinb?"

Begitu menoleh, Krystal sudah tidak ada di sampingnya lagi. Berhubung Seungkwan memang menyayangi idolanya itu, maka dia tak akan marah.

Rupanya Krystal langsung datang ke kafe itu, dia masuk dan mulai bergabung dengan Sinb. Entah akan seperti apa reaksi orang-orang di sana, ketika Krystal tiba-tiba datang dan bergabung dengan mereka.

"Omo!!! Krystal Jung!!!"

"Ya ampun~ beri aku napas buatan~"

"Dia begitu terkenal di masa itu, aku mengaguminya ketika aku masih kecil~"

"Wah, aku berharap bertemu secara langsung, dan sekarang Tuhan mengabulkannya!!!"

Sinb melipat kedua tangan di bawah dada, lain lagi dengan Krystal yang terlihat memandang remeh gadis-gadis di hadapannya. Bukan apa-apa, tetapi Krystal tahu mereka adalah gadis-gadis yang sering mengejek Sinb dengan sebutan anak Mommy. Jangan sebut Krystal cenayang, karena Sinb yang menceritakan itu kepadanya.

"Apa yang Anda lakukan di sini?" tanya Soojin penasaran. "Wah, kenapa Anda terlihat sangat cantik di usia yang semakin bertambah itu."

Krystal berdehem. "Kuncinya adalah uang."

Eunseo mengerjapkan matanya berkali-kali. "Yak, Sinb yya! Lihat idolamu duduk di sampingmu!"

Sinb membuka matanya lebar-lebar. "Omo!!! Aku sangat mengagumimu, Nona Jung!"

Krystal mencubit gemas pinggang Sinb, membuat gadis Jung kontan meringis.

"Aku di sini untuk bertemu dengan seseorang," katanya. "Aku pikir ini bangku yang kami pesan."

"Ah~" jawab gadis-gadis itu. "Boleh aku meminta foto bersamamu?"

"Tentu, ayo!"

Menghembuskan napas kasar, entah mengapa Sinb muak melihat teman-temannya begitu antusias dengan Sang bibi. Ingin rasanya Sinb berteriak dan mengatakan bahwa dia adalah keponakan Krystal, tetapi dengan sekuat tenaga ia menahannya.

Lalu, pikirannya mulai terbang begitu mengingat ibunya tak datang menjemput. Krystal menatapnya dengan pemberitahuan tanpa suara, Sinb yang paham bahwa Krystal di sini untuk menjemputnya pun hanya mengangguk saja.

HappierWhere stories live. Discover now