MATE FROM THE DARK [END ✔️]

CHAPT 24

MATE FROM THE DARK

⚠️⚠️⚠️⚠️TRIGGERING CONTENT WARNING: PHYSICAL ABUSEMENT

⚠️⚠️ AKU GAK TAU SCENE INI BAKAL GANGGU KALIAN APA ENGGAK. TAPI UDAH AKU KASIH WARNING KALAU PART AWAL MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN. KALAU KALIAN GAK BISA BACA YANG BERBAU KEKERASAN BISA LANGSUNG SKIP KE SCENE SELANJUTNYA. OKEY, TERIMAKASIH

⚠️ PHYSICAL ABUSEMENT

Pria itu mengulas senyum tipis sebagai sambutan atas kedatangan sang ayah di kastilnya.

Namun secara perlahan senyum Drake pudar ketika Harvey muncul dari balik tubuh besar Gerard. Matanya membola lebar tanda terkejut.

Secara tidak Drake sadari ia menggeser netranya pada Gerard, menatap pria penguasa dunia bawah itu tepat pada matanya.

Waktu terasa berhenti bagi Drake saat ia bersitatap dengan sang ayah. Ia langsung jatuh tersungkur begitu Gerard memutus kontak mata.

Drake berteriak ketika sadar bahwa Gerard mengambil seluruh kekuatan mistik yang ia miliki saat bertatap mata tadi.

Drake hendak berlari mengejar, namun terlambat. Rantai panjang nan panas itu telah melilit lehernya. Ia menjerit hebat merasakan lehernya seperti dibakar. Harvey menarik rantai tadi hingga ia jalan merangkak.

Sambil masih terus meneriaki nama ayahnya, Drake merangkak mengikuti kemana kedua orang itu membawanya. Keadaannya sudah kacau di menit pertama.

Bertambah kacau ketika Harvey mempercepat langkahnya, Drake yang awalnya masih bisa merangkak dengan baik sekarang tidak lagi. Ia terseret-seret hingga seluruh tubuhnya penuh luka.

Drake menjerit histeris, Harvey benar-benar memperlakukannya seperti binatang. Dengan leher terikat sambil di seret, ia lebih mirip anjing dari pada manusia.

"Mother," Drake merintih dalam hati, ia tahu bahwa telepatinya tidak akan diterima oleh Athena mengingat seluruh kekuatan mistiknya di serap oleh Gerard.

"Mother,"

Beberapa saat kemudian telinganya di penuhi jeritan-jeritan dari manusia di bawah sana. Hawa panas menerpa tubuhnya. Mata Drake mengedar mendapati ia dibawa ke kastil Sang Dewa kematian. Melewati jembatan kecil dipenuhi oleh batu-batu runcing. Badan Drake seperti di parut ketika diseret melewati jembatan itu, bahkan beberapa kulit dan dagingnya tertinggal disana. Mata Drake memejam. Untuk pertama kalinya dalam lima ribu tahun ia mengetahui apa itu rasa sakit.

Harvey menoleh kebelakang, memeriksa keadaan Drake yang sudah amat parah. Darah mengalir dari celah manapun yang terluka. Miris,  kacau. Laki-laki itu tersenyum miring melihat kondisi Drake demikian.

Secara sengaja Harvey kian mempercepat langkahnya membuat Drake kian terseret-seret. Tak hanya itu saja Harvey juga sengaja menyentak rantai yang melilit leher Drake agar semakin erat dan mencekik.