dihukum berdua

2.6K 343 15
                                    

Suhyeok dan Woojin sampai di belakang sekolah, di sana sudah ada Jaehwi, Gwinam, Myeong-hwan, dan Hyeon-ju yang sedang membully Jihu, teman sekelas Gwinam.

Myeong-hwan memberikan isyarat pada Gwinam yang sedang merangkul leher Jihu dengan erat untuk menyuruh korban bully mereka pergi, Gwinam melepaskan rangkulannya, mendorong Jihu hingga tersungkur lalu memberi gestur menyuruh lelaki itu pergi.

Jaehwi dan Myeong-hwan terkekeh pelan lalu beralih menatap Suhyeok dan Woojin yang memasang wajah datar.

"SMA sebelah ngajak tanding futsal, taruhannya duit, mayanlah buat nambah jajan. Gua kekurangan pemain, lu berdua bisa gabung ga?" kata Jaehwi sebari melempar sebungkus nikotin pada Suhyeok yang ditangkap dengan gesit.

"Kapan?" tanya Suhyeok sebari mengambil batang nikotin lalu memberikan sisanya pada Woojin.

"Jam 4," jawab Jaehwi sambil melempar pematik api pada Suhyeok.

Setelah menyalakan batang nikotinnya Suhyeok memberikan pematik itu pada Woojin, Suhyeok dan Woojin saling menatap sejenak hingga Suhyeok beralih menatap Jaehwi dan kawan-kawan.

"Okelah, nanti kasih tau aja lokasinya."

Ke lima pemuda dan satu perempuan itu berakhir mengobrol santai dan merokok menghabiskan jam pelajaran yang membuat mereka bolos hari ini.

:::

Bel sekolah berdering kencang menandakan jam pelajaran kedua sudah dimulai, Jaehwi, Myeong-hwan dan Hyeon-ju beranjak bangkit dari duduknya hendak kembali ke kelas diikuti Gwinam dan Woojin.

"Balik Hyeok, jangan nyusahin ketua kelas, kesian disuruh keliling sekolah nyariin lu kalo gak ketemu diomelin," ujar Hyeon-ju menyuruh teman sekelasnya itu kembali, Woojin mengangguk setuju dengan ucapan Hyeon-ju.

"Hm, gua ke toilet dulu," pamit Suhyeok lalu dengan secepat mungkin beranjak pergi meninggalkan teman-temannya yang hanya mengedikkan bahu dan berjalan menuju kelas masing-masing.

Hyeon-ju dan Woojin membuka pintu kelas dan dikagetkan dengan Cheongsan yang juga hendak membuka pintu.

"Aish ngagetin lu," desis Cheongsan dengan ekspresi kaget, Hyeon-ju dan Woojin menggaruk tekuknya tak gatal.

"Nah, Woojin! Hyeon-ju! Dari mana saja kalian? Dan dimana Suhyeok?" Hyeon-ju dan Woojin saling melirik kemudian beranjak ke kursi masing-masing tanpa menjawab pertanyaan dari pak guru Lee di depan.

"Yak! Jika ditanya itu jawab!"

"Dari toilet, kami tidak tahu," jawab dua murid berbeda gender itu kompak, pak Lee menghela nafas lelah.

"Cheongsan cari Suhyeok!" Cheongsan hanya mengangguk lalu berjalan keluar dari kelasnya itu, dalam hati mengerutu, menyumpah serapahi pak guru Lee setelah agak jauh Cheongsan menghentak-hentakan kakinya dengan kesal terus-terusan menggerutu lirih pada pak Lee dan Suhyeok yang sangat doyan bolos membuatnya harus melakukan pekerjaan.

"Hahhh! Pasti Aku akan berkeliling sekolah lagi, jangan sampai bertemu Pak Guru Han," keluh Cheongsan sebari berdoa agar tidak bertemu guru killer semacam Pak Han yang suka akan menghukum murid yang berkeliaran di saat jam pelajaran.

Rooftop adalah tempat terakhir yang biasanya dipakai bolos setelah bosan berada di uks dan belakang sekolah. Pemuda bermarga Yoo itu melangkahkan kakinya menuju rooftop. Namun, nihil, orang yang dicari Cheongsan tidak ada di sana.

enemy of love - Hyeoksan [ End ]Where stories live. Discover now