51. Caca tahu

4.6K 245 1
                                    

"Pagi Buna!" Sapa Alana mencium pipi ibunya yang sedang duduk dimeja makan.

"Pagi sayang"

Alana mengambil duduk disamping Bu Sarah dan melahap rotinya.

"Cerah banget pagi ini?" Heran Bu Sarah.

"Iya dong, Alana kan selalu ceria." Balas Alana membuat Bu Sarah mengerucutkan bibirnya.

"Ragnala jemput kamu?" Tanya Bu Sarah dianggukan oleh Alana.

"Udah baikan?"

"Kan kita mah gak pernah bertengkar atuh." Enteng Alana.

"Iyain deh."

Alana menegak habis susunya kemudian bergegas ingin pergi.

"Alana berangkat dulu ya bun?" Ijin Alana mencium tangan Bu Sarah.

"Lah kan Ragnala belum kesini na?"

"Alana tunggu didepan." Ucap Alana menggendong tasnya dan menarik kotak makan itu.

"Na--"

"Dah bun, assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam" Pasrah Bu Sarah. Dia beberapa kali menggelengkan kepalanya berulang-ulang heran dengan tingkah anaknya.

Didepan gerbang rumah Alana, dia tidak ada henti-hentinya tersenyum seraya melihat kotak makan ditangannya. Menunggu Ragnala saja sudah membuatnya senang, apalagi jika bersamanya.

Detik berganti detik, menit berganti menit, dan Alana sudah menunggu Ragnala hampir setengah jam. Namun, laki-laki itu tidak kunjung menampakkan dirinya, padahal hari sudah siang.

Alana melirik arlojinya, dua puluh menit lagi jam sekolah akan masuk, dan Alana belum berangkat ke sekolah.

Alana mencoba menghubungi Ragnala, namun nomor itu tidak aktif.

Brum!

Alana menoleh kearah suara motor yang datang, ternyata itu bukan suara motor milik Ragnala, melainkan Saga pemiliknya. Dia datang menghampiri Alana.

"Cepet naik, udah siang." Suruhnya tiba-tiba.

"Gue nungguin Ragnala" Ucap Alana.

"Ragnala lagi sibuk."

"Tapi dia udah janji mau jemput gue." Elak Alana.

"Dia gak bakal jemput lo na."

"Tapi--"

"Mau lo nunggu berjam-jam juga tuh orang gak bakal perduli sama lo! Cepet naik!" Tegas Saga membuat Alana terdiam.

"Na?" Panggil Saga karena Alana tak kunjung naik.

Dengan menghela nafasnya pasrah, akhirnya Alana menurut, dia berangkat bersama Saga dengan melirik kearah belakang terus menerus, siapa tau saja Ragnala menjemputnya.

Saga mendesis pelan melihat kaca spionnya, benar-benar gadis itu, dia tidak mengerti jika Ragnala sedang berbohong kepadanya.

****

"Bay?"

Bayu menoleh kearah Caca. "Apa beb?"

"Itu Ragnala kan?" Tunjuk Caca kearah Ragnala yang merangkul Zenara masuk kedalam kelasnya dengan hati-hati.

"Iya" Jawab Bayu seadanya.

"Kok dia sama Zenara sih. Bukannya pagi ini dia nganter Alana." Heran Caca.

"Aku gak taulah beb." Ucap Bayu.

"Kok Alana belum berangkat ya?" Ucap Caca melirik kekanan dan kekiri dimana semua koridor sekolah tidak ada batang hidung gadis itu.

RAGNALA [END]Where stories live. Discover now