seperti ada yang salah.

1.2K 174 15
                                    

Di koridor Cheongsan berjalan dengan cepat tak sadar Onjo mengikutinya sedari tadi, Onjo mempercepat langkahnya dan mencekal tangan Cheongsan hingga pemuda Yoo itu berhenti berjalan dan menoleh, menatap Onjo bingung.

"Kenapa?" tanya Cheongsan, Onjo berdecak pelan, menatap Cheongsan dengan sedikit kesal.

"Kau yang kenapa? Kau kesal karna Suhyeok dan Jiho?" Onjo bertanya balik, Cheongsan tergelak, menatap balik Onjo dengan kesal.

"Kenapa Kamu bertanya seperti itu? Memangnya Aku terlihat seperti kesal?"

"Kamu keluar dari kafetaria secara tiba-tiba seperti habis memergoki pacar bersama orang lain, Cheongsan jawab Aku jujur. Kamu menyukai Suhyeok?" jelas Onjo, menatap Cheongsan dengan wajah penuh harap. Cheongsan mengusap wajahnya pelan lalu menatap Onjo dengan wajah datar.

"Enggak Onjo, Aku gak suka Suhyeok dan Aku keluar kafetaria karna kebelet ke toilet, udah cukup bahas ini," terang Cheongsan lalu pergi meninggalkan Onjo yang diam menatap punggung pemuda itu.

Namra melangkah berdiri di samping Onjo, netranya terfokus ke depan sebelum menoleh menatap sang pujaan hati yang memasang wajah suram.

"Kau lebih peka dari Cheongsan bukan?" celetuk Namra membuat Onjo akhirnya sadar dengan kehadiran ketua osis itu.

"Aku menang kan?" Namra menatap Onjo dengan senyum kemenangan, Onjo menghela nafas pasrah lalu mengangguk.

"Ya, mereka saling mencintai sama seperti yang Kau bilang," kata Onjo mendesah pelan, perempuan itu antara ikhlas tidak ikhlas melihat crushnya bercinta dengan orang lain.

"Kalau begitu taruhannya," ucap Namra lalu mencondongkan tubuhnya mengikis jarak di antara wajahnya dan wajah Onjo. Menatap gadis kecil di depannya yang memasang wajah gugup dengan ekspresi menang.

"Iya, Kau pacarku sekarang," kata Onjo dengan sedikit terpaksa, Namra tersenyum lalu memberikan usakan kecil pada rambut Onjo.

"Tenang saja. Aku tidak akan memaksamu mencintaiku, Aku hanya akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku," kata Namra kemudian terdengar suara dering ponsel mirip suara alarm.

"Aku harus pergi, ada rapat osis, beritahu anak osis lain jika Kau bertemu mereka," pesan Namra sebelum beranjak pergi menuju ruangan osis, Onjo hanya mengangguk kecil sebelum berbalik hendak kembali ke kafetaria.

Kembali Ke Cheongsan yang kini berada dalam toilet sekolah, pemuda bermarga Yoo itu menatap dirinya sendiri di cermin wastafel.

"Kenapa gue kesel coba?!" kata Cheongsan frustasi, beruntung tidak ada orang di dalam toilet itu. Cheongsan menatap dirinya sendiri lewat cermin sambil tersenyum.

"Masa gue suka Suhyeok? Enggak! Enggak! gue suka Onjo!" monolog Cheongsan menyangkal otaknya yang tiba-tiba berpikiran seperti itu. Bibir Cheongsan mencebik, Cheongsan tidak mengerti dirinya sendiri, Cheongsan benci itu.

"Ah sorry, lu gak papa kan?," kata Suhyeok dengan canggung kemudian melepaskan tangannya di pinggang Jiho, Jiho yang menunduk hanya mengangguk kecil.

Dua pemuda itu memalingkan wajahnya mereka gugup sedangkan Gwinam dan Hyeonju hanya memasang wajah bingung.

Junyeong dan Daesu langsung menarik Woojin yang baru datang hendak menanyakan perihal kejadian sedikit menghebohkan sedangkan murid lain mulai berbisik ingin mengouplei Suhyeok dan Jiho sedangkan anak kelas Suhyeok mulai membicarakan Gyeongsu yang kini sedang dekat dengan Suhyeok meski entah sudah putus apa belum dengan Woojin.

"Apa ini?" Gyeongsu bertanya dengan syok. 

'ni hanya rencana atau hanya kebetulan yang tak disengaja? Namra tak mengatakan apapun tentang ini,' batin Gyeongsu, agak kesal dengan Suhyeok. Gyeongsu takut hati mungiel Cheongsan tersakiti.

Ngomong-ngomong Cheongsan, Gyeongsu langsung melirik meja Cheongsan dan hanya ada Woojin, Daesu bersama Junyeong di sana.

"Gua lari terus gak sengaja nabrak Jiho, Jiho mau jatoh yaudah Gua tahan pinggangnya," kata Suhyeok menjelaskan, diangguki Jiho.

"Cheongsan," panggil Junyeong membuat Cheongsan menghentikan langkahnya, menatap Junyeong.

"Kenapa?"

"Malam ini Aku, Daesu dan Gyeongsu akan pergi ke pasar malam. Kau mau ikut?" ajak Junyeong menatap Cheongsan penuh harap, Cheongsan berpikir sejenak untuk menerima ajakan Junyeong atau tidak.

"Aku ikut! Hari ini sedang tidak ada pekerjaan rumah juga," ucap Cheongsan, Junyeong tersenyum kecil kemudian diam-diam memberikan jempol pada Daesu dan Gyeongsu yang menunggu tak jauh dari mereka.

"Yeyy, Ayo pulang," ajak Junyeong menggandeng tangan Cheongsan keluar dari kelas, baru saja sampai di pintu Cheongsan melihat Suhyeok sedang mengobrol bersama Jiho, nampak Suhyeok mengenggam tangan Jiho dan memperhatikannya dengan khawatir.

'Mereka tampak akrab,' batin Cheongsan nyesek dikit. dikitnya sebesar bukit ya san.

Sedangkan Gyeongsu, Daesu dan Junyeong meringis melihat Eunji yang sedang di tahan Hyeonju dan Namra di kelas sebelah agar tak mencabik-cabik Suhyeok yang menggenggam tangan femboynya.





TBC

Cerita ini paling 17-20 capteran, bentar lagi end. Namjo berlayar duluan, Hyeoksan masih saling gengsi makanya ditunda jadwal pelayarannya.

 Namjo berlayar duluan, Hyeoksan masih saling gengsi makanya ditunda jadwal pelayarannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sungmin mundur dong gantengnya kelewatan sampe nembus hatiku AW >//<

enemy of love - Hyeoksan [ End ]Where stories live. Discover now