Part 3 - Birthday Girl

568 3 0
                                    

Hari terakhir dibulan Desember yang dingin ini. Ku hirup udara pagi yang menyerang saat aku membuka jendela kamarku, masih sama udaranya terasa dingin menyambut kulit pipiku. Tetes embun pagi menerpa wajahku ketika ku adahkan wajahku ke atas, teramat sejuk dan menenangkan. Ku rapatkan cardigan biruku untuk dapat menutupi bahuku yang sedikit terbuka, ku raih karet rambut dan mencepo rambutku asal. Setelah aku rasa cukup menikmati udara ini, dengan langkah gontai aku menuju kamar mandi, menyiapkan air hangat di bathup dan memberi sabun aroma mawar, berendam mencoba menikmati aroma ini yang sedikit membuatku tenang. Setelah selesai aku bilas tubuhku dan mencari pakaian rumahan, karena hari ini semua diliburkan mengingat nanti malam adalah pergantian tahun.

Aku hanya menggunakan celana model aladin yang panjang serta kaos lengan panjang yang tebal dan turun kebawah,

"Morning dadd"

"Yes hun, morning too"

"Dad mau sarapan apa?"

"Apa saja, buatkan dulu kopi hitam seperti biasa"

"Aye captain!" aku mencium pipi ayahku dan menuju ke dapur, membuatkan kopi hitam dan menyerahkannya ke ayah, lalu menyiapkan bahan nasi goreng untuk sarapan kami. Setelah selesai aku menghidangkannya dan makan bersama,

"Yah, bolehkan aku pergi jalan-jalan?"

"Dengan siapa?"

"Temanku"

"Suruh dia datang menjemput"

"Tapi dia tidak tahu rumahku, yah"

"Yaudah, tapi jangan pulang telat. Ok?"

"Siap boss!"

Setelah hari berganti siang aku bergegas mandi dan memakai celana jeans panjang disambut kaos kebesaranku juga cardigan senada kaos dan tidak lupa sepatu boots coklat kesayanganku.

Ku langkahkan kakiku ke halte bus terdekat, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yaris putih mendekat, dia membuka kaca mobil dan ternyata itu Reno.

"Hai, sudah lama?" katanya, "Ayo masuk!" lanjutnya dan membukakan pintu untkku

"Pagi Reno"

"Pagi juga, Wio" aku hanya membalas senyuman

"Bagaimana kalo kita ke suatu tempat?"

"Apa itu?"

"Rahasia, aku yakin kamu suka?"

"Masa?" aku menaikkan alisku, dia hanya tersenyum dan mengacak rambutku. Ketika kulit tangannya bersentuhan dengan kulit jidatku, aku menegang seketika rasanya aneh, sangat aneh.

Kami duduk dalam diam, aku mencoba memutar radio dan menemukan lagu yang bagus. Sesekali aku ikut menyanyi bersama suara emas Mas Adam suami failed-ku

I dont mind spending every day

Out on your corner in the pouring rain

Look for the girl with the broken smile

Ask her if she wants to stay awhile

And she will be loved

And she will be loved..

Dia ikut menyanyi dengan suara bass-nya yang ancur,

"Hahaha, lebih baik aku mendengar suara Mas Adam dari pada kau" aku masih mencoba tertawa, dia mengernyitkan dahi dan menatapku

"Mas Adam, pacarmu?" aku hampir saja tertawa, lalu cepat mengangguk

"Ma-maf, aku kira kau..."

"Kau apa?" tanyaku polos, mencoba dibuat polos

GoodnightWhere stories live. Discover now