Axel mengedikkan bahunya. "Itu sih terserah lo mau setuju apa gak. Kalo gak, gue gak akan berhenti gangguin Thrasher dan mengambil Alana."

"Bangsat lo anjing!" Kesal Bagas yang sudah tidak tertahan.

Dengan cepat Ragnala menahan tangan Bagas agar tidak memukul Axel.

"Gimana setuju gak?" Tanya Axel lagi.

Ragnala menatap tajam Axel, tangannya sudah terkepal sangat kuat.

"Pengecut lo!" Tutur Axel menepuk-nepuk pundak Ragnala. Dengan keras Ragnala menghempaskan tangannya dan berlalu pergi.

Namun, langkahnya terhenti karena ucapan Axel.

"Oh atau lo mau nyerahin tunangan lo sama gue? Kita tuke--"

Bugh!

Dengan keras Ragnala memukul wajah Axel hingga tersungkur. Semua orang disana terkejut bahkan orang-orang disekitar banyak yang menoleh.

"Siapin motor lo bangsat! gue terima tantangan lo!" Geram Ragnala memutarkan langkahnya untuk mempersiapkan diri.

Axel terduduk seraya menyibak darah yang sedikit keluar dibibirnya dengan tersenyum.

"Bagus!" Bangga Axel melompat bangun ingin bersiap-siap juga.

"Lo gak usah gila La. Lo rela nyerahin Alana sama Axel?" Ucap Bagas merasa tidak percaya.

"Gue bakal menang" Enteng Ragnala seraya memakai perlengkapan balapan itu.

"Tapi kalo lo kalah la?"

Ragnala terdiam menatap Bagas. "Lo meremehkan kemampuan gue?"

Bagas hanya menghela nafasnya pasrah, dia sudah tau sikap Ragnala. Dia akan terus keras kepala dan tidak mau dimengerti.

****

"Alana kenapa sih sama Ragnala?" Tanya Bu Sarah mengusap rambut anaknya sayang.

Alana memandang wajah Bu Sarah dari bawah kebetulan dia sedang merebahkan diri diatas paha ibunya itu.

"Gapapa bun"

"Buna gak percaya, pasti ada apa-apanya kan?" Tanya Bu Sarah sangat penasaran.

"Gak ada buna. Alana cuma lagi kesel aja sama Ragnala." Balas Alana terus mengelak.

"Masa sih? Tadi Buna liat, kamu kaya takut banget sama Ragnala?" Curiga Bu Sarah.

"Nggak Buna"

"Cerita yuk sama Buna. Buna gak suka ya kamu umpetin masalah kamu." Paksa Bu Sarah.

Alana mendesis kesal, orang tua ini bisa saja menebak apa yang Alana rasakan. Padahal Alana lagi enggan untuk menceritakan apapun itu.

"Cerita sedikit aja deh?" Suruh Bu Sarah.

"Alana--"

Drrttt drrttt...

Alana memberhentikan ucapannya saat nada ponselnya berdering keras. Bu Sarah mengambil ponsel itu diatas nakas.

"Saga" Ucapnya.

Alana mengambil ponsel tersebut dari Bu Sarah dan mengangkat panggilan itu.

"Iya ada apa kutub?" Ucap Alana terlihat santai.

"Ikut gue na, cepat siap-siap."

"Lah kemana? Dadakan banget kaya tahu bulat." Jawab Alana.

"Sirkuit balap"

"Ngapain? Lo ikut balapan? Atau lo mau ngajak gue nonton balapan?'

"Iya gue mau ngajak lo nonton balapan."

RAGNALA [END]Where stories live. Discover now