Tanpa disadari keduanya, sejak awal mereka pergi ke taman sekolah ada dua pasang mata yang memerhatikan mereka dengan tatapan jengkel juga dengki. Merapalkan sumpah serapah pada keduanya.




~o0o~




"WOI THEO!" Reyhan membetulkan kerah jas SMA nya. Mengangkat dagunya. Menarik tangan Isabella yang semula berdiri di belakang Theo, agar berdiri di sampingnya. Isabella adalah teman sekelas mereka dari ekskul teater, yang di paksa ikut menjadi salah satu tokoh drama dadakan keduanya.

Theo memandangi Reyhan dari bawah keatas, seperti tengah memindai sesuatu. "Kenapa lo?" Berdecak pinggang. "Why man?"

Reyhan menarik nafasnya sebentar. Ia tidak boleh tertawa agar terlihat lebih natural. "Jangan deketin ISABELLA!" Reyhan mengangkat tangan Isabella yang ia genggam.

Pintu kelas tiba-tiba terbuka. Seketika semuanya menoleh kearah pintu. "Lanjut." Mr. Dani, guru Bahasa Indonesia mereka datang tapi tidak peduli dengan apa yang anak muridnya lakukan.

Theo kembali bersuara tanpa ragu.
"Siapanya lo emang? pac--"

"ISTRI!" Reyhan melotot, menarik kerah jas SMA Theo. Reyhan membumbui sedikit adegan drama dadakan yang tadi terjadi di jam istirahat pertama. "Dia, ISTRI gue. Jadi jangan lo deketin!"

Ghea dan Satya sudah terbahak melihat tingkah ketiganya. Sedangkan Azka hanya geleng-geleng kepala dan Kaisar tersenyum kecut. Sisanya begitu antusias menonton.

"Serius?" Theo memamerkan smirk nya. "Gue cuman pacar dia doang. Gak usah marah kayak gitu...." Theo melambai tangannya dengan gemulai.

"Isabella, kamu udah punya husband kok kita pacaran?" Theo mengangkat sebelah alisnya dua kali.

Isabella melangkah maju, ia mengambil tangan Theo. "Aku sukanya sama kamu makanya aku selingkuh!"

Reyhan menarik kembali lengan Isabella.

Theo tersenyum manis. Ia melepaskan genggaman Isabella dari tangannya. "Bisa aja..... Entar kabarin ya kalo udah cerai?"

Isabella mengangguk serius, ia seperti mendalami akting. Lalu Theo berbalik, mulai melangkah pergi.

"Theo! AKU MAUNYA JADI YOUR GIRL BUKAN JADI HIS WIFE!"

Theo menggigit kedua birnya, menahan tawa. Ketiganya terdiam cukup lama.

"CUT!" Teriak Mr. Dani . Lalu disusul suara gemuruh tepuk tangan dan tawa yang tidak bisa ditahan lagi.

Reyhan, Theo, dan Isabella, lalu membungkuk berterima kasih. Lalu Mr. Dani mendekati ketiganya dan memberikan kalung penghargaan yang tadi juga di buat dadakan. Oiya ini sebenarnya pelajaran sudah dimulai, namun saat Mr. Dani masuk ke kelas  mereka sedang bermain drama-dramaan jadi beliau meminta agar lanjut saja dan malah menyuruh para siswi untuk membuat kalung penghargaan.

Tepuk tangan pun semakin ricuh. Reyha, Theo, dan Isabella, malambai kan tangan dengan aesthetic, bak seleb yang tengah mendapat banyak blitz kamera dari para fotografer. Namun teman-teman mereka benar-benar mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil gambar keduanya, ini harus diabadikan! Apalagi  Mr. Dani satu frekuensi dengan para muridnya.

"Apa tuh tadi judulnya?" Tanya Kaisar.

Reyhan tersenyum, menatap Theo dan Isabella bergantian. "ISTRIKU TERNYATA MENCINTAI PACARNYA!" Jawab ketiganya kompak, sembari memberikan penekanan di setiap katanya.

"Prik, banget gue punya temen." Cibir Kaisar.

Namun Isabella melambai. "Kalo buat drama lo tadi mah, judulnya, ternyata calon tunanganku, mencintai orang lain."

HITAM PUTIH WARNAWARNI [END]Where stories live. Discover now