Loh? gak telat lagi?

1.3K 215 54
                                    

"Kak San beneran nda mau sama Oppa Jinsoo?" tanya Hyerin untuk yang ke sekian kalinya, Cheongsan yang sedang mengetik pesan untuk Gyeongsu tiba-tiba terhenti.

"Enggak, Hyerin, Kakak gak suka Oppanya Jinsoo," ucap Cheongsan dengan lembut, Hyerin menunduk kecewa membuat Cheongsan meringis sedikit kecewa.

"Padahal Oppaku sangat tampan dan pandai beladiri," ucap Jinsoo, diangguki Hyerin. Cheongsan tak menjawab fokus berbalas pesan dengan Gyeongsu.

Tiba-tiba pintu kamar Hyerin terbuka, bibi Hyosang berjalan masuk menghampiri Hyerin dan Jinsoo.

"Jinsoo, Eonnie Namra datang menjemput," ucap bibi Hyosang. Cheongsan mengalihkan perhatiannya.

"Kau adiknya Namra?" tanya Cheongsan dengan ekspresi sedikit terkejut, Jinsoo menggeleng.

"Namra eonnie tetangga Jinsoo, Kak San kenal dengan Namra Eonnie?" tanya Jinsoo, Cheongsan mengangguk cepat.

"Namra dan Aku sekelas," jawab Cheongsan, Jinsoo akan mengeluarkan suara lagi namun dering ponsel Cheongsan memotong ucapannya. Cheongsan  langsung memeriksa ponsel dan berjalan menjauh mengangkat telepon.

Sedangkan Jinsoo akhirnya pamit pulang pada Hyerin lalu Hyerin dan Bibi Hyosang mengantarnya ke depan halaman.

Cheongsan baru saja sampai di kamarnya, pemuda imut itu langsung berbaring di kasur empuknya dengan nyaman. Beberapa detik kemudian pintu terbuka, Jong-suk memasuki kamar adiknya dan duduk di tepi kasur Cheongsan.

"Cute Cheong," panggil yang lebih tua, Cheongsan beranjak duduk dan menatap Jong-suk dengan tatapan bertanya.

"Tadi siang kenapa?" tanya Jong-suk dengan lembut, Cheongsan menghela nafas lalu mulai menjelaskan detail kejadian yang tadi ia alami di sekolah.

"San malu:(" cicit Cheongsan sambil menunduk, Jong-suk terkekeh kecil lalu mencubit pipi adiknya yang seperti mochi, kenyal, enak digigit 🙂.

"Appa bener dek, Kamu boti," ucap Jong-suk kemudian tertawa membuat Cheongsan kesal dan memukul kakaknya menggunakan bantal dengan kejam.

"Aduh ampun dek," mohon Jong-suk lalu bergerak mundur dan menarik bantal di tangan Cheongsan.

"Hush udah jangan ngambek, mending buka hadiah atas bibirmu yang tadi di kasih Suhyeok waktu di minimarket," celetuk Jong-suk, Cheongsan melotot, Jadi tadi kakaknya liat?!

"Kakak liat?!" pekik Cheongsan, Jong-suk menutup mulut adiknya kemudian mencubit pipinya.

"Kakak gak buta dek, ya liatlah, udah sana buka hadiahnya," titah Jong-suk sambil beranjak bangkit dan pergi dari sana.

Setelah kepergian Jong-suk, Cheongsan langsung mengeluarkan hadiah yang di letakan Suhyeok di kantung hoodienya, pemuda imut itu menatap bolak-balik hadiah itu sambil menerka-nerka apa isinya.

"Bukalah," gumam Cheongsan lalu membuka kotak panjang seperti coklat itu.

Di dalamnya benar, coklat dan sebuah gambar seperti ini

Kening Cheongsan mengerut, dia tidak paham dengan gambar simbol tangan ini

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Kening Cheongsan mengerut, dia tidak paham dengan gambar simbol tangan ini. Maksud Suhyeok apa ya?

Jam menunjukkan pukul 06.10, Cheongsan sedang berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya, terlihat sekolah masih sepi, tak banyak orang yang sudah datang.

Cheongsan membuka pintu kelasnya dan langsung dikejutkan oleh kehadiran Suhyeok yang sudah duduk manis di kurai Gyeongsu.

"Tuh orang ke sambet ya? Tumben gak telat, biasanya setiap sekolah kena jewer terus deh, kalo gak sama Namra atau ibu Park pasti dijewer sama Aku," batin Cheongsan heran, namun Cheongsan mencoba mengabaikannya, berjalan menuju kursinya, meletakkan tas lalu duduk.

"Itukan kursi Gyeongsu, balik ke tempat lo sana," ucap Cheongsan seperti pengusiran secara halus.

"Gua tukeran sama Gyeongsu seminggu, Friday depan baru gua balik ke kursi gua," jawab Suhyeok, Cheongsan menoleh tak percaya.

"Boong ya lo? Atau maksa dia buat tukeran?!" tuduh Cheongsan, Suhyeok memutar matanya jengah lalu memberikan ponselnya yang berisi pesan dari Gyeongsu untuk bertukar tempat.

"Orang Gyeongsu yang minta tukeran," ucap Suhyeok sambil menarik ponselnya dan memasukkannya ke saku.

"Yaudah," lirih Cheongsan.

Kedua remaja itu sama-sama diam, belum ada murid lain yang datang setelah beberapa menit, Cheongsan melirik Suhyeok yang juga melirik ke arahnya lalu buru-buru keduanya saling memalingkan wajahnya seolah tak mau melihat wajah satu sama lain.

Tiba-tiba Cheongsan teringat dengan simbol tangan yang ada di dalam hadiah Suhyeok, Cheongsan berbalik menghadap Suhyeok yang meliriknya dengan ekspresi penuh tanya.

"Maksud simbol tangan itu apa?" tanya Cheongsan, Suhyeok diam agak bingung sebelum akhirnya teringat dengan hadiah yang ia berikan kemarin.

"Jadi, udah buka hadiahnya?" Suhyeok malah bertanya, Cheongsan mengangguk cepat.

"Maksud simbol tangan itu apa Suhyeok?" tanya Cheongsan lagi sambil menatap Suhyeok dengan penasaran.

"Lu gak tau artinya?" Cheongsan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kalo gitu cari tau sendiri," jawab Suhyeok dengan nada datar, Cheongsan terdiam ingin melayangkan pukulan tapi tiba-tiba Junyeong dan anak-anak kelas lain datang memasuki kelas.

"Loh ketua kelas? Suhyeok? Kok kalian satu meja?" tanya Jimin yang baru saja datang.

"Oh, Gyeongsu meminta bertukar kursi selama seminggu jadi gua duduk sama ketua kelas sampe friday depan," jelas Suhyeok, anak kelas mengangguk mengerti.

"Cheongsan, Ayo jaga di depan," ucap seorang anggota osis di depan pintu, melihat itu Cheongsan langsung beranjak dari duduknya dan pergi ke gerbang bersama temen seperosisannya.

Woojin datang ketika Cheongsan sudah pergi, pemuda Kim itu segera menghampiri Suhyeok dan duduk di kursi Cheongsan.

"Gimana?" tanya Woojin berbisik.

"Cheongsan gak tau artinya," bisik Suhyeok agak kesal dan miris juga.

"Pffthh." Woojin menahan tawa mendengar jawaban dari sang sohibnya.

"Kesian amat lu."

"Bingung gua, sebenernya Cheongsan polos apa bego sih," ucap Suhyeok kesal.






TBC

Kalian tau arti simbol tangannya gak?

Anyway lupa ngucapin kemaren, thanks for 1k readers, big love from my boyfriend Chanyoung 🥺❤️

Anyway lupa ngucapin kemaren, thanks for 1k readers, big love from my boyfriend Chanyoung 🥺❤️

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
enemy of love - Hyeoksan [ End ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant