Perempuan Sialan

23 6 0
                                    

hai gengz!

follow dulu sebelum baca ya!

jangan lupa follow ig aku juga untuk spoiler next part!

: @dfrchxcel

tekan tombol bintangnya!

Siap meramaikan tiap paragrafnya?

enjoy this story

and

happy reading💘💗

15.) Perempuan Sialan

"Nathan my baby, kamu kenapa? aduh ini cewek centil lagi, lo siapa?" ujar Gadis cantik, dengan pakaian indahnya. Gadis itu berucap seraya berjalan menghampiri Nathan

Aura menatap sinis gadis di depannya ini, gadis itu memegang tangan Nathan, semakin membuat emosi Aura memuncak, belum sempat tangannya menyentuh tangan Nathan, Aura sudah lebih dulu menepisnya. "Gausa sentuh sentuh deh"ujar Aura menatap sinis dan mengeluarkan Aura permusuhan

Gadis itu tertawa remeh, ia mengalihkan tatapannya ke arah Aura, netra matanya menatap tajam Aura. "Lo siapa?"tanyanya

"Lo yang siapa?"tanya Aura balik

Gadis dengan baju indah itu kembali menatap Nathan, "Bang, siapa lo sih?"tanya gadis itu tidak suka

Mendengar panggilan gadis itu membuat pikiran Aura mendadak lemot, Bang? apakah dia adiknya Nathan? jika iya tamat sudah riwayat Aura, bisa bisa ia tidak di restui oleh sang adik ipar. "Lo adeknya Nathan?"

Gadis itu mengangguk, "Ya iyalah, lo kira gue siapa? cewe penggoda?" balasnya

Aura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ah sial malu sekali.

Nathan terkekeh kala melihat reaksi Aura yang baru mengetahui gadis yang ia ajak bertengkar tadi adalah adiknya, "Ini adek perempuan aku Ra, Sandra"jelas Nathan

Sandra menunjukan senyum manisnya, tangannya ia ulurkan ke depan Aura, "Halo, Sandra"ujarnya

Dengan cepat Aura lantas menerima uluran tangan itu, "Halo juga, Aura"balas Aura

Bara dan yang lainnya, setia menyimak percakapan antara dua gadis itu tanpa berminat untuk menganggunya, sesekali menahan tawa kala melihat Aura yang mengira bahwa Sandra adalah pacar Nathan dari kalangan bisnis ayahnya, Aura sepertinya sudah benar benar terpengaruhi dengan dunia cerita cerita seperti itu.

Lama mereka bercengkrama, tanpa sadar waktu sudah larut malam, acara pun sudah selesai, para pengunjung pesta lama kelamaan pergi meninggalkan tempat pesta. Pesta berjalan lancar, meski sempat terjadi beberap insiden, termasuk insiden Nathan beberapa waktu lalu.

Kini sisa orang yang berada di rumah itu tengah berkumpul di kamar Nathan, termasuk Mahendra, Riana, dan Ibhra yang masih belum meninggalkan tempat.

"Gimana keadaan kamu Nathan?"tanya Mahendra kepada Nathan yang tengah mengobrol kecil bersama Aura--sang Putri

Nathan mengalihkan pandangannya ke arah Mahendra, "Sudah lumayan enakan om"jawabnya

Mahendra mengangguk-angguk, "Aura? mau pulang kapan?"kini Mahendra bertanya kepada sang putri, hanya candaan semata, ia bahkan mengizinkan jika Aura menginap disini

"Nanti Pah"balas Aura dengan cengirannya

"Bos, Gue sama yang lainnya pulang duluan ya? udah malem emak gue udah konser"ucap Bara tiba tiba, ia berniat meminta izin kepada Nathan untuk pulang

Nathan menganggukan kepalanya, "Pulang aja, lo berdua pulang bareng mereka aja, perempuan ga baik pulang malem"ujar Nathan sekalian menyuruh Nesya dan Kiara agar pulang bersama teman temannya

"Sip"Kiara mengacungkan jempolnya, tanda ia setuju dengan usulan Nathan

"Yaudah kami pulang, cepet sembuh lo!"ucap Bara, setelah itu ia menggandeng tangan Nesya, mengajaknya keluar diikuti teman temannya

"Ya sudah, jika begitu kami pulang juga Damares, Athena"izin Mahendra kepada kedua sepasang suami istri itu

"Apa tidak sebaiknya kalian bermalam disini saja?" tawar Damares di setujui oleh Athena

"Tidak perlu, tadi kami juga membawa supir"tolak halus Mahendra

Damares mengangguk, ia melangkahkan kakinya menghantar Mahendra, Riana, dan Ibhra turun ke bawah.

"Aku pulang ya"ucap Aura seraya menatap lekat sang kekasih

Nathan membangkitkan tubuhnya, ia memeluk Aura lalu menyembukan wajahnua di ceruk leher gadis itu, "Ga nginep aja, masih kangen aku"lirih Nathan

Aura terkekeh, ah gemas sekali kekasihnya ini,"Cepet sembuh makanya, biar besok sekolah trs kita ketemu, okey"ujar Aura seraya mengelus surai hitam tebal itu

Nathan melerai pelukannya, dengan pasrah ia merelakan Aura untuk pulang, padahal ia masih rindu dengan gadisnya ini,"Yaudah, hati-hati kalo udah sampe rumah chat aku"oceh Nathan memberikan beberapa wejangan untuk Aura ketika sudah sampai rumah

Aura mengangguk, setelah itu ia melangkahkan kaki jenjangnya keluar kamar Nathan, ia berjalan menuju tempat dimana orang tuanya tengah menunggu di depan.

Sedangkan Nathan yang memang masih sedikit lemas, ia kembali menidurkan tubuhnya, lalu matanya kembali ia pejamkan.

Semoga esok hari aku masih terbangun dan bernafas...















Halowww 👋👋

Gimana nih? ga ada pelakor kok kan aku udah bilang 😁

Adanya pebinor 😣

Kira kira Nathan masi nafas ga ya besok? see ya in next chapt!!!

Ada salam untuk

Damares Family?

Mahendra Family?

Atau

Duta bucin beda agama kita Bara and Nesya???😁😁

Spam comment dengan emot 💖 supaya tidak sider

Jangan lupa vote and comment

See you in next chapt!

NATHANWhere stories live. Discover now