Junhyuk terkekeh melihat Hyesun yang salting.

*****

Di rooftop ini, sepasang sahabat selalu menghabiskan waktu bersama. Entah untuk bermain, makan, atau sekedar mencari angin sejuk saja.

"Bagaimana? Enak, kan?" tanya Junhyuk dengan sebelah alis terangkat.

"Ya enaklah!" balas Hyesun semangat.

Sambil memangku wajah dan tersenyum, Junhyuk terus saja memandangi gadis bersurai panjang dihadapannya.

"Apaansi ngeliatin mulu! Aku tau aku cantik tapi ga segitunya!" ujar Hyesun sinis sembari mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Yaelahh omonganmu seakan-akan aku suka padamu! Aku tidak tertarik sama yang namanya 'teman masa kecil'. Sejak tadi aku sebenarnya ngeliatin kulit cabe di gigi mu," bohong Junhyuk yang jadinya membuat Hyesun langsung memukul kepala Junhyuk dengan sendok.

Hyesun melanjutkan makannya, tak lama kemudian wajahnya memerah dan tampak ingin menangis.

"Kenapa? Kau masih salting aku liatin begini?" tanya Junhyuk sambil tersenyum miring.

"Enggak bodoh, aku kepedesan! Mana aku lupa bawa air minum lagi!" teriak Hyesun sembari mengibaskan tangannya di depan mulut.

"Aku turun dulu bawakan kau air, tunggu disini!" kata Junhyuk cepat.

"Iyalah aku bakalan tungguin, yakali aku pergi atau loncat dari sini!"

"Gadis ini kasar sekali," batin Junhyuk sambil menggeleng.

Tak lama setelah Junhyuk pergi, sekelompok siswa membuka pintu rooftop.

"Mereka ... Geng nya Suren!" batin Hyesun sambil menatap mereka dari jauh.

"Eh, Mon, disitu ada orang tuh! Katamu tempat ini jarang didatangi orang, gimana sih?!" kata Gun sembari mengangkat dagunya menunjuk Hyesun disana.

"Sial, kenapa mereka pada ngeliatin aku?" batin Hyesun takut.

"Susah amat, tinggal usir aja ya kan?" Suren berjalan mendekati Hyesun lalu menggebrak meja tempat Hyesun makan.

Hyesun menunduk takut ditatap tajam oleh Suren.

"Ekhem ... Kau gak lihat kami di sini? Tahu dirilah njing, pergi sono!" pinta Suren dengan nada tinggi membuat Hyesun gemetar.

"Jangan kasar-kasar amat sama cewek, Ren," tegur Gun tidak tega melihat Hyesun ketakutan.

"Jadi kalau sama cewek harus diapain dong? Serius nih harus dilembutin?" tanya Suren sambil tersenyum miring menatap Hyesun.

Suren mengulurkan tangannya memegang rambut Hyesun yang berkilau lalu ia mengangkat dagu Hyesun untuk melihat wajahnya.

"Cantik bro! Kalo modelan begini jangan dibully lah ya?" Suren melirik teman-temannya yang hanya bisa menggeleng melihat tingkah Suren.

Suren mengelus pipi Hyesun lalu berkata, "Mau order nih, semalam berapa?"

*PLAAKK

Jelas suara tamparan barusan dari Hyesun untuk Suren. Walaupun sangat takut, tapi Hyesun tidak bisa membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu. Hyesun pasti akan melawan.

"Pelacur sinting! Beraninya kau pukul aku!?" pekik Suren sambil memegang pipinya yang merah.

"Wuow bro, keren nih cewek! Sikat lah!" seru Gun yang langsung menahan kedua tangan Hyesun.

"Win gila kenapa dia lama sekali?!" batin Hyesun gusar.

*Bughh

Barusan Suren memukul kepala Hyesun.

EPHEMERALWhere stories live. Discover now