CHAPT 42

1.9K 164 16
                                    


MATE FROM THE DARK


Hindari tanda 🔞 bagi yang underage.


Kemarin Drake pergi ke bawah untuk memintakan izin Rigel pada Dewa Gerard agar diperbolehkan naik ke daratan karena Yoshi mengadakan makan malam dan mengundang beberapa dewa yang dia kenal. Yoshi bahkan mengundang Nyx, Aragorn juga Athena.

Hasilnya sekarang laki-laki penguasa Sungai Styx itu sudah duduk di sofa ruang tengah kastil tiga bersama Harvey, Valerie, Josephine dan Draco.

Rigel duduk plonga-plongo karena orang lain pada sibuk sendiri. Valerie sibuk membaca buku sambil makan.

Sedangkan Harvey, Josephine dan Draco duduk lesehan di karpet bulu sambil menggambar.

"Har!" Rigel mulai bosan karena tak ada yang mengajaknya bicara.

"Harvey!"

Harvey menoleh sebentar, menaikkan sebelah alisnya sebelum kembali tenggelam dalam kegiatan menggambarnya dengan anak-anak.

"Harvey Stainlyeon!"

Laki-laki dengan mantel hijau botol itu mengeram rendah.

"Apa Rigel Owenclaws?" Harvey melempar tatapan tajam pada Rigel yang duduk di sofa.

"Bukankah Valerie semakin cantik sejak dia hamil?"

Harvey mengangkat pandangannya menatap Vale yang tak memperhatikan sekitar, sibuk dengan dunianya sendiri.

"Kau melihatnya cantik dari mana? Bahkan sejak tadi wajahnya tertutup buku," Harvey merotasikan matanya. Dia paham pasti Rigel asal nyeletuk karena tak ada yang mengajaknya melakukan kegiatan sejak tadi.

"Ya auranya. Terasa sekali, kan?"

"Aura apa?"

"Aura ibu hamil," kata Rigel

Laki-laki itu tak menyadari bahwa sejak dia mengatakan Valerie cantik, si pawangnya udah di belakang dia. Drake diam, membiarkan sampai mana Rigel berani membicarakan Valerie.

Lalu secara tak sengaja mata Harvey melirik ke arah belakang tubuh Rigel. Laki-laki itu tersenyum tipis misterius membuat Rigel menatapnya curiga.

"Lebih baik kau diam saja jika nanti malam masih ingin melamun di dermaga," kata Harvey, kemudian dia kembali dengan kegiatan menggambarnya yang sempat tertunda.

"Vale!" Rigel memanggil Valerie, dia benar-benar bosan. Saking bosannya sampai berani menantang maut.

Vale menurunkan buku yang menutupi wajahnya sejak tadi, gadis itu melempar tatapan tanya pada Rigel.

Rigel langsung menepuki punggung Harvey begitu Vale menurunkan bukunya.

"Lihat! Lihat Valerie. Sangat cantik, kan?" Kata Rigel pada Harvey

Harvey menanggapinya dengan anggukan asal.

"Apa kau ini," ujar Vale menatap Rigel aneh.

Drake mulai kehabisan rasa sabar, dia langsung mencengkeram belakang leher Rigel dengan sebelah tangannya. Lelaki itu lantas merendahkan tubuhnya, berbisik di sebelah telinga Rigel.

"Mau di keluarkan dari ubun-ubun atau jantung?"

Suara rendah nan berat itu seketika membuat bulu kuduk Rigel meremang. Dia menoleh sedikit lalu nyengir kaku.

"Apa, Drake?"

"Jiwamu!" Tekan Drake seraya mengeratkan cengkraman tangannya.

Rigel tertawa pelan "aku hanya bercanda. Lagipula bukankah itu sebuah pujian, Drake? Kau juga setuju kan kalau Valerie memang terlihat lebih cantik sekarang?"

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now