Mereka sama sama mengabdi kepada negara dengan dua profesi penting, Yeji yang menjadi dokter ahli bedah sekaligus biasa menerima panggilan ringan dari tentara. Sedangkan kembaran nya berada di profesi menjadi Tentara bintang 3 dimana dia adalah ketua di setiap tim yang di tugas nya. Ia juga ketua dari Tim C saat misi masih berlangsung, rekan Jeno.

Tidak bisa di hiraukan jika kedua nya memang di kenal dalam berbagai kalangan karena mereka berdua memang begitu terkenal.

" Dia akan di tugas kan setelah libur seminggu " Meskipun Jeno kapten tertinggi setelah ketua, ia juga tidak selalu memaksa anak buah nya bekerja terus.

Setelah misi selesai dengan sempurna meskipun di jalan kembali mereka di Korea memang ada hambatan, tetapi semua sudah berlalu. Mereka semua selamat meskipun sedikit membawa luka di badan mereka, tidak masalah itu adalah resiko bukan.

Yeji mengangguk paham dengan apa yang di katakan Jeno, ia pun menepuk bahu kokoh itu kemudian pergi meninggalkan Jeno. Gadis itu masih ada panggilan darurat lain, sibuk sekali setelah misi selesai membawa banyak orang yang terluka.

Karena tidak mau berpikir banyak, Jeno pun segera pergi ke ruang inap dan memeriksa keadaan gadis itu. Tidak terlalu jauh letak ruang inap itu di tambah memang tidak terlalu parah juga luka nya, Jeno masuk ke dalam kamar tersebut dan ia bisa mencium bau obat yang begitu jelas sekaligus hawa dingin dari pendingin ruangan.

Ia melihat jika anak gadis itu masih tertidur pulas, mungkin karena obat bius yang di suntik kan ke infus yang di pasangkan oleh nya. Jeno kembali membuang nafas panjang, ia duduk di kursi dekat dengan bangsal anak itu dan memperhatikan wajah nya saja.

" Anak semanis dia mempunyai nasib yang mengenaskan, bagaimana jika dia tau kalau aku tak sempat menyelamatkan keluarga nya yang lain? " Jeno berpikir itu sejak tadi, membayangkan raut tangis anak kecil di depan nya membuat nya tidak tega.

Setega apa pun Jeno, ia akan lemah dengan anak kecil. Dia masih 16 tahun tapi sudah mendapatkan pengalaman hidup yang begitu buruk yakin jika gadis di depan nya ini memiliki trauma mendalam sekarang di tambah usia nya yang masih di bilang muda, Jeno akan memaklumi jika gadis di depan nya ini tidak kuat. Tetapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi.

Membayangkan jika dirinya berada di posisi yang berbeda, maka Jeno akan mati saat itu juga. Siksaan yang di berikan bukan sembarang siksaan fisik, melainkan juga seksual. Itu sangat berpengaruh besar untuk mental seseorang, Jeno harap gadis di depan nya akan kuat menerima semua takdir.

" Kau tidak sendirian, aku akan membantu mu. Menghadapi dunia kejam ini, kau tidak perlu khawatir.. " Tangan nya yang besar itu menggenggam tangan yang jauh lebih mungil dari milik nya. Dingin yang Jeno rasakan namun ia mencoba tetap berpikir tenang.

' Aku akan berusaha, kau tau.. Memang gila, namun aku menyukai anak kecil seperti mu '














































•••






Jaemin memeriksa beberapa orang yang mereka bawa ke Korea Selatan, ia akan melaporkan nya ke petinggi negara. Apakah bisa mereka hidup di Korea Selatan untuk bertahan hidup? Tidak mungkin jika di kembalikan ke negara asalnya, jika di kembalikan usaha mereka menyelamatkan sama saja berujung sia sia saja.

Tak sengaja ketika tengah mengerjakan perintah, Jaemin melihat sahabat nya baru saja keluar dari salah satu kamar inap. Jaemin pun menghampiri tentu saja, memeriksa keadaan sahabat nya karena mereka beda helikopter tadi. Di tambah Jeno adalah penumpang terakhir, ia hanya khawatir dengan sahabat nya itu.

" Hey? Kau tidak ganti baju? Kau berantakan sekali " Ucap Jaemin mengomentari. Sedangkan Jeno hanya diam membuang nafas panjang.

" Menurut mu, aku harus memeriksa yang lain " Ujar Jeno, membuat Jaemin agak melongok. Bisa bisa nya dia memeriksa yang lain sedangkan dia tidak memikirkan keadaan nya sendiri. Perlu di ketahui jika Jaemin juga bagian dari Tentara kesehatan, atau ya gampang nya dokter juga hanya saja bagian dalam Tentara.

" Obati dulu luka mu, lihat darah nya sudah tembus di seragam mu. Mengenaskan sekali " Jaemin berakhir menarik Jeno ke ruang pengobatan. Dia tau kalau Jeno tidak sepenuh nya baik baik saja lelaki itu memang hobi memaksakan diri nya sendiri demi orang lain.

" Aku bisa sendiri, Jaem... "

" Anda banyak bacot, ikuti saja oke "






































" Anda banyak bacot, ikuti saja oke "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Breathing | Lee Jeno × You ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang