4

126 76 103
                                    

Maap telat updet:D

nambahin kodok keroppi ke sepatu Mingrui susah mana semalam jaringan lagi musuhan sama gua🤢

__________________


Ruangan penuh cahaya, warna, dan berbagai peralatan misterius membuat pria tua itu bahagia mengajarkan sulap pada putra tunggalnya.

"apa kau paham, nak?" tanya pria tua itu pada putranya yang sedang memegang erat topi terbalik di tangannya.

"iya ayah" jawab anak itu. Dia mengambil tongkat hitam kecil lalu mengetuk tongkat itu pada topi tadi. Dia memasukkan tangannya pada topi itu lalu mengangkat kelinci didalamnya dengan kurang cepat.

"Kau salah, nak. Kau harus membuat gerakan gerakan kecil agar permainan mu menarik, kau juga harus mengangkat kelinci itu secara cepat dan jangan lupakan ekspresi wajahmu! Seperti ini...."

Pria tua itu tampak sabar mengajarkan sulap pada anaknya yang hingga saat ini masih tidak bisa menguasai ilmu ayahnya.

"Kita sudahi dulu ya, besok kau ikut ke acara sirkus ayah, oke?" Pria tua itu membereskan barang barangnya sedangkan putranya pergi ke kamar untuk beristirahat.

"Mengapa aku tidak bisa seperti ayah? Ayah sudah mengajariku sejak usia 3 tahun tapi aku selalu gagal. Aku juga telah mengacaukan 12.570 kali atraksi sulap ayah. Aku takut mengacaukan acara sirkus ayah besok" pria manis ini tampak murung dikamarnya sendirian.

Gile 12.570

*****

Pria tua dengan tuxedo hitam sedang membaca jadwal pekerjaannya. Sedangkan putranya yang manis sedang bermain sulap sendirian menggunakan peralatan ayahnya.

"Gou Mingrui hati hati! Jangan sampai kelinci itu hilang" pesan ayahnya yang sesekali melirik Mingrui.

Putranya yang bernama Gou Mingrui itu mengangguk. Dia memasukkan kelinci tadi kekandang dan menyudahi permainannya.

Mingrui memasangkan kain hitam panjang pada punggung ayahnya. Sementara itu ayahnya menatap cermin kemudian memakai topi.

"5 menit lagi ayah tampil, apa kau siap?" Pria tua itu berbalik dan memegang kedua pundak putranya yang akan menjadi asistennya hari ini.

Gou Mingrui mengangguk kemudian membantu ayahnya membawa peralatan sulap ke atas panggung yang tertutup tirai berwarna merah gelap.

Permainan sulap pria tua itu dimulai. Beberapa kali Mingrui masuk hanya sekedar mengambilkan barang yang diperlukan seperti balon, kain, kartu, dll. Beberapa penonton juga terpesona melihat ketamvanan anak si pesulap terkenal.

Gou Mingrui sendiri menatap kagum ayahnya yang sedang menipu para penonton seolah-olah balon ditangan ayahnya transparan, permainan sulap yang dimainkan ayahnya sangatlah keren, ayahnya begitu lihai menggunakan alat-alat disana, tak ada rasa gugup yang terlihat dari tangan ayahnya, sangat berbeda seperti dirinya.

Pria tua itu menggerakkan tangannya yang berbalut kain putih ke arah Mingrui seakan memanggil Mingrui kembali naik ke panggung.

Mingrui tidak tahu mengapa ayahnya memanggilnya naik. Bukannya semua yang dibutuhkan sudah lengkap diatas sana? Tersisa 1 permainan yang belum dimainkan ayahnya sedangkan waktu mereka hampir berakhir.

Lalu untuk apa Mingrui naik ke atas panggung?

Mingrui tidak tahu alasannya tapi dia tetap naik mengikuti perintah ayahnya.

"Mingrui, kita sudah belajar menghilangkan dan mengembalikan kelinci kemarin, bukan? Ayah sudah melihatnya maka sekarang biarkan semua orang disini juga melihatnya" ucap sang ayah penuh keyakinan sambil memakaikan sarung tangannya pada kedua tangan Mingrui.

EPHEMERALWhere stories live. Discover now