MR part 50

3.1K 183 32
                                    

Sebelum membaca diwajibkan menekan tanda ⭐ untuk membayar kerja keras penulis.
Happy reading!

***********************************

Pagi ini suasana mansion Lorenzo Prada tampak berbeda, sedikit ramai dengan percekcokan suami istri. Entah memperdebatkan sesuatu yang penting atau tidak penting sekalipun mereka selalu memualinya dengan nada tinggi.

"Lorenzo cepatlah, hari ini kamu ada merting pagi dengan dady."

"Tunggu sampai sepuluh menit sayang." seru Lorenzo dari dalam walk in closet.

"Satu jam lalu kamu bilang sepuluh menit, please! Aku sudah lapar!"

Tidak ada lagi suara, sepertinya Lorenzo sengaja menuli agar tidak ada lagi teriakan yang memekikan telinga.

"Arggg! Dasar pria!"

Lagi-lagi Castela mengomel sedikit mengacak rambut yang telah rapi. Kondisinya yang sedang hamil muda membuat mood nya gampang berubah.

Terlalu kesal menunggu, Castela meraih tas jinjing melangkah keluar sebelum lapar benar-benar membuatnya marah. Tiba-tiba pintu walk in closet terbuka suara sang suami membuatnya menghentikan langkah tepat di depan pintu kamar.

"Ta-da..."

"Happy anniversary spesial women."

Sebuah buket bunga raksasa yang menutup wajah tampan suaminya tiba-tiba berada di depan mata. Castela tertegun ingin berteriak mendapat kejutan pagi hari.

"Tolong terima maafku sayang,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tolong terima maafku sayang,"

"Astaga Lorenzo! Aku hampir membanting pintu jika buket itu tidak segera mengejutkanku."

"Tapi kau suka kan?"

"Tidak! Aku sukanya sama kamu."

"Ish! Sejak kapan istriku pandai membuai?"

Castela tersenyum malu-malu menggoyangkan tubuhnya.

"Pegang ini,"

"Thank you sayang,"

"Hmm."

Lorenzo merenggangkan tangan memainkan kedua alis agar istrinya masuk kedalam pelukan sebagai ucapan terima kasih tidak hanya dari bibir.

Wanita itu mengerti meletakan buket raksasa di pinggiran pintu lalu memeluk suaminya.

"Maafkan aku yang membuatmu marah setiap pagi." ucap Castela sedikit melonggarkan pelukan.

"Aku juga minta maaf,"

"Jadi kita sama-sama salah?"

"Hmm."

Keduanya mempererat pelukan sebelum jarum jam membuat mereka berpisah.

"Tunggu sebentar,"

Lorenzo merogoh ponsel dalam saku ketika dering suara mengganggu keromantisan.

Monochrome Romance 2 (After) EndWhere stories live. Discover now