26[mabuk]

45.5K 4.9K 778
                                    

Di suatu tempat yang didalamnya terdapat banyak orang-orang yang sedang Asik dengan dunianya masing-masing, ditemani oleh dentuman musik yang sangat terdengar didalam ruangan itu lalu lampu yang remang-remang dan berwarna-warni membuat pandangannya sedikit pusing melihatnya.

Ya, bar. Arka datang ke tempat itu.

Arka menginjakkan kakinya masuk kedalamnya, dia mengedarkan pandangannya lalu dia sedikit bergedik ngeri melihat orang-orang yang tidak tahu malunya itu bersetubuh di sofa yang panjang, dan juga wanita-wanita malam.

Arka, laki-laki yang masih SMA itu berjalan mendekati meja bartender.

"Lha Arka?"

Arka menoleh kearah sumber suara dimana ada,

Rangga? Temannya Dimas yang.. memakai baju bartender?

Arka mengerjap-ngerjapkan matanya,"Rangga?"

Rangga tersenyum,"ngapain lo? Kecil-kecil maennya kesini."

"Lo.. kerja disini?" Rangga ngangguk.

Arka tersenyum senang, dia duduk disatu kursi tinggi yang ada didepan meja bartender,"gue mau pesen dong."

"Pesen ape? Minuman?" Arka mengangguk cepat.

"Minuman apa?"

"Eum.. yang enak apa?"

Rangga terkekeh,"ck ck masih bocah maennya udah jauh, Vodka aja ya."

Arka mengedipkan matanya polos,"enak?"

"Enak, kadar alkoholnya juga gak tinggi."

"Tapi kata kak Ce gak boleh minum alkohol-alkohol'an."

"Masa ia lu kesini mau minum Boba."

Arka tersenyum kikuk,"eum.. yaudah mau!"

"Tunggu ya." Rangga yang bekerja sebagai bartender di bar itu melakukan aksinya dimana membuat minuman dengan gayanya sendiri supaya membuat pelanggan-pelanggan tertarik.

Arka hanya diam memerhatikan sekeliling, lalu dia menghela nafas kecil saat mengingat kembali kejadian tadi.

Arka mengusap wajahnya dan melihat jam yang ada di hp nya.

02.40

"Nih, dah jadi."

Arka menoleh lalu tersenyum,"makasih!"

Rangga mengangguk dia menatap Arka sambil bertumpu pada kedua tangan diatas meja,"tumbenan kesini? Ngapa?"

Arka mengangkat bahu dia meminum minuman Vodka itu menggunakan sedotannya lalu mengernyit,"eum.. asem."

Rangga terkekeh,"abisin kalo bisa."

"Bisa lha!" Arka menyedot minuman Vodka itu sampai sisa setengah gelas lalu memejamkan matanya erat.

"Asem wle." Arka menutup mulutnya menggunakan tangannya.

"Udah-udah jangan diab—" Rangga ingin mengambil gelasnya tapi,

"Gak!" Arka menariknya,"enak kok—"

"Siapa suruh lu minum?"

Arka dan Rangga menoleh serentak menatap,

Dimas.

Arka mengedipkan matanya pandangannya sedikit kabur, matanya sayu, dia sudah mabuk.

"Siapa yang ngajarin lu Dateng ketempat beginian? hM?" Dimas mengapit dagu Arka, membuat lelaki yang lebih pendek itu mendongak.

"Hach!" Arka mengusap hidungnya,"hiks."

Dimas dan Rangga bingung, kenapa Arka tiba-tiba nangis?

"Hiks jahat." Arka meremat Hoodie nya sendiri,"benci Dimas hiks."

Rangga menatap Dimas, dan lelaki itu hanya diam.

"Hiks ka-kamu kenal Dimas? Jangan ditemenin dia jahat, tukang bohong!" Arka bergumam sambil sesegukan kecil.

Dia diambang kesadaran.

"Kata bunda orang bohong gak bakal punya temen, j-jadi hach! Jangan ditemenin!"

"Dimas bohong!! Katanya bakal ada di sisi gue t-tapi dia hach! Pergi hiks." Arka menunduk.

Rangga tahu, dia menatap Dimas meminta penjelasan.

Tapi Dimas malah mengalihkan pandangannya.

Arka mengusap hidungnya,"hiks dia j-juga mau nikah! Katanya Dimas sayang sama gue t-tapi malah hach! Pergi ninggalin!"

"Tunggu-tunggu, kenapa segini nya?" Celetuk Rangga.

Arka mendongak dengan kondisi wajah yang merah, apalagi hidung kecil itu yang merah dan kedua pipi yang putih itu juga merah, lalu kedua matanya yang sayu, dan rambut birunya yang acak-acakan.

Semua orang bisa saja menerkam Arka sekarang juga saat melihat kondisi Arka seperti itu.

Arka mengerucutkan bibirnya dia menendang-nendang angin,"hiks! Kenapa emang?! Gak boleh?! Gak boleh kalo gue sayang sama Dimas?!"

Rangga hampir saja menggebrak meja.

Dimas melebarkan matanya, ada rasa senang di hatinya saat mendengar itu.

"Hach! T-tapi dia lebih milih c-cewe nya! Hiks!" Arka mengambil gelasnya yang masih berisi Vodka.

"Jangan dilempar sayang." Dimas mengambil gelas yang ada ditangan Arka, dan menaruhnya jauh dari jangkauan Arka.

Arka mendongak menatap Dimas,"kamu siapa? Kamu juga orang bohong ya? Sana-sana pergi!"

"Gak suka orang bohong! Apalagi Dimas!"

"Gua bukan orang bohong sayang." Dimas mengelus kepala Arka.

"Gua booking kamar satu."ucapnya ke Rangga.

Rangga mengangguk,"kamar 119 kosong."

Dimas mengangkat tubuh Arka dan menggendongnya ala koala, lalu melangkah pergi kekamar.

Rangga yang melihat kejadian itu hanya menggelengkan kepalanya kecil,"ck ck cinta kisah anak muda yang tragis."

👣👣👣👣👣













Cklek

Dimas masuk kedalam kamar, dia menidurkan tubuh Arka perlahan diatas kasur, melepas sepatu yang Arka kenakan lalu menatap Arka dan,

Lelaki itu tertidur.

Dimas tersenyum kecil dia mengusap rambut Arka, mendekatkan diri ke wajah Arka dan,

Cup

Dimas mengecup kening Arka perlahan,"maaf sayang."

"Gua gak bisa nolak."














































































TBC.

Arka jadi pelarian awokwok:V

Btw Oca kasih double update nih bilang apa😘

Babay~

[BOYS LOVE] MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang