Singkat saja, ini kisah sepasang remaja yang beranama Nathan dan Aura
See you on story!
Jangan Lupa Follow Sebelum Baca!
Dilarang Keras Plagiat Jika Masih Memiliki Akal Pikiran Dan Malu 🚫🚫
Nathan dan Aura berjalan memasuki mobil, lelaki itu membukakan pintu untuk sang kekasih. Ah sangat romantis.
"Jadi ke rumah kamu Than?"tanya Aura setelah masuk di dalam mobil
Nathan mengangguk, kepalanya kini ia senderkan dibahu sang kekasih. "Numpang bentar ya"
"Iya"
Seraya bersender di bahu sang kekasih, Nathan membuka handphonenya melihat pesan pesan yang belum ia buka sejak tadi siang.
Di room chat itu tertera nama Bara dengan pesan pesannya yang belum terbalasi.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Nathan mengacak acak rambutnya, perasaan gusar kini tengah menyelimuti dirinya.
"Kamu kenapa?"tanya Aura kala melihat sang kekasih tengah gusar
"Hm? gapapa, sini tidur aja"ujar Nathan
"Udah mau sampe rumah kamu Than"
"Nanti kamu masuk duluan ya? aku masi ada urusan di luar"
"Urusan apa?"tanya Aura
"Ada"
"Butuh jawaban yang se jelas mungkin"
Mungkin saat ini dewi neptunus sedang berpihak pada Nathan, tak perlu susah susah memikirkan jawaban untuk menjawah pertanyaan Aura. Karna kini mobil mewah itu sudah memasuk pekarangan rumah milik Nathan.
"Ayo turun"ajak laki laki itu dengan menggandeng tangan Aura
Klek
"Aduhh, siapa ini cantikk sekalii"sambut Athena dari dalam rumah
"Halo tante, Aura"Aura menyalami tangan wanita paruh baya itu dengan sopan
Athena dengan semangat mengajak Aura untuk masuk, sampai sampai melupakan sang putra. "Calon menantuuu, sini sini masuk"
Nathan yang sedari tadi melihat interaksi dua wanitanya hanya mampu terkekeh pelan. Setelah melihat Athena dan Aura yang sudah masuk ke dalam rumah, Nathan diam diam melangkahkan kakinya menjauhi pekarangan rumah untuk meladeni tantangan dari mantan anggotanya. Ah ralat, Nathan sama sekali tidak pernah menganggap Bumi mantan Anggotanya.
•••
Kini sirkuit Navigo, tempat dimana Nathan akan bertanding dengan Bumi sudah ramai di datangi orang.
Suara deruman motor menambah kesan keramaian di sirkuit ini. Pukul 23.00 tepat, Nathan datang dengan membawa motor kebanggaannya, Ducati hitam yang jarang sekali ia pakai.
Laki laki itu melepaksan helm nya, lalu berjalan menghampiri bumi yang tengah berdiri dengan angkuhnya di depan sana.
Para anggota Araster yang turut ikut menonton pertandingan itu kini tengah berteriak seru melihat percakapan antara Ketua dan Mantan anggota.
