6. He Knows

18 0 0
                                    

Sudah lebih dari lima belas menit namun Jin tak kunjung sadar. Wajah pria itu mendadak pucat, keringat dingin keluar menetes dari pelipisnya. Sea menatap Jin yang masih tergeletak tak berdaya dengan iba. Manusia yang selalu terlihat ceria serta penuh energi itu akhir-akhir ini menjadi orang lain, sering ketakutan dan gelisah.

Pandangan Sea beralih menuju Ethan yang tengah sibuk memperhatikannya. Pria itu duduk di sofa sembari melipat tangannya ke depan dada. Benar juga, semua hal runyam yang terjadi belakangan ini bermula dari aksi yang dilakukannya malam itu.

Karir Sea yang harus hilang ketika ia tengah berada di puncak, teman yang berubah menjadi aneh, serta datangnya makhluk tidak dikenal yang mengaku jika dirinya jelmaan kupu-kupu. Selanjutnya apa? Hal apa yang akan berubah dari hidup Sea?

Lamunan gadis itu buyar ketika Jin perlahan membuka matanya. Ia mendekat untuk memastikan bahwa Jin baik-baik saja dan tidak perlu pergi ke rumah sakit. Sea mendengar Jin mulai meracau, seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya namun suara serak itu tidak terdengar jelas oleh telinga.

"Jin, kamu gapapa? Mau pergi ke rumah sakit?" 

Pria yang tergeletak lemas itu hanya menggeleng pelan. Susah payah ia meneguk saliva, mengumpulkan keberanian untuk bicara.

"Kak....aku ngelihat dia...." Tangan Jin terangkat, telunjuknya mengarah pada kamar mandi Sea, "disana...aku ngelihat dia berdiri disana! Cowok yang aku lihat di Alienus Lab, yang ngikutin aku...disana." Jin berusaha bangun.

"Aku.....arrrrrghhhhhhhhhh!"

Pria itu terjungkal saat berbalik dan mendapati Ethan tengah menatapnya tajam. Badannya mendadak kaku lagi, bahkan lidahnya tidak bisa digerakkan. Ia benar-benar terlihat menyedihkan, seperti anak anjing yang hilang. Jin berhasil membawa dirinya bersembunyi dibalik punggung Sea. Wajahnya ia tutupi menggunakan kedua tangan.

"Karena kondisinya udah terlanjur kayak gini, aku ga punya pilihan lain selain ngasih tau kamu yang sebenernya." Sea berbalik, menatap Jin yang masih meringkuk ketakutan.

Kondisi pria itu mulai membaik setelah Sea memberikan penjelasan. Namun ia masih tidak mengerti bagaimana bisa makhluk itu berada di apartemen Sea sekarang. Untuk apa? Apa tujuannya? Sama seperti yang Sea pikirkan, namun untuk saat ini mereka harus bersabar jika ingin mendapat jawaban.

Pengakuan Nam Jin barusan membuat Sea tersadar, bahwa mungkin yang Ethan katakan bukanlah sebuah kebohongan. Kenyataan bahwa dirinya bukan manusia dan ia yang berasal dari dunia berbeda, benar adanya.

"Jadi kakak bukan manusia?" Jin mulai menginterogasi, kali ini nada bicaranya sudah normal.

Ethan hanya memberikan gelengan kecil untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan lawan bicaranya. Semakin diperhatikan, makhluk itu memang tidak menyeramkan. Ia sama saja seperti manusia pada umumnya.

Jin bernapas lega, mendapati kenyataan bahwa ketakutannya selama ini tidak berarti apa-apa. Setidaknya dirinya kini tau, walau bukan manusia, makhluk itu tidak akan menyakitinya.

"Tunggu." Jin menatap Ethan, "lalu untuk apa kakak terus ngikutin aku saat itu? Bahkan muncul di mimpi juga. Apa tujuannya?"

"Aku hanya iseng. Ngelihat ekspresimu yang ketakukan bikin aku seneng." Ethan menjawab dengan wajah yang datar.

"Sialan." Akhirnya umpatan itu keluar dari mulut Jin.

Lama mereka bercerita tentang asal usul keberadaan Ethan, namun belum bisa menyimpulkan apapun. Yang mereka tau sejauh ini hanyalah bahwa Ethan bukanlah manusia namun ia bisa bersikap seperti manusia pada umumnya. Selain itu, Ethan juga kehilangan ingatan tentang 'kehidupan' yang ia jalani sebelumnya.

[ON GOING] ButterflyWhere stories live. Discover now