K E E M P A T

105 23 2
                                    

"Silakan buka buku paket halaman 48, kerjakan nomor 12. Ibu tunggu di ruang guru." Ucap Bu Rona.

"Baik, bu." Ucap murid dalam kelas, tanpa semangat.

Bu Rona melangkahkan kakinya keluar kelas dengan beberapa buku dalam genggamannya. Meskipun tanpa guru, suasana kelas saat ini cukup sepi karena semua siswa/i fokus mengerjakan tugas yang baru saja diberikan.

Chelsea merogoh tasnya dan mencari buku yang dimaksud. Chelsea menepuk pelan dahinya ketika menyadari dia tidak membawa buku pelajaran tersebut. Chelsea melirik ke arah Gilang yang sibuk bermain smartphone di bawah meja.

"Hey." Panggil Chelsea pelan.

Gilang melirik datar ke arah Chelsea, tak menjawab. Tak lama, Gilang kembali menatap layar smartphone.

"Gue lupa bawa buku paket, boleh kagak gue liat punya lu?" Chelsea melirik ke arah buku paket di atas meja Gilang.

"Kagak." Gilang menggeleng pelan, tanpa menoleh ke arah Chelsea.

"Kenapa kagak boleh? Bahkan lu sendiri kagak liat buku lu." Chelsea melirik ke arah smartphone Gilang. "Just let me read with you. (Biarkan gue baca bareng lu.)"

"Gue bilang, kagak." Ucap Gilang datar dalam tunduknya.

"Lu liat aja nanti." Chelsea mendengus kesal sembari mengalihkan pandangan pada buku catatannya.

Refleks, semua murid di sana menoleh ke arah Chelsea. Terutama Gilang -yang akhirnya menatap Chelsea datar. Chelsea -yang mendapatkan tatapan seperti itu langsung terdiam canggung.

"Apa dia baru aja ngasih peringatan sama cucu pemilik saham terbesar dunia sekaligus anak kepala kepolisian S.O.U?" Bisik salah satu siswi kepada teman sebangkunya.

"Kagak ada satupun yang berani ngomong kyk gitu sama Gilang." Bisik siswi lain yang berada tak jauh dari Chelsea.

Chelsea menoleh ke arah Gilang yang masih menatapnya datar. Dengan cepat, Chelsea menarik buku Gilang. Gilang yang melihat hal tersebut langsung tertawa pelan -tak menyangka. Refleks, Chelsea menoleh ke arah Gilang dan ekspresi Gilang tiba-tiba menjadi datar kembali. Chelsea kembali menatap fokus kepada buku paket Gilang -yang kini berada di atas mejanya. Salah satu ujung bibir Gilang terangkat, kembali menatap layar smartphone -tak memerdulikan Chelsea.

҉҉҉

Sepulang sekolah hari ini, Chelsea mendapat bagian untuk merapihkan kelas bersama dengan beberapa murid lainnya. Meskipun dengan setengah hati, Chelsea tetap membantu untuk membersihkan kaca kelas. Chelsea menyikap gorden dan mulai menyemprotkan cairan pembersih kaca. Chelsea menggunakan wiper yang terbilang cukup pendek.

Masing-masing murid bekerja pada bagiannya dan tidak memerhatikan orang lain. Chelsea beberapa kali melompat untuk menggapai sisi kaca yang cukup tinggi. Tiba-tiba, kaki Chelsea terkilir dan membuat dia hilang keseimbangan.

"EH." Chelsea memejamkan matanya cepat.

Satu...

Dua...

Tiga...

Chelsea tidak merasakan sakit. Namun, Chelsea merasa tubuhnya dipegangi oleh seseorang. Perlahan, Chelsea membuka kedua matanya. Terlihat Fenly di hadapannya.

"Lu kagak apa-apa?" Fenly terlihat khawatir.

Dengan cepat, Chelsea kembali berdiri tegak -melepaskan pegangan Fenly.

"Oh, sorry." Ucap Chelsea cepat sembari menunduk.

"It's okay." Fenly menggeleng pelan, tersenyum tipis.

Mafia Girl & S.O.U Boy || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang