PART-34

35.4K 7.5K 282
                                    

Happy reading!



"Bisa dijelaskan apa yang tadi Bunda sama Ayah lihat sodara Alvin Putra Abraham?" Tanya sang Bunda dengan nada serius.

Livi menyenggol lengan Alvin yang berada disebelahnya agar cepat menjawab.

Alvin melirik kearah Livi sebentar lalu menatap Aca yang menatapnya tajam. "J-jadi gini Bun, t-tadi uhukk!" Alvin tiba-tiba terbatuk.

"Bun, Alvin boleh minum dulu ngga? Serek nih tenggorokan" Ucap Alvin meminta izin.

Aca mendelik, "Gaada minum, cepet jelasin!" Ucap Aca tegas.

Wajah Alvin memelas, "yaudah, jadi gini uhuk!" Belum sempat menyelesaikan ucapannya Alvin terbatuk lagi.

"Bun kasih minum dulu, kasian itu anaknya" sela Abra yang menatap Alvin kasian.

Aca mendelik, kemudian dia bangkit ingin mengambil minum untuk Alvin. Belum sampai di dapur, Aca menghentikan langkahnya lalu balik lagi ke ruang tamu.

"Kenapa malah Bunda yang ngambilin! Sana ambil sendiri!" Ucap Aca tegas sembari duduk disofa yang tadi dia duduki.

"Hehehehe" Alvin menyengir, lalu pergi darisana untuk mengambil air, meninggalkan Livi yang sedang ditatap intens oleh Ayah Bundanya.

Aca menatap Livi dari atas sampai bawah lalu berhenti dan menatap kearah leher Livi. Ngga ada jakun? Batin Aca bertanya.

Berbeda dengan Aca yang sedang meneliti tubuh Livi, Abra malah asik menonton film kesukaannya, bola.

"Kamu perempuan apa laki-laki?" Tanya Aca ke Livi.

Livi yang tadinya menunduk itu langsung mendangak menatap kearah Aca.

"Perempuan lah Bun!" Bukan Livi yang menjawab melainkan Alvin yang baru saja sampai diruang tamu.

Aca menatap kearah Alvin yang sudah duduk. "Kok bisa?" Tanya Aca tidak jelas.

"Ya bisa lah Bun, dia kan emang perempuan!" Ucap Alvin sambil melirik Livi.

Aca menatap tubuh Livi lagi, "tapi kok--" Aca sengaja memberhentikan ucapannya.

"Kaya cowok? Dia tuh body triplek makanya rata gaada--"

PLAK!

Livi langsung menabok lengan Alvin agak kencang sebelum pria itu meneruskan ucapannya yang membuat Livi kesal.

"Gue tabok mulut lu ya Pin!" Bisik Livi ke Alvin.

Aca mengangguk mengerti. "Terus kenapa rambutnya?" Tanya Aca yang tidak sengaja  melihat rambut Livi.

"Gatau Bun. Rambutnya Livi emang pendek, gabisa tumbuh kali" ucap Alvin cuek.

Aca bernafas lega, "syukurlah kalo emang Livi perempuan. Bunda kira kamu belok"

Alvin menatap tidak suka kearah Bundanya. Yakali dia belok, Alvin tuh masih lurus, masih menyukai perempuan. Perempuannya si Livi tapi.

"Udah kan Bun? Masalahnya beres. Bunda restuin Alvin sama Livi kan?" Tanya Alvin ke Aca.

Aca berpura-pura berfikir, dia menatap dua remaja didepannya sinis. Alvin yang melihat wajah Bundanya seperti itu langsung menelan ludahnya sendiri, dia takut Bundanya tidak merestui.

Eh, tapi gapapa si kalau Bundanya tidak merestui dia bisa kawin lari saja. Alvin tertawa jahat.

Livi menjadi anak pendiam, setelah keciduk tadi. Sedangkan Aca yang tadinya sinis langsung tersenyum lebar, dia berpindah tempat duduk menjadi di dekat Livi.

"Restuin dong. Dapet mantu paket komplit masa nolak" paket komplit yang dimaksud Aca adalah 'udah cantik ganteng pula'.

Yess!. Alvin bersorak senang dalam hati. Jadi dia tidak perlu membawa Livi pergi.

"Tapi keluarga Livi udah restuin?" Tanya Aca membuat Livi menunduk sedih.

"Orang tua Livi udah ngga ada Bun" ucap Alvin memberi tau. Dia langsung menjelaskan apa yang Livi bilang waktu itu.

Yap, Alvin sudah diceritakan Livi tentang keluarganya yang sudah meninggal.

Aca yang mendengar cerita Alvin langsung menatap Livi kasian, lalu memeluk tubuh Livi yang bergetar.

"Maafin Bunda. Udah ya, jangan nangis" Ucap Aca menenangkan.

Aca mengusap rambut Livi yang sangat halus, "Livi boleh kok tinggal disini. Tapi ngga sekamar sama Alvin!" Kalimat terakhir Aca ucapkan sambil menatap anaknya sinis.

"Kok gitu si Bun?!" Tanya Alvin tidak terima.

"Ini hukuman karna kamu udah menodai mantu Bunda!" Ucapan Aca mengingatkan Alvin tentang apa yang dia lakukan tadi. Livi memeletkan lidahnya kearah Alvin

Alvin berdecak, "Terus Livi tidur dimana? Kan gaada kamar lagi."

Aca tersenyum tipis, "Livi tidur sama Bunda"

Abra langsung menengok ketika mendengar ucapan sang istri. "Gabisa gitu dong Bun. Nanti Ayah tidur sama siapa?!" Abra menatap Aca.

"Kamu tidur sama Alvin. Dah ya, Bunda sama Livi mau ke kamar, bye!" Ucap Aca sambil beranjak dari duduknya diikuti Livi disebelahnya.

Livi tertawa senang dalam hati melihat wajah Alvin yang murung.

Mampus. Ucap Livi dalam hati.

"Gara-gara kamu nih!" Ucap Abra menyalahkan.

"Loh kok aku si?!" Tanya Alvin tak terima.

Abra menatap Alvin tajam, "emang salah kamu. Kalau kamu ngga ngelakuin yang ngadi-ngadi mungkin nanti malem Ayah masih bisa tidur sama Bunda!" Ucap Abra ngegas.

"Tapi kalau aku ngga ngelakuin itu, mungkin kalian gabakal tau kalau Livi perempuan" ucap Alvin membela dirinya sendiri.

Abra menggaruk belakang lehernya, "iya juga si. Tapi kamu tetep salah pokoknya mah!"

"Aku ngga salah"

"Kamu salah!"

"Aku ngga---"

Aca menatap mereka jengah. Ya dia dan Livi berhenti berjalan karna mendengar suara Abra dan Alvin yang bertengkar.

Aca menggeleng-gelengkan kepalanya,  kemudian menatap kearah Livi.

"Gausah dipikirin ya Livi, mereka emang sering berantem" ucap Aca sambil merangkul Livi.

"Mending kita ngerumpi aja yuk" ajak Aca ke Livi.

Livi hanya bisa mengangguk nurut.

Hufft

***

Barisan jomblo sesad

Kerumah Pinpin yo! Minta PJ •|

(PJ: pajak jadian)

Bank berjalan
|• Mintain apaan ya kira-kira yang enak?

Minta jajanin ae lah •|

Kang siomay
|• minta mobil keluaran terbaru sama duit

Bank berjalan
|• gaboleh gitu Cep!
|• Gue mau minta kartu ATM Alvin aja cukup

Tau nih si Cecep! Gaboleh memeras temen sendiri •|
Gue gajadi jajanan dah, gue mau minta rumah aja •|

Pacarnya tepos
|• SAMA AJA LO BERTIGA
|• gaada yg bener!

Dirumah masing-masing, Cecep, Nanan, Panjul menepuk dahinya masing-masing karna lupa masih ada Alvin di grup itu.

______

Hai hai hai, selamat malem pren!

Aku bingung deh kenapa cerita ku jadi gini, pedahal waktu itu aku mau ngebuat temen Alvin jadi tokoh yang cool, dingin gitu. Kenapa jadi kaya--- dahlah

Jangan lupa vote dan komen ya pren!

NEXT!


JADI KUCING?! [TAMAT]Where stories live. Discover now