"Tapi kak...."

"Gak ada tapi-tapian sayang, kamu harus masuk 3 besar, okey"

Deg

"Kak..."

Cup

Kedua mataku sontak membulat sempurna saat kak Aera mengecup bibirku dengan singkat "gak usah masang muka sok imut gitu"

Masang muka sok imut? Aku? Padahal aku sedang memelas padanya supaya dia tidak menjadi guru private ku, soalnya kalau dia jadi guru private ku nanti aku gak bisa nongkrong sama Kevin dan temen-temennya kak Atsuko

"Aku belajar sendiri aja ya", pintaku

Kak Aera menggeleng cepat dan mencubit kedua pipiku "enggak Nandaku sayang, kamu akan aku ajarin bahasa Inggris dan mata pelajaran yang lainnya sampai kamu bisa menyaingi kepintaran Ile"

Nyaingin kepintaran Ile? Wtf...kak Aera benar-benar ingin membunuhku, Ile itu rangking 1 pararel di kelas 10, sedangkan aku? Aku cuma rangking 6 dikelas, mana bisa aku nyaingin kepintaran Ile?

Aku menghela nafas dan mengangguk-angguk "iya deh kak"

Kak Aera mengacak-acak rambutku sebelum dia menarikku kedalam pelukannya lagu, kuhirup leher kak Aera dengan pelan dan harum tubuh kak Aera benar-benar khas, entah kenapa aku suka sekali menghirup leher kak Aera walaupun kadang bisa kurasakan tubuh kak Aera tiba-tiba menegang gak jelas saat bibirku menempel di lehernya

*******

"Tadaa.....cimol buatan abang tamvan sudah datang"

Bibirku tersenyum lebar saat melihat kak Dicky meletakan 3 piring cimol di atas meja lalu menaburi 3 piring cimol itu dengan bumbu-bumbu

"Yuhuuu dedek cimol siap masuk kedalam mulut abang ganteng",ucap kak Roni sebelum memasukan 4 butir cimol kedalam mulutnya

"Eh Atsuko belum dateng?",tanya kak Yoshua sambil melihat kearah luar pintu gerbang halaman rumah kak Dicky

"Ckk jangan berharap dia datang kalau pawangnya ada di rumah",sahut kak Dicky lalu mencomot cimol

Kevin mengangguk setelah menelan cimolnya "betul itu, kak Atsuko gak bakalan berani keluar kalau ada kak Kaitlyn"

"Huftt nanti gue gorengin cimol deh buat dia", sahut kak Dicky

Temen-temen kak Atsuko emang temen sejati sih menurutku, mereka itu keren karena mereka saling memperdulikan satu sama lain, jarang sih ada temen yang tulus kayak mereka

Kevin merangkul pundakku erat sambil tersenyum lebar "tenang kak, ada tukang antar makanan disini"

Aku sontak mencubit perut Kevin sampai Kevin meringis kesakitan "aduhh Nanda bego, sakit setan"

Aku hanya mendengus kesal lalu mencomot cimol lagi untuk kumasukan kedalam mulutku

"Laki kok sukanya nyubit", ejek kak Roni sambil menuangkan es teh dari teko kedalam gelas

"Ckkk kakak laki kok gak bisa naik sepeda",sindirku

Kak Dicky , Kevin dan kak Yoshua sontak tertawa keras sedangkan kak Roni menghela nafas kasar "trauma anjing"

"Lo trauma naik sepeda tapi gak trauma nyewa PSK",sahut kak Dicky

"Bener hahahaha padahal tuh PSK banci bukan perempuan beneran tapi kakak juga gak trauma tuh nyewa PSK", tambah Kevin

Nyewa PSK? Emangnya ada beneran ya penyewaan begitu? Ku kira cuma ada di film-film aja

"Emangnya kalau mau nyewa begitu dimana kak?",tanyaku penasaran

Kevin, kak Dicky, kak Yoshua dan kak Roni sontak menoleh kearahku dengan tatapan kaget

"Lo mau nyewa?",tanya kak Dicky

Aku menggeleng pelan "enggak lah, buat apa coba? Aku cuma penasaran"

Kak Dicky hanya mengangguk-angguk "ya adalah chanelnya, lo gak perlu tau, takutnya lo ntar malah nyoba-nyoba"

"Bener Nan, lo gak usah tau, daripada lo penasaran terus ntar lo malah kesana",ujar kak Yoshua

Ah benar....nanti kalau aku tau terus aku malah berujung penasaran

"Ckk mending kita main monopoli",ucap kak Dicky lalu mengeluarkan monopoli nya

Walaupun mereka sudah lumayan berumur tapi sifat dan sikap mereka masih kekanak-kanakan, aku senang memiliki teman-teman seperti mereka, mereka bukalah teman yang gak munafik dan sok baik karena mereka adalah teman-teman yang berotak mesum tapi berhati jujur

Setelah 3 jam permainan monopoli, aku dan Kevin pulang dengan membawa 2 bungkus cimol untuk kak Atsuko, kupegang pinggang Kevin saat Kevi melajukan motornya dengan kecepatan penuh bahkan motor sport nya ini seperti sedang uji balapan di sirkuit Mandalika

Kevin menghentikan motornya didepan pintu gerbang rumah kak Atsuko

Kevin menoleh kebelakang dan menatapku "kamu atau aku yang mengantar nya?"

"Kamu aja Vin"

Kevin mengangguk "okey"

Kulihat jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 11 malam dan tatapanku kini beralih kearah Kevin yang sedang memencet bel rumah itu

Kevin melihat sekelilingnya yang sepi lalu berjalan kearahku dengan kedua tangannya yang masih menenteng 2 bungkus cimol "kok sepi ya? Mereka kemana sih? Bentar, aku telfon kak Atsuko dulu"

Kevin merogoh ponseknya di saku jaketnya lalu menelfon kak Atsuko berulang-ulang kali "ckk gak diangkat lagi, kita taruh di pager aja lah ya"

Kedua mataku sedikit menyipit saat cahaya lampu mobil menyorot kearahku dan Kevin, ada 2 mobil yang berhenti tepat di depan rumah kak Atsuko

Kak Atsuko turun dari mobilnya, kulihat raut wajahnya yang terlihat sangat terkejut ketika melihat ku lalu kulirik kak Kaitlyn yang ikut turun dari mobil diiringi Ileana

Kak Atsuko berjalan menghampiri kami dengan sedikit tegesa "kalian sudah lama?"

Kevin menggeleng lalu memberikan 2 bungkus plastik itu ke kak Atsuko "titipan kak Dicky"

"Ah ok-key"

Kenapa kak Atsuko gugup kayak gitu?

Kedua mataku menyipit saat melihat kak Aera turun dari mobil berbeda dari mobil yang di naiki kak Atsuko tadi, kak Aera menoleh kearahku dan dahiku mengernyit ketika melihat seorang pria tampan ikut turun dari mobil yang sama dengan kak Aera

Bibirku terbungkam saat melihat ekspresi kak Aera yang terlihat sama dengan ekspresi yang di tunjukan kak Atsuko padaku

"Kakak habis darimana?",tanya Kevin penasaran

"Oh itu makan malam",sahut kak Atsuko

"Terus pria itu siapa? Pacar kak Aera?"

"Itu......"

"Pulang yuk Vin, dah malem",ajakku

Aku hanya tidak ingin kak Atsuko gak nyaman sama pertanyaan Kevin, walaupun sejujurnya aku juga penasaran tapi aku dan kak Aera juga memutuskan untuk backstreet

Kevin mengangguk lalu menaiki motor sport nya dan aku ikut naik dibelakangnya "jadi nginep kan Nan?"

"Hum"

"Kita pamit dulu kak",pamit Kevin

"Ah okey, hati-hati",sahut kak Atsuko

Kupeluk Kevin dari belakang saat Kevin mulai melakukan motornya dengan kecepatan sedang , kusandarkan pipiku di punggung Kevin dan kueratkan pelukanku di perut Kevin

"Kamu gak papa Nan?", ucap Kevin dengan suara keras

"Gak papa, cuma ngantuk aja, mungkin kekenyangan"

Kevin mengangguk-angguk dan memegang tanganku sekilas sebelum dia melajukan motornya dengan kecepatan penuh

Sejujurnya aku penasaran dengan pria tadi tapi aku takut dengan tatapan kak Kaitlyn jadi mending aku urungkan untuk bertanya lebih lanjut ke kak Atsuko soal siapa pria tadi

Tapi kenapa kak Aera satu mobil dengan pria itu?

Voted?
Komen?

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang