12. I'm Nobody

13.3K 863 100
                                    

Ellgar tidak menyangka jika dia akan kedatangan Alexa sepagi ini di perusahaannya. Yang Ellgar ketahui, perempuan itu sedang memiliki perjalanan bisnis ke luar Kota untuk mempromosikan beberapa cabang butik terbarunya, dimana membuat Alexa juga harus menetap disana selama beberapa bulan.

Alexa adalah sahabat pertama yang Ellgar temui saat mengikuti masa pengenalan kampus. Perempuan itu juga yang mengenalkannya kepada Seth dan Calvin. Dari empat sekawan itu hanya Ellgar dan Calvin yang berada dalam satu juruan yang sama; bisnis. Sedangkan Seth mengambil kedokteran dan Alexa mengambil tata busana.

"Kau ingin minum teh atau kopi?"

"Tidak perlu repot-repot, El. Aku hanya untuk memastikan jika kau masih hidup. Setelah ini aku juga akan mampir ke perusahaan Calvin. Well, kau sudah dengar gosip terbaru tentang Seth?"

"Terakhir kali aku melihatnya nyaris bercumbu bersama seorang gadis dan dia tidak menutup pintu sehingga tindakan cabulnya itu menjadi bahan tontonan. Sial, dia masih tidak tahu tempat saja."

Binar dimata Alexa terlihar jelas. Jika sudah menyangkut tentang aib para sahabatnya, Alexa adalah orang paling bersemangat untuk menggalinya.

"Aku dengar-dengan gadis itu juga seorang calon dokter, sama seperti Seth. Apa kau mengenalnya?"

"Tidak. Tapi unit apartemen perempuan itu berada di sebelah unit apartemen Lad—" Bibir Ellgar terkatup dan dia buru-buru mengoreksi. "Perempuan itu tinggal di sebelah unit apartemen Sekretarisku."

"Jadi kau sudah punya Sekretrais baru?" Alexa tampak semakin antusias. Dia mengibas rambut coklat panjangnya sebelum mencondongkan tubuhnya untuk menatap Ellgar lebih dekat. "Siapa gadis tidak beruntung itu?"

"Justru siapapun yang menjadi Sekretarisku, dia lah gadis yang paling beruntung di dunia karena memiliki Bos sebaik diriku. Koreksi ucapanmu."

Alexa terkekeh pelan sambil meninju lengan Ellgar. "Menurut hasil pengamatanku, sepuluh persen dari mereka bertahan karena kau memberinya gaji yang cukup besar. Dua puluh persen dari mereka bertahan karena memiliki Bos yang tampan dan panas. Dan tujuh puluh persen dari mereka memilih untuk mengundurkan diri karena mulut pedas, sikap bossy-mu yang menyebalkan, serta berbagai penolakan yang selalu kau berikan ketika mereka mencoba menggodamu untuk bisa naik tahta dari Sekretaris menjadi Calon Istrimu. Astaga, El. Jangan pikir aku tidak tahu bagaimana dirimu. Aku sangat mengenalimu. Kau anti perempuan."

"Ya, ya, Alexa memang paling mengenalku."

Kedua sama-sama terkekeh sebelum tatapan Alexa tertuju pada plester berwarna pink yang tertempel pada telapak tangan Ellgar. Kening Alexa mengernyit. Warna pink sangat bukan Ellgar Ryker.

"Tanganmu kenapa?" Tanya Alexa, menggenggam telapak tangan Ellgar.

"Tidak apa-apa. Hanya tergores pisau."

"Saat membantu Ibu memasak?"

Ellgar mengangguk karena dia tidak ingin menambah rasa penasaran Alexa. Dia akan dijejali banyak pertanyaan jika menceritakan yang sebenarnya dan Ellgar belum ingin menceritakan kepada siapapun mengenai dirinya dan Lady. Cukup dirinya saja yang mengerti.

"El, kau itu seorang CEO perusahaan besar. Jangan mengambil pekerjaan rumah tangga. Ck. Seperti tidak bisa membayar jasa koki saja." Alexa mendongak pada Ellgar. "Terlalu lama sendiri membuat dirimu seperti ini, kau butuh seseorang dalam hidupmu untuk meringankan pekerjaanmu. Kau tidak bisa melakukan semua pekerjaan seorang diri secara terus-terusan sekalipun kau serba bisa. Kau tidak ingin cari pacar atau calon istri?"

"Lalu bagaimana denganmu? Apakah kau sudah menemukan Ayah yang tepat untuk Amber?" Ellgar menghusap pundak Alexa saat raut muka perempuan itu berubah datar. Seharusnya Ellgar tidak mengatakan itu, dia kelepasan. "Maafkan aku, Alexa. Tolong jangan dimasukan ke dalam hati. Aku hanya—"

Shout Out To My ExWhere stories live. Discover now