Fakta Baru Sang Penyelamat

40 12 20
                                    



🎶 Park Won - All Of My Life

Kalian bisa dengerin sambil baca melalui multimedia di atas.

_______

Ayahnya sangat berbeda malam ini, baik kepada semua orang, terlihat seperti cinta keluarga, namun semua asumsi itu sangat salah jika salah satu saja para pemuji itu masuk dalam ranah keluarga Kim.

Pria itu terlihat begitu nyaman merangkul pinggang istrinya, tampak saling menyayangi satu sama lain. Melihat itu Em berdecih dan kembali mengingat kejadian siang tadi. Em tidak menjawab, ayahnya juga tidak memaksa untuk menjawab seperti biasanya. Namun tatapan membunuh itu selalu bersarang di pikiran Em.

Lihatlah sekarang, serigala itu sedang menunjukkan kelicikan dan kemampuan aktingnya.

Em tidak mengerti mengapa iblis berwujud manusia itu bisa terpilih menjadi walikota. Mungkin kalau semuanya terungkap akan menjadi skandal pejabat paling hangat di perpolitikan Korea saat ini. Em sedikit tahu rahasia ayahnya, salah satunya adalah masa lalu pria itu yang berselingkuh dan menghamili seorang wanita.

Entahlah sekarang kemana rimbanya ibu dan anak itu, dalam hati kecil Em dia sangat ingin bertemu dengan saudara tirinya, mengetahui bagaimana keadaan adiknya, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan apakah dia hidup dengan baik tanpa figur seorang ayah ataupun suami bagi wanita tersebut.

Ingin rasanya membongkar rahasia itu, tapi Em masih memiliki akal. Ibunya menceritakan hal pahit saat dirinya baru lahir itu hanya bermaksud untuk menjadikan Em sebagai laki-laki yang lebih baik dari ayahnya. Urusan akan sangat panjang jika rahasia tersebut terbongkar. Hidup dan matinya dipertaruhkan.

Di tengah lamunan mengenai sang ayah, Em mendengar dirinya dipanggil. Sontak ia segera menghampiri ayahnya bersama pejabat lain. Em tersenyum demi menepis pemikiran buruk seseorang tentang ayahnya.

"Anaknya tampan, ya. Mau jadi pejabat kayak ayahnya juga pasti."

Tidak tahu harus bereaksi seperti apa, tapi Em hanya bisa tersenyum kikuk.
Rekan ayahnya yang satu lagi menimpa pembicaraan mereka, "Pasti kuliah di Fakultas Sosial dan Politik, ya?"

Setelah pertanyaan yang diajukan kepada Em itu tersuara, entah mengapa aura di sekitar perkumpulan beberapa orang ini menjadi berbeda. Rasanya seperti mencekam, terburu-buru oleh rasa bingung tentang jawaban apa yang seharusnya diberikan.

"Tentu... Tentu dia akan menjadi pemimpin rakyat juga. Sama seperti saya."

Keheningan itu seketika sirna setelah jawaban dari pemimpin keluarga Kim itu tersampaikan. Em hanya bisa terdiam dan sesekali tersenyum jika namanya disebut. Melihat pada ibunya tampak baik-baik saja seperti tidak ada beban dijadikan bahan pencitraan oleh iblis ini.

Namun Em yakin, titik lemah itu ada, suatu hari nanti pasti akan terbongkar topeng dari keluarganya ini. Ketulusan di mata ayahnya kosong, rasa nyaman ibunya ketika dekat dengan ayahnya tidak pernah ada, dan rasa tenang tentang apapun yang Em lakukan tidak akan pernah terjadi jika ia dan ibunya masih tetap satu atap dengan pria itu.

Acara itu selesai kurang lebih jam sepuluh malam, keluarga Kim pulang dan sekarang mereka berada di satu mobil yang sama. Em duduk di kursi penumpang depan, sedangkan ayah dan ibunya duduk di kursi penumpang belakang.

Sejak keluar dari parkiran gedung itu tidak ada pembicaraan yang terlontar, hening, dan kosong. Em melihat di spion depan ayahnya sedang memejamkan mata dan sesekali memijat pelipis, sedangkan ibunya dari tadi hanya melihat jendela.

CRUSH: Kim Myung JunWhere stories live. Discover now