CHAPT 6

1.5K 152 16
                                    

MATE FROM THE DARK

Vote dulu biar gak lupa 🔪🔪🔪🔪🔪


Prysona—Voresfox itu sebenarnya jauh pake banget apalagi tempat tinggal Gale yang dulu kan deket pantai tuh. Perjalanan ke sana bisa lima sampai enam jam. Karena daerahnya yang agak pedalaman gitu. Dulu Lucia ngasih rumah disana emang biar Gale gak ketemu banyak orang. Terus juga kalau ke makamnya Nora biar deket.

Tapi sejak ibu angkatnya—Lyla nikah, Gale pindah ke daerah kota yang berbatasan langsung sama Voresfox. Jadi sekarang kalau mau ke Voresfox cuma butuh waktu empat puluh menit aja. Sedangkan kalau mau ke taman kota lima belas menit.

Intinya Gale juga mau ngucapin makasih ke ayah angkatnya karena udah ngajakin pindah ke kota. Jadi dia gak se—struggle dulu kalau pengen ketemu sama Valerie.

******

Lucia membuka pintu warna putih itu perlahan, senyum tipis menghiasi wajahnya kala melihat putri sulungnya masih bergelung di bawah selimut.

Di Voresham biasanya hari ke lima musim salju tuh udara lagi dingin-dinginnya, emang paling enak molor kek Valerie gini.

Sebenarnya ini bukan tanpa alasan. Vale baru tidur pukul tiga dini hari karena belajar bareng Thala di perpustakaan istana. Valerie tidak pergi ke akademi, sebagai gantinya ia belajar sendiri di istana dia juga memiliki guru pribadi.

Yoshi mengizinkan karena ia tahu rasanya di paksa pergi ke akademi walau sebenarnya enggan. Yoshi tidak ingin anaknya merasakan apa yang telah ia rasakan.

Lucia melangkah masuk kemudian duduk di pinggir ranjang. Tangannya terulur menyingkap selimut yang menutupi wajah Vale.

"Sweety!" Bisik Lucia

Vale bergumam berat dan serak khas orang mager dibangunin.

"Sudah pukul sembilan. Kau tidak ingin bangun?"

"Hmm, mommy. Vale baru tidur enam jam, sebentar lagi. Mata Vale berat sekali," jawabnya dengan mata tertutup.

Lucia menghela napas lirih "Gale menunggumu di ruang tengah. Bukankah kalian berjanji pergi main ice skating?"

Seketika mata Vale terbuka lebar. Ia menatap langit-langit kamarnya sejenak sebelum menggeser netranya pada sang ibu. Wajah cantiknya yang tidak pernah lekang termakan waktu.

"Gale? Gale sudah disini?" Valerie bangkit sambil mengerjapkan kedua matanya. Mengusir setan-setan kantuk yang menggelayuti kelopak matanya.

"Sudah dari tadi. Sekarang kau cepat pergi mandi, kasihan dia menunggumu lama," ujar Lucia

"Ah baiklah aku akan mandi kilat," cepat-cepat Valerie turun dari ranjang. Menyambar handuk di gantungan kemudian pergi keluar kamar untuk mandi.

Lucia memandanginya dengan senyuman dan gelengan kepala.

"Astaga," gumamnya

Ibu tiga anak itu lantas membereskan ranjang Valerie. Melipat selimut serta merapikan bantal dan guling.

******

Usai meminta izin pada Yoshi dan Lucia, Gale membawa Valerie pergi dari istana untuk bermain skating.

Mereka pergi ke taman kota Prysona dengan menaiki kuda. Tadinya Valerie ingin naik kuda sendiri, tapi Gale tidak mengizinkan dengan alasan jalannya licin terkena salju. Akhirnya sekarang mereka menaiki kuda yang sama.

Kuda berbulu hitam legam itu adalah hadiah ulang tahun ke dua puluh Gale dari ayah angkatnya. Padahal saat itu Gale sudah ingin membeli kuda sendiri. Ia bahkan telah berada di penjual kuda, hampir saja membayar tapi secara tiba-tiba ibunya datang menyuruhnya kembali ke kastil.

MATE FROM THE DARK [END ✔️]Where stories live. Discover now