11. club seni bau anyir.

1 3 0
                                    

@ MELLIFLUOUS

"JOR" Teriak han menghampiri jordan yang tengah duduk di dalam kelas.

"Apaan?" delik jordan mendengar teriakan han yang memekikan pendengaran.

"Lo harus liat ini!!" han memberi sebuah brosur kepada jordan.

"Lomba piano?" gumam jordan melihat brosur tersebut.

"Iya jor, lo bisa kan dateng ke ruang musik pulang sekolah nanti. hari ini bakal pemilihan peserta yang bakal dikirim lomba nanti" mata han berbinar, memohon agar jordan menemaninya nanti.

"Oghey, tapi kalo lo gak dipilih, lo harus traktir gua selama sebulan di warung pak atuy" han hanya mendelik.

"Percuma gua traktir kalo lo gak dukung gua"

"Woi dugong, lu open bo aja gua dukung apalagi ini yang niatnya bagus buat masdep lu biar gak suram suram amat"

"Kawan lo open bo kok gak lo larang setan" han nyolot.

"Emang lo beneran open bo hah! kan gua cuman bercanda" jordan balik nyolot.

"GUA JUGA BERCANDA"

"LO KIRA GUA SERIUS APA"

"YA SANTAI DONG"

"LO YANG SANTAI NEGRO"

"JANGAN RASIS LO BANGSAT, KULIT GUA TAN EKSOTIS MIRIP MINGYU TUJUH BELAS, BUTA MATA LO"

Jordan yang ingin membalas ejekan han yang telah mengatai dirinya buta pun berhenti, begitu pun han. mereka saling bertatapan ketika mendengar suara tangisan di kelas yang hanya mereka berdua, ini masih pagi. han memberanikan diri menghadap depan, mereka sedang duduk di bangku belakang. ia kira hanya ia dan jordan di dalam kelas.

Han yang awalnya tegang langsung menghela napas.

"Buka mata lo" suruh han pada jordan yang masih setia memejamkan matanya.

"Buka njir, cowok bukan lo. denger tangisan kayak dipanggil buat ngerjain soal didepan aja, tegang banget" ejek han membuat jordan membuka matanya dan menatapnya malas.

"Itu siapa njir yang nangis" bisik jordan. memandang punggung siswa perempuan yang membelakangi mereka.

"mana gua tau" bisik han.

Bisikan mereka membuat siswa itu terganggu, ia menoleh kebelakang. membuat han dan jordan yang juga melihat siswa itu menatapnya dengan mata sembab dan hidung yang merah membuang muka ke arah lain. siswa itu pergi dari kelas dengan tangisan yang ditahan agar tidak menimbulkan suara.

"Itu retha kan" tanya han hati hati.

"Kenapa nangis dia? abis dirundung tah?" jordan pun sama bingungnya dengan han.

jordan memang tidak dekat dengan retha namun melihat gadis itu menangis tanpa sadar membuat hati jordan sesak.

"Haah... hahh" jordan berlari tergesa gesa menuju ruangan musik lebih tepatnya club musik, ia sudah berjanji agar menemani han dalam pemilihan peserta. jordan memohon kepada dirinya sendiri agar han tidak marah kepadanya nanti.

jordan tiba tiba berhenti ketika melihat didepan pintu ruang musik sudah banyak siswa lain yang berdiri menunggu kawannya didalam seperti jordan, tidak banyak siswa yang menunggu membuat jordan bisa melihat siapa saja yang menunggu seperti sekarang pandangan jordan terhenti pada satu siswa.

Sam.

Mengapa sam berada di depan club musik, apa dia ikut menunggu juga?. ia ingin bertanya namun mereka kan tidak dekat jadi ia urungkan niat tersebut.

MELLIFLUOUS, NominWhere stories live. Discover now