@ MELLIFLUOUS
Garis police line sudah terpampang jelas di depan pintu toilet, dengan beberapa polisi yang sedang menjaga di depannya, mengawasi tak ada satu orang pun yang mengacau didalam tkp.
Semua siswa berhamburan di lapangan. heboh, dan tak terkendali. sedih, takut, biasa saja itu yang dirasakan beberapa siswa.
Namun jordan, seperti merasa bersalah mungkin?.
Saat melihat mayat tak bernyawa mati mengenaskan, jordan tidak merasa jijik dengan bau anyir yang menyengat atau merasa takut melihat keadaaan itu.
Perut yang di belah dengan usus dan beberapa organ terlihat, sayatan rapi mengikuti urat, dan kedua bola mata yang hilang. jordan merasa pernah melihat keadaan persis seperti itu.
Di mana? dan siapa?. pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.
Jordan tersentak saat seorang gadis menempelkan sesuatu yang dingin di pipinya.
Saat jordan menoleh terdapat rene- gadis tercantik disekolahnya tengah menyodorkan minuman dingin ke arahnya.
"sorry, lo kaget ya?" tanyanya.
"Lumayan, btw thanks" jordan mengambil minuman itu dan meneguknya sekaligus.
Mereka duduk berdua di bangku yang disediakan di pinggir lapangan sambil melihat para siswa yang heboh ditengahnya.
Canggung itulah rasa yang menyelimuti mereka sekarang yang sedang sibuk dalam pikiran masing masing.
Dan hal itu pun tak sengaja dilihat oleh yesi.
Tanpa basa basi yesi langsung menarik tangan jordan lalu membawanya pergi namun gagal tangan jordan satunya ditahan oleh rene yang membuat yesi berdecih.
Jordan yang tidak memperdulikan keadaan hanya diam menunduk dan tetap berkutik dengan pikirannya tentang kematian itu, bahkan ia tak tau bahwa sedang menjadi pusat perhatian sekarang.
"Bisa tolong dilepasin gak?" tegas yesi jangan lupakan matanya yang memancarkan amarah.
Rene melepaskan tanganya dari jordan lalu tersenyum manis ke arah yesi "Udah kok"
Yesi langsung menarik jordan pergi menuju parkiran.
"Cowok cupu gitu direbutin norak" gumam rene pelan sebelum balik dan pergi dari situ ke arah yang berlawanan.
# MELLIFLUOUS
Yesi langsung mengajak jordan pergi dari sekolah menuju parkiran, jordan yang kaget sudah berada di parkiran langsung menghentikan langkahnya yang dipastikan yesi pun menghentikan langkahnya dan menoleh menatap jordan tajam.
"Kok berhenti? kamu mau nyamperin dia?" nyolot yesi dengan kedua tangan dilipat didepan dada.
"Enggak , Tapi Ngapain kita ke parkiran emang udah pulang?" tanya jordan bingung dan linglung.
"Kamu gak denger apa? padahal kepala sekolah tadi udah teriak teriak pake mic karena kasus tadi kamunya sih ngobrol mulu sama tuh cewek." Tidak menjawab jordan, yesi kembali memarahinya.
Sudah hampir sejam yesi memarahi jordan hanya akibat bersebelahan dengan the most wanted girl. yang hanya dihiraukan jordan, jordan masih tetap memikirkan hal tadi sampai sampai yesi meninggalkan ia seorang diri di parkiran.
Semua siswa dipulangkan lebih awal dan sekolah diliburkan sampai waktu yang ditentukan.
# MELLIFLUOUS
YOU ARE READING
MELLIFLUOUS, Nomin
Mystery / Thrillermellifluous itu merdu bagai bunga dandelion terbang mencari tempat berlabu, tak beda hal dengan suara juju diiringi instrumen mozart dari jari jemari jojo diruangan musik, salah satu hal yang tak akan pernah juju lupakan bersamaan dengan permintaan...
