*10* Special Scene Erka (Flash back)

2.7K 121 37
                                    

Give Me Your Love...

Chapter 10 — Special Scene Erka (Flash back)

 

A/N: Chapter ini spesial masa lalu Erka ya..

Spesial bagi yang menyukai Erka dan ingin tau kehidupan Erka seperti apa..

Aku bikinnya disingkat-singkat yang penting tau masa lalunya Erka..

Baiklah, enjoy guys~


*

*

*

*

*

 

*Erka POV*


Malam hari adalah keadaan yang aku suka. Sunyi. Aku tidak terlalu menyukai ibu kota yang terlalu bising di siang hari dengan berbagai macam kegiatan orang-orang. Aku lebih suka dengan kesunyian. Dan aku lebih suka menyendiri.


Aku sampai ditempat dimana orang-orang menyebutnya rumah. Tapi untukku? Entahlah. Aku lebih senang diluar dibanding dirumah. Kenapa begitu? Nanti kalian akan segera tau jawabannya.


Aku memarkirkan mobilku di garasi, aku tidak langsung keluar dari mobilku, melainkan bersandar dulu sejenak di jok mobilku. Setelah beberapa lama, aku segera keluar dari mobilku dan berjalan menuju rumahku, tepatnya rumah mereka.


Aku membuka pintu rumah yang lumayan besar untuk ukuran sebuah pintu. Tanpa berkata apapun, aku segera masuk dan langsung menuju kamarku di lantai 2.


"Erka." Panggil seorang wanita yang membuatku memberhentikan langkahku. Aku segera berbalik badan.


"Dari mana saja kau baru pulang? Sekarang sudah jam berapa, Erka?" Tanyanya dengan nada agak sedikit tidak santai.


"Kau bisa lihat jam yang menggantung disana, bukan?" jawabku seranya menunjuk jam dinding yang berada diruang keluarga. "Aku kemanapun juga bukan urusanmu." Lanjutku seraya melanjutkan langkah kakiku.


"Erka! Kau harus sopan dengan ibumu!" Katanya yang lagi-lagi menghentikan langkahku.


"Tch. Ibuku kau bilang? Sejak kapan?" Tanyaku pada wanita yang mengaku sebagai ibuku. Jujur saja aku tak sudi memanggilnya ibu.


"Sejak aku menikahi ayahmu!" Jawab wanita itu yakin. Aku melirik kearahnya dan berjalan mendekati wanita itu.


"Ingat ya wanita jalang! Kau tak pernah sungguh-sungguh menikahi ayahku! Jelas-jelas kau hanya mengincar hartanya! Jadi jangan sekali-sekali kau berani menyebut dirimu sebagai ibuku atau istri dari ayahku!" Kataku dengan amarah yang sedikit tertahan.


Tanpa menunggu wanita itu berbicara, aku segera menjauh darinya dan bergegas masuk kekamarku. Aku mendengar wanita itu memanggil-manggil namaku, tapi aku tidak menghiraukannya.


Sesampainya dikamar, aku langsung merebahkan tubuhku di ranjang kesayanganku dan memejamkan mata sebentar. Aku benar-benar tidak suka dirumah kalau harus bertemu dengan wanita itu. Jijik sekali dia bilang aku harus sopan padanya karena dia adalah ibuku. Tch.

Give me your love...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang