Chapter 1

32 20 35
                                    

"Setidaknya aku sudah berusaha untuk menjadi lebih baik dan selalu baik".
-Raina Santika Pramudya

***

Tetesan hujan yang perlahan mereda menemani langkah seorang gadis cantik berkulit putih, memiliki bola mata hazel yang sangat indah. Saat ini jam menunjukkan pukul setengah 10 malam. Ia baru saja pulang setelah melakukan part time di salah satu cafe terkenal di Jakarta.

Bunda ku💖
Kamu di mana nak?

Raina S
Ini lagi jalan pulang bun

Bunda ku💖
Ya sudah kalau begitu hati hati di jalan..

Raina Santika Pramudya. Iya gadis cantik yang sedang berjalan seorang diri di malam hari sepulang bekerja itu Raina.

Ia kembali memasukkan ponselnya setelah membalas pesan dari bundanya. Ia mengeratkan pegangannya pada tali tas berwarna merah miliknya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah.

Langkah kakinya perlahan melambat. Pemilik mata hazel itu mendongak menatap langit gelap tanpa bintang dengan senyuman yang terhias di bibirnya. Ia memejamkan mata menikmati tetesan air hujan yang jatuh mengenai wajah mulusnya.

"Tuhan Raina ga minta banyak hal kok. Raina cuma pengin semua lekas membaik." Ucapnya.

Raina menghela nafas pelan lalu kembali melangkah hendak menyebrang. Baru saja ia berjalan beberapa langkah tiba-tiba dua buah motor sport melaju dengan kecepatan tinggi.

Beruntung Raina dengan cepat melangkah mundur saat melihat salah satu motor itu oleng dan mengarah padanya. Namun tidak dengan pengendara motor itu. Si pengendara motor itu melaju menuju tiang lampu jalanan dan terjatuh saat ban motornya menabrak tiang itu. Dengan segera Raina berlari mendekati pengendara motor itu yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Kamu gapapa kan? Sini aku bantu" ucap Raina hendak membantu pengendara motor itu.

"Akhh! Kaki gue!"

Raina terkejut. Ia melihat kaki pengendara itu yang terjepit oleh badan motor sport milik si pengendara. Raina mencoba mengangkat kotor itu namun percuma. Motor itu sangatlah besar dan berat untuk ukuran gadis seperti Raina.

"Motornya berat. Kamu bertahan dulu bisa aku cari bantuan dulu. Oke?"

Tanpa menunggu Jawaban dari si pengendara motor Raina berlari mencari bantuan. Semenit kemudian ia berlari kembali ke tempat si pengendara itu sedang menahan kesakitan dan mencoba menarik kakinya.

"Tolong angkat motornya pak!" Ucap Raina saat sudah sampai di depan laki-laki si pengendara motor.

"Baik!" Ucap salah satu warga yang di minta bantuan oleh Raina.

Beberapa detik kemudian motor sport itu sudah berdiri dan di pindahkan kepinggir trotoar. Raina dan salah satu warga membantu laki-laki itu untuk berdiri dan mendudukkannya di trotoar.

Laki-laki itu nampak kesakitan memegang kaki kirinya. Beruntung ia tadi menggunakan helm jadi tidak ada luka lagi selain kakinya.

"Telepon ambulance dek! Biar kakinya di obati di rumah sakit saja" ucap warga yang tadi membantu mengangkat motor laki-laki itu.

(3)•Raina's Diary•Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin