18. Time elapsed

6.9K 921 66
                                    


Dua minggu berlalu. Kecelakaan pesawat hari itu tak akan bisa dilupakan semua orang. Lisa, gadis itu tak pernah menyangka kepergian Jungwoo dan Youngae begitu meninggalkan luka untuknya.

Dia merasa hidupnya benar-benar kacau. Harinya selalu dijalaninya tanpa semangat, waktu makan serta tidurnya selalu tak teratur. Kehilangan mereka sungguh membuatnya begitu frustasi.

Dan satu lagi yang membuatnya merasa begitu kosong dalam dua minggu ini, Rosé dan Seulgi tak pernah lagi menampakkan diri mereka. Mereka tak pernah datang ke sekolah.

Lisa tak tahu kenapa dengan dirinya sendiri yang merasa begitu hampa. Setiap hari gadis berponi itu bahkan pergi ke kantin hanya untuk melihat apakah Rosé datang atau tidaknya. Namun nyatanya dia tidak.

Benar ternyata, kita akan merasa seseorang itu berarti ketika mereka tak lagi ada disekitar kita.

"Lalisa-ssi!" Panggil seseorang dari arah belakang yang membuat gadis berponi itu berbalik melihatnya.

Dia Wendy, gadis itu tersenyum dan berlari kecil kearahnya.
"Kau baru datang?" Tanyanya ketika sampai dihadapan gadis berponi. Mereka berada di koridor sekolah.

Kening Lisa berkerut. Dia tak mengerti mengapa beberapa orang selalu bertanya sesuatu yang aneh menurutnya. Dengan kata lain, mereka sudah tahu jawabannya namun masih bertanya.

"Seperti yang kau lihat." Jawabnya kemudian berbalik mulai melangkah. Wendy menghela nafas pelan lalu mengikutinya.

Selama ini sebenarnya Wendy ingin dekat dengan Lisa. Namun itu terlalu sulit dengan sikap Gadis berponi yang terlalu terang-terangan selalu menjaga jarak darinya atau bahkan orang lain yang mempunyai tujuan sama sepertinya.

Kedua Gadis itu berjalan beriringan menuju kelas dengan saling diam. Lisa yang hanya menatap lurus ke depan dan Wendy yang sebenarnya ingin berbicara namun dia takut gadis berponi akan merasa tidak nyaman karenanya.

"Ini masih pagi dan kalian sudah berbau seperti sampah?"

Wendy dan gadis berponi itu menghentikan langkah mereka ketika mendengar suara itu didalam kerumunan dihadapan mereka.

Gadis berponi itu terlihat menghembuskan nafasnya kasar karena sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi di sana.

Siapa lagi menurut kalian jika bukan Dahyun dan teman-temannya. Selama dua Minggu ini mereka semakin menjadi dalam merudung. Dan setiap hari itu pula Lisa selalu berpapasan dengan mereka. Kalian pasti tahu apa yang dilakukannya.

"Siram sekarang! Mereka perlu mandi!"

Ketika suara itu terdengar lagi. Pekikan terkejut terdengar dari murid-murid yang ada disana. Bahkan banyak dari mereka mundur ketika air mulai menyebar membasahi lantai.

"Sebenarnya apa yang mereka dapatkan dengan melakukan ini?" Lisa bergumam pada dirinya sendiri dan menerobos masuk ke dalam kerumunan itu meninggalkan Wendy yang terdiam menatap punggungnya. Sebelum akhirnya dia tersadar dan menerobos masuk juga.

Wendy menutup mulutnya ketika matanya melihat ketiga murid saat ini sudah basah kuyup dengan memejamkan mata mereka. Salah satu dari ketiga siswa itu adalah Tzuyu.

"Kalian bahagia memperlakukan orang
seperti ini?" Gadis berponi itu bertanya dengan tak tahu lagi mengapa bisa ada manusia seperti Dahyun dan teman-temannya disekolah ini.

Seketika perhatian orang-orang disana langsung tertuju padanya. Dahyun, Gadis itu hanya menatap Lisa dengan jengah.

"Kau lagi? Mengapa kau selalu merusak pagi-pagi kami yang indah?" Tanyanya dengan jengkelnya. Yuna dan Minju menatap sinis kepada Lisa. Keduanya sangat bosan melihat gadis itu. Terutama Dahyun.

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Where stories live. Discover now