❤05.) I'm Not Okay ☔

Start from the beginning
                                        

"Dia ada di ruangan favoritnya, temui saja."
Ucap bibi Kim sembari pergi untuk kembali melanjutkan aktifitasnya di dapur yang sempat tertunda karena kedatanganku.

Karena aku sudah terbiasa kemari, aku pun hafal dimana ruangan yang bibi Kim maksut. Dengan langkah yakin aku menuju ruangan tersebut dan benar saja, sosok yang kucari tengah sibuk dengan para gitar kesayangannya.

Aku diam-diam mengamati yang dia lakukan dan memang sengaja aku tidak memberitahu kedatanganku padanya. Biar jadi kejutan begitu ceritanya.

"Masuklah kemari, daripada mengintip seperti maling disitu."

Aisshh.. Selalu saja aku ketahuan olehnya. Ternyata yang kulakukan selalu mudah ditebak olehnya.

"Kau pasti kabur lagi dari rumahmu dan ingin menggembel di rumahku. Selalu saja rumahku yang kau jadikan tempat tujuan. Dasar."

Aku hanya terkekeh dengan ucapannya dan beralih duduk dihadapannya sembari melihat gitar gitar yang tertata rapi diruangan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku hanya terkekeh dengan ucapannya dan beralih duduk dihadapannya sembari melihat gitar gitar yang tertata rapi diruangan tersebut.

"Aku tidak punya tujuan lain selain kemari. Kalau aku punya rumah sendiri aku tidak akan kemari, percayalah."

"Yaya, aku mengerti."
Tiba-tiba ia beranjak dari tempatnya entah mau kemana. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa pakaian miliknya dan menyerahkannya padaku.

"Ganti pakaianmu dengan ini dan mandilah agar aroma matahari ditubuhmu menghilang. Kau sungguh mengganggu konsentrasi bermusikku."

"Ya, aku tidak se bau itu. Dasar menyebalkan."
Sembari berjalan menuju kamar mandi, aku mencium aroma tubuhku sendiri untuk membuktikan ucapannya dan aku merasa tubuhku tidak se bau yang dia katakan. Saking kesalnya aku sampai menamai kontaknya dengan nama Jaehwan si menyebalkan karena dia selalu menyebutku bau matahari.

Menyebalkan bukan?

Beberapa menit kemudian...

Aku sudah nampak lebih fresh setelah mandi dan berganti pakaian dengan kaos milik Jaehwan yang terlihat begitu besar saat aku yang memakainya. Aku selalu pergi tanpa membawa pakaian satupun kecuali yang kukenakan. Aku tidak sempat membawa apapun dari rumahku.

"Kemarilah nak, makanan sudah siap."
Ucap ramah bibi Kim, eomma dari Jaehwan. Aku pun tidak bisa menolak karena aku saat ini memang dalam keadaan lapar eheee.. Kan sayang kalau rejeki ditolak.

Bibi Kim menyuruhku untuk duduk di dekatnya dan mengambilkan semua yang ia hidangkan satu persatu ke piringku.

"Ya, itu tempat dudukku."
Lihat, si pemilik tahta tidak terima jika aku mendudukinya.

•♡ All about my Jaehwan ♡•Where stories live. Discover now