two • sound of pleasure

17.2K 111 12
                                    

Besok hari Sabtu. Pasti malam ini Ashley duduk di balkon begadang sampai dini hari untuk melihat langit. Itu aktivitas rutin Ashley setiap malam weekend.

Ashton tau, Ashton hafal. Adiknya ini sangat merindukan mamanya. Dia kecewa mama tidak kembali lagi dari peti setelah mereka menguburkannya.

Jujur, Ashley masih menganggap kematian mamanya itu bercandaan. Gadis itu meletakkan sebuah ponsel dengan baterai full di dalam peti mamanya sebelum ditutup dan dimasukkan ke tanah. Berharap beberapa hari kemudian mamanya bangun dan meneleponnya sehingga mamanya bisa hidup bersamanya lagi. Seperti dulu.

Sejak hari itu Ashley selalu membawa ponselnya kemana mana. Menunggu panggilan dari mamanya. Tapi sampai sekarang nomor mamanya itu tidak pernah muncul di notifikasinya.

Ashton jadi kasihan dengan adiknya. Dia berjalan ke area kamar Ashley, mengingat kamar mereka jadi satu hanya dipisah sekat ranjang yang bertumpuk. Susu kotak rasa cokelat kesukaan Ashley dibawa Ashton dengan tangan kanannya.

Dia tau Ashley suka susu cokelat.

"hi peach. i have something for you" ujar lelaki itu. Tapi Ashley tidak ada disana.

"Ashley?" panggilnya sambil mengernyit.

Cowok itu melihat ke luar balkon, di atas ranjang dan di pojok kamar mereka. Dia tidak menemukan adiknya. Apa mungkin Ashley keluar dari kamar dan turun ke dapur atau kemanapun? ah nggak mungkin, tidak biasanya cewek itu keliaran keluar kamar jam segini.

Oh, mungkin dia di toilet.

Kemudian Ashton kembali ke area nya mengitari dua ranjang yang bertumpuk melewati pintu toilet kamar mereka mengingat kamar saudara kembar itu hanya disekat ranjang saja. Jadi kamar mandi berada di area milik Ashton, dan pintu keluar berada di area Ashley.

"ahh, sshh"

Ashton mendengar samar samar suara desisan dari dalam kamar mandi yang sepertinya sedang dipakai adiknya itu. Seperti kedengarannya, Ashley sedang bermain dengan dirinya atau semacamnya.

Suaranya memang sangat kecil karena dinding yang kedap suara. Ashton mencoba mengintip dari kamar mandi dengan sisi sebelahnya yang berdinding kaca. Ya, dinding kaca di kamar mandi. Entah kenapa dibuat seperti itu, aneh. Mungkin didesain untuk orang mesum yang pastinya hobi mengintip.

Tapi selama hidupnya, dia tidak pernah mengintip Ashley mandi. Karena didalam kamar mandi terdapat tirai tebal yang menghalangi. Kecuali jika tirainya dibuka, Ashton akan leluasa memandangi Ashley mandi.

Iya juga ya? harusnya dia punya kesempatan besar mengintip adiknya mandi. Hahah.

Ashton semakin mendekati sumber suara yang menggoda itu. Perlahan tangannya menyentuh pintu kamar mandi dan mendekatkan telinganya ke pintu kayu cokelat itu hingga daun telinganya menempel.

Suara Ashley semakin terdengar sexy ditelinga Ashton. Dia tidak pernah mendengar adiknya mengeluarkan suara seperti itu dalam hidupnya. Darimana Ashley mendapatkan skill desahan professional itu?

"oh shit" umpatnya mendengar nada Ashley meninggi.

Ini adalah 'major turn on' baginya.

Cowok itu perlahan naik ke ranjangnya dan menyandarkan diri dengan bantal dibelakangnya sambil menunggu Ashley keluar. Karena point of view dari ranjang Ashton langsung berhadapan dengan pintu kamar mandi.

"oh God, she's exciting" gumam Ashton sambil mengacak rambutnya dan tertawa kecil.

Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi terbuka menampakkan adik perempuannya dengan messy bun dan oversized sweatshirt. Cewek itu melihat Ashton yang menyeringai menatapnya.

Hot as a MotherfuckerWhere stories live. Discover now