Save Me

43 7 0
                                    

🎶 BTS - Save Me

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

🎶 BTS - Save Me

______

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Roha dan teman-teman seangkatannya yang lain. Malam keakraban akan dimulai hari ini hingga tiga hari ke depan. Semuanya telah berkumpul di depan gerbang fakultas menunggu kedatangan bus.

Pandangan Roha tertuju pada penjuru fakultas ketika panitia mengumumkan bahwa mereka harus bersiap masuk ke dalam bus. Roha mencari keberadaan Em yang sebenarnya sudah tak terlihat dua hari tanpa kabar. Bahkan dihubungi pun tidak pernah menjawab ataupun membalas pesannya.

Baiklah, Roha sudah menyerah. Kini ia harus memasukkan barang bawaannya ke bagasi hingga menyisakan sling bag di tubuh. Memasuki bus bergantian sesuai urutan absen, dan beruntungnya dapat memilih duduk sendiri.

Sudah dapat ditebak, tidak ada yang mau duduk di samping Roha. Semua teman satu program studi kubunya kuat sekali. Roha yang tidak terbiasa seperti itu merasa seperti orang buangan, ditambah dia tidak terlalu aktif di kelas.

Saat bus akan berangkat dan menutup pintu, tiba-tiba ditahan oleh sesuatu. Roha tidak mempedulikannya dan fokus kepada orang yang berlalu-lalang di sekitar fakultas.

Beberapa detik kemudian Roha merasakan ada pergerakan di kursi sebelahnya, dan betapa terkejutnya Roha ketika mendapati Em yang kini duduk di sampingnya dengan nafas yang terengah-engah.

"Aku telat banget, ya?"

Roha masih mematung. Bukan karena terkejut akan kehadiran Em yang tiba-tiba, tapi karena jarak wajah mereka yang hanya sejengkal. Nafas harum Em terasa di penghidunya, keringat di pelipis laki-laki itu sangat jelas di mata Roha.

"Hey!" Tegur Em sambil melambaikan tangannya dengan raut wajah bingung.

Roha pun tersadar bahwa dirinya memperhatikan Em begitu lekat. Membuatnya menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri.

"Ya?"

"Udah lama masuk ke bus?"

Roha mengangguk, "m-mungkin udah setengah jam."

Sial, kenapa aku gugup gini. Batin Roha berkecamuk tak karuan. Segera ia alihkan pandangan ke jendela dan menegakkan posisi duduknya, membiarkan Em kebingungan dengan sikapnya yang tiba-tiba canggung.

Em bergidik bahu seolah tak peduli dengan sikap Roha. Menikmati perjalanan di tengah keributan yang dibuat oleh teman-teman sekelas. Mulai dari menyanyi, bercerita dengan kakak tingkat, bahkan ada yang sampai hampir berkelahi.

Setengah jam perjalanan dengan situasi seperti itu akhirnya Em bisa menikmati ketenangan setelah teman-teman yang lain tertidur. Kini matanya tertuju pada Roha yang masih betah menatap ke luar jendela.

Em menyadari ada yang berbeda dari Roha yang biasanya ketika bertemu dirinya akan tersenyum atau bahkan banyak bicara, tapi sekarang diam saja dengan wajah yang datar. Pertama kali bertemu tadi pun mata Roha tidak bisa berbohong.

CRUSH: Kim Myung Junحيث تعيش القصص. اكتشف الآن