18 | Sebelum badai...

1.7K 229 37
                                    

"Stop.. stop!!!" Orion membalik tubuh Raline untuk melepas tautan bibir mereka berdua.

"Kenapa?" Tanya Raline dengan nafas tersengal. Wajahnya tampak enggan menghentikan ciuman panas mereka barusan.

Gadis itu merasa seperti masuk ke dalam dunia baru. Sesuatu seperti sedang menggelitik perutnya. Dan membuat jantungnya berdebar dengan keras.

"Kamu mau aku dihajar Ayah kamu?" Orion bangkit berdiri. Memberikan jarak yang cukup dari setan kecil yang penuh godaan. Nafasnya juga masih tersengal sama seperti Raline.

"Ng... nggak sih. Tapi aku masih mau lagi.." Rengek Raline memelas.

Orion menghela nafas panjang.

"Nonono... jangan lanjutkan, Raline. Inget, kamu masih sekolah."

"Mas Ori juga udah ciuman sama mantannya, itu dulu pas Mas Ori masih SMA, kan?" Potong Raline dengan tangan terlipat di dada.

Orion menggaruk tengkuknya gugup.

"Iya, sih. Tapi itu nggak baik untuk ditiru. Sekarang kamu kembali ke kamarmu, ya. Mas mau beres-beres."

Raline mendesah kecewa. Karena Orion kembali menaikkan benteng dirinya.

"Sebelum itu, aku mau tanya sesuatu ke Mas Ori."

"..."

Raline turun dari ranjang, dan kini berdiri saling berhadapan dengan Orion.

"Mas Ori suka sama aku nggak sih?" Tanya Raline dengan ekspresi serius. Dia benar-benar tidak berminat untuk dibohongi kali ini. Matanya dengan tajam menelisik Orion.

"Siapa yang bisa nggak suka sama kamu, Raline.." Orion mengacak rambut Raline, bermaksud mencairkan suasana.

"Ih.. serius Mas. Kalau cinta? Mas cinta nggak, sama aku? Mau jadi pacarku?" Cerocos Raline bertubi-tubi, membuat Orion gemas ingin menyumpal mulut Raline dengan bibirnya. Lagi. Wajah Orion langsung memerah kembali.

"Kamu sudah tahu jawaban pastinya, kan?" Orion tersenyum tipis.

"Nggak. Aku pengen denger dari mulut Mas Ori langsung."

Orion terdiam sesaat. Menyusun kata-kata agar gadis di depannya itu mau mengerti dan bisa bekerja sama. Karena kalau sampai ia tergoda lagi, Orion tidak yakin bisa berhenti seperti tadi.

"Iya. Aku cinta banget sama kamu. Tapi kita nggak bisa punya hubungan lebih untuk sekarang."

Raline tertegun mendengar jawaban Orion yang terus terang.

"Kenapa?"

"Karena ada hal-hal yang harus kita prioritaskan lebih dulu sebelum kita memulai hubungan itu. Dan aku sudah berjanji dengan Ayahmu untuk menjadi pria yang pantas dan mampu melindungimu." Ucapan Orion membuat Raline terdiam.

"Berapa lama?"

"Aku nggak bisa menjanjikan apapun."

"Tapi kita saling cinta, Mas." Kata Raline lirih. Membuat Orion merasa bersalah. Belum apa-apa dia sudah menyakiti gadisnya.

"Semoga kita berjodoh ya Ra... Mas akan usaha keras untuk itu." Orion memeluk tubuh Raline singkat dan melabuhkan sebuah kecupan di keningnya.

"Terima kasih sudah nemenin aku belajar selama Mas di sini. Aku nggak yakin bisa dapat nilai bagus kalau Mas pergi." Ucap Raline mengalihkan topik. Dia tak tahan dengan perasaan yang meletup-letup di dadanya.

Orion hanya tersenyum tipis lalu menyentil kening Raline pelan.

Untuk terakhir kali, sebelum Orion benar-benar pergi dari rumah itu.

TERSESAT (Terdampar Season II) (END_revisi)Where stories live. Discover now