42. Bullying?

6.3K 927 153
                                    

Brakk

Pintu itu terbuka secara kasar. Rosé berjalan kearah direktur sekolah yang langsung berdiri saat mendapati kehadirannya.

"N-nona anda datang?" Meskipun bingung dia tersenyum begitu ramah kepada Rosé kemudian berjalan ke samping mejanya.

"Duduklah, No---"

"Diam... Apa maksud anda dibandingkan menulis namanya Choi Lisa justru yang tertera dipapan informasi itu Lalisa Lee?" Suaranya terdengar marah yang membuat Jaerim terdiam.

Rosé tak habis pikir dengan semua itu. Kenyataannya dibandingkan menulisnya Choi Lisa kepala sekolah itu justru memerintah untuk menulisnya Lalisa Lee. Dan sekarang lihatlah apa yang terjadi.

"Maaf Nona tapi sebaiknya kita duduk---"

"Aku tanya mengapa kau menulisnya begitu!" Suara Rosé meninggi yang membuat Jaerim terkejut. Dia menatap Rosé yang matanya memerah kini.

Pria Song itu menghela nafasnya panjang kemudian memilih membuka suaranya. Dia tau jika tak mengatakan itu sekarang mungkin Rosé akan semakin Marah nantinya.

"Itu atas perintah Ayah Nona sendiri."

"Mwo?"

"Tuan Hyunbin memberikan perintah bahwa saya harus merahasiakan identitas Nona Lisa sebelum pemberitaan itu muncul." Jelasnya yang membuat Rosé terdiam dengan keningnya yang berkerut.

Hal ini tak masuk akal baginya karena setahunya ayahnya ingin perlahan semua orang tau mengenai Lisa. namun kini apa? Apa pria ini sedang berbohong kepadanya?

"Kau bercanda? Mana mungkin ayahku melakukannya."

Jaerim kembali menghela nafasnya.
"Itulah kenyataannya Nona. Sebaiknya Nona menanyakannya kepada Tuan." Ucapnya yang membuat Rosé kembali terdiam.

Karena ingin memastikannya, Rosé lantas mengambil kasar ponselnya dan melakukan apa yang pria itu katakan. Namun Jika pria ini sampai berbohong kepadanya, tamatlah sudah hidupnya. Rosé tak main-main tentang ini.

"Yeoboseo, Appa?" Ucapnya ketika panggilan itu diterima.

"Eoh, wae-yo Rosé-ya?"

Rosé menatap Jaerim sekilas kemudian menghela nafasnya.
"Aku ingin bertanya apa benar Appa memerintahkan Direktur sekolah untuk merahasiakan identitas Lisa?" Dia berharap ayahnya mengatakan tidak. Namun yang diungkapkan ayahnya justru sebaliknya.

"Itu benar Rosé-ya. Appa---"

"Ada apa Appa? Bukankah Appa sendiri yang mengatakan ingin perlahan semua orang tau kebenaran Lisa? namun ini apa? Apa Appa bahkan tau akibat dari semua ini?!" Rosé tak bisa menahan gejolak emosinya ketika mendengar semua itu keluar dari mulut sang ayah sendiri.

Diseberang Hyunbin cukup terkejut akan reaksi anak ketiganya itu. Dia menghela nafasnya berat.
"Chaeyoung-ah, Appa juga tidak menginginkan ini tapi inilah peraturannya."

"Mwo?"

"Kita tidak bisa mengklaimnya begitu saja sebelum pemberitaannya kepada media. Appa tau ini terdengar tak masuk akal tapi begitulah peraturan negara kita, nak. Lisa akan mendapatkan identitasnya setelah pengenalannya diumumkan."

Rosé mengakhiri panggilan itu begitu saja. Mendengar semua yang ayahnya katakan justru amarahnya semakin bertambah. terlebih mengingat bagaimana opini murid-murid terhadap adiknya.

"Ck, peraturan sialan itu siapa yang membuatnya."

Rosé kini memandangi Jaerim.
"Aku tak peduli apa yang akan kau lakukan, tapi aku ingin Lisa dilindungi dari perudungan murid-murid."

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Where stories live. Discover now