What if: It's a Happy End

289 39 0
                                    

Cahaya oranye menyinari seisi Tokyo setelah hujan yang lumayan deras. Kenma duduk di sana, memakan keripik kentang di halte biasanya dia bertemu dengan orang yang disukainya. Namun nihil.

Kenma sudah juga mengecek apartemen milik gadis itu, namun apartemen itu kosong. Tanpa disadarinya, matanya mulai memudar karena air yang berkumpul di kelopak matanya.

"Sialan."

~

"Kenma!" Kuroo menahan bahu Kenma yang ingin terjun ke selokan. Temannya akhir-akhir ini terus tidak fokus dan lesu. Awalnya sudah lesu, tetapi sekarang super duper lesu.

Gadis bernama [Name] itu sudah kembali ke negara asalnya seminggu yang lalu. Dan lihatlah temannya ini. Dia bahkan tidak nafsu bermain game. Ini pertama kalinya dalam sejarah. Dia juga terus membaca buku bersampul hitam dan berkaca-kaca sendiri. Apakah dalam buku itu ada ilmu gelap. Yah, itu tidak mungkin. Mungkin itu pemberian [Name]?

Kisah cinta pertama pada pandangan pertama yang tak mulus hingga Kenma merasakan patah hati pertamanya.

Yang lebih berbahaya adalah anak laki-laki ini terus bolos latihan voli. Dia sampai lelah mendengar ocehan pelatih Nekomata.

"Hei... Hari i-"

"Iya-iya... Latihan kok." Ucap Kenma langsung memotong dengan lesu. Suaranya terdengar seperti orang yang ingin menangis karena tak tahan dengan beban hidup.

"Ngga, kalo ga-"

"Mimimimimi... Diem. Gue latihan. Udah." Kuroo pertama kalinya mendengar Kenma mencibir seperti itu. Dan ini pertama kalinya dia sangat ingin memukul mulut pria berambut gondrong itu. Dia harus sabar, temannya sedang ditimpa masalah hidup. Sabar.

"Berisik tau ngga? Mimimimimimimi."

Kuroo Tetsuro adalah orang yang penyabar.

"Bicit."

"PLAK"

Kesabaran Kuroo sudah habis batasnya. Tanpa sadar dia menepuk punggung Kenma sekuat tenaga. Matanya melotot dan mulutnya tersenyum menatap adik kelasnya.

"Lo-"

"LO KALO GALAU GA USAH NYUSAHIN ANJRITLAH! GUE KAN NGGA MAKSA LO LATIHAN. GUE MAU NANYA LO MAU KE GAME CENTER ATO NGGA. MIMIMIMI PALA BAPAK LO!"

"YA GA USAH MUKUL GUE ANJIR!"

"YA GUE DIEMIN LO MAKIN LAMA MAKIN PARAH. CAPE GUE ANJIR!"

"SIAPA JUGA NYURUH LO NGURUSIN GUE! YANG TIAP HARI JEMPUT KAN LO!"

"BIASA AJA ANJIR, KATA ORANG CINTA PERTAMA ITU BUKAN JODOH. NGGA USAH GALAU GINI AMAT. SEOLAH PALING TERSIKSA AJA LO. LO KIRA CUMA LO YANG PERNAH PATAH HATI DITINGGAL CEWEK? LO MENDING DITINGGAL BALIK BAIK-BAIK. LAH GUE! WAKTU DISELINGKUHI ***** ADA GUE KAYAK LO?!"

#Disensor untuk menghindari keiri hatian beberapa orang.

~


Pada akhirnya Kuroo pergi meninggalkan dia disana dengan wajah berapi-api. Dan saat sore hari dia datang ke lapangan olahraga. Dia sempat kena hukum oleh pak pelatih namun Kuroo mengabaikannya seharian.

Kenma terkekeh geli sendiri
mengingat kejadian itu. Masa-masa kesuraman yang menghampirinya sekitar setengah tahun lalu. Lupakanlah hal itu sekarang. Seperti kata Kuroo, cinta pertama bukan jodoh.

Kini turnamen musim semi sudah berlalu. Para kelas tiga pensiun dari klub Voli dan mulai fokus pada ujian masuk perguruan tinggi. Dia juga sudah resmi menjadi kapten klub Voli sekolahnya.

Terkadang dia berpikir mengapa dia harus dipilih. Padahal Tora mungkin lebih cocok atau Fukunaga yang tenang? Selain itu dia tak mengerti tugas kapten.

"Kapteen~" Yamamoto mengejek Kenma.
Kenma tak menggubrisnya dan sibuk mengumpulkan bola usai latihan.

"Kapteeen~"

"Cari manager dong~~"

"Berisik, Tora. Cari aja sendiri." Kenma melempar bola voli itu ke arah kepala temannya. Dengan sigap pria mohawk itu menghindari lemparan kematian itu.

"Uuu~ Kapten baru bengis~"

Urat di leher Kenma mencuat keluar. Dia tersenyum ke arah Yamamoto. Temannya terdiam.

"Kapten~ Saya membawakan kejutan spesial." Kuroo mendobrak pintu di sore hari yang indah.

"Kuroo... Jangan asal dobrak."

Pria berambut ayam itu tak mengindahkan ucapan kapten baru klub voli mereka.

"Tora! Pengen manager kan?" Tanya Kuroo. Segera, bukan hanya Yamamoto yang mendekat. Seisi ruangan olahraga itu mendekat.

"Pengen, Kuroo-san!" Jawab pria itu lugas. Kenma ikut mendekat dengan malas.

"Hoho..." Kuroo menyingkir ke samping.

"TADA!"

"Yaku-san jadi manager?" Heran Lev menatap pertujukan itu.

"Yailah masa ga keliatan kepala anak gadis orang. Masa ketutupan sama dia ." Kuroo sedikit mengecilkan suaranya ketika mengucap kalimat terakhirnya.

Yaku tersenyum mendengar ucapan temannya. Dia menyingkir. Gadis yang tengah merapikan rambut pirangnya itu terlihat.

"HEEEEEEEE!"

"A... Konnichiwa. Kyoukara, watashi wa bareboru no manega desu. [Name] to omoimasu." Gadis cantik itu memperkenalkan dirinya sendiri.

"Kapten... Yoroshiku onegaishimasu." Gadis itu mengulurkan tangannya pada Kenma yang mematung.

"Kenma." Panggil gadis itu melambaikan tangannya di depan wajah Kenma.

"Oi, Kenma! Astaghfirullah... KENMA." Tak kunjung mendapat balasan [Name] mengguncang tubuh Kenma kencang.

"Iya iya iya." Balas Kenma masih dalam keadaan terguncang baik secara fisik maupun mental. [Name] berhenti menggoyangkan tubuh pria itu.

"Yoroshiku."

"Kochira mo yoroshiku."

"WOOOOOO!!!!"




•••

Another,

"THE END"

Dua bab terakhir saya sengaja bikin ending terbuka jadi silahkan berimajinasi ya. Dan... Kali ini beneran, Bye TT... Ga, See you deh. Siapa tau sy nulis cerita lain lagi kan.

With love,
Kheyca

Tokyo's Rain (Kozume Kenma x Reader)Where stories live. Discover now