Part 4 - One Less Lonely Girl [Reno's pov]

240 2 0
                                    

 Dia. Gadis manis dengan rambut sebahu yang digelung asal, dengan pakaian casual yang membuatnya terkesan semakin manis. Datang dijam yang sama, dibangku yang sama dengan pesanan yang sama pula. Mengetik entah apa itu dilaptop mungilnya, semakin hari aku semakin dibuat penasaran dengan kesendiriannya. Aku selalu memperhatikan ketika dia tersenyum dengan beberapa pegawaiku. Ingin sekali aku mendapat senyuman itu, sampai sebuah ide gila muncul diotak gantengku.

Aku memakai pakaian ala pegawai lainnya dan menunggu dia melangkahkan kaki dikafeku, dan tepat! Setiap hari dia memang selalu kesini, ini sebuah kesempatan langka yang aku harus mengambilnya.

Pertama kali aku mendapat senyum manisnya, desiran halus merambat ke ulu hatiku mengendurkan semua syaraf dalam persendianku.

Setelah aku berhasil berkenalan dengannya, ternyata dia seorang gadis kesepian, menurutku. Karena dia hanya bersama ayahnya, tidak ada ibu-adik-kakak. Kadang aku ingin menanyakan apa yang menyebabkan wajah cantiknya murung dan apa yang ada dikepala cantiknya itu.

Setelah kemaren aku berhasil mengajaknnya menikmati pemandangan yang selama ini aku simpan dan baru pertama kali aku mengajak seseorang untuk ikut menikmati pemandangan itu.

Rencananya hari ini aku akan memberinya sedikit kejutan mengingat dia berulang tahun, entah apa itu aku masih memikirkannya. Sesampainya dikafe aku duduk sambil terus memikirkan itu, tiba-tiba Donny-sekretarisku masuk

"Maaf, Pak. Ini ada proposal yang harus anda tanda tangani"

"Baik" aku menandatangani "Ada lagi?"

"Tidak Pak. Saya permisi?"

"Ehmm, Don?"

"Iya pak?" dia menoleh

"Ada usul gak buat ngasih kejutan ke cewek yang ulang tahun?" dia sempat kaget, dan tersenyum

"Emm, nyanyiin lagu romantis aja Pak. Ciee Bapak lagi jatuh cinta ya?" katanya menggodaku, aku tidak dapat menyembunyikan wajah malu-ku

"Bukan, hanya teman"

"Ok, Pak. Good luck, semoga cepet jadian biar ada gratisan, maybe? Hahaha"

"Hahaha, yaudah makasih ya. Doakan saja.."

Setelah hampir satu jam aku memikirkan lagu apa, akhirnya aku tertuju pada sebuah lagu yang menceritakan tentang seorang gadis kesepian macam dia.

Aku menghubunginya untuk bisa jalan malam ini denganku, dan aku sudah menentukan ditaman kota yang biasanya kalau sedang tahun baru menjadi berkali-kali lipat ramenya.

Aku mengenakan kaos polo dengan jacket adidas keluaran terbaru serta celana jeans agak kebesaran dipadu sepatu supra terbaikku, sesuai janji aku menjemputnya digang perumahannya.

Dia terlihat sangat cantik, mengenakan dress selutu dipadukan stiletto atau apalah namanya dan sweeter tebal yang warnanya senada.

"Sudah siap, princess?" aku memberikan tanganku padanya. Dapat aku tangkap ketika wajahnya bersemu merah, betapa indah ciptaan-Mu, Tuhan.

"Kita mau kemana?" tanyanya setelah aku berhasil mengemudi mobilku ini.

"Lihat saja"

"Jangan kebukit lagi, aku hanya memakai pakaian seperti ini." sungutnya kesal,

"Hahaha, boleh boleh boleh"

"Ish, gamau deh mending turun aja."

"Eh jangan ngambek dong, kita ke taman kota ya?"

"Beneran?" katanya antusias

"Bener kok"

"Yeay"

GoodnightWhere stories live. Discover now