Wajah itu, wajah yang terlihat menyeringai itu, wajah angkuh yang selalu membuat Taeyong terbayang-bayang. Wajah pria dari Ayah Kekasihnya sendiri. Sedang menyetir truk besar yang semakin lama kian melaju padanya.
Entah apa yang dia fikirkan, dirinya hanya terpaku disana dan hanya bisa memejamkan matanya dengan erat saat lampunya semakin menyorot mata Taeyong. Kini Taeyong pasrah dengan kaki yang mati rasa. Tangannya memeluk erat perutnya sendiri.
"Jaehyun, aku mencintaimu dan buah hati kita."
BRAK
Tubuhnya terpental jauh, darah merembes dan berceceran dari kepalanya. Nafasnya tersendat-sendat, tangannya berusaha bergerak untuk meminta pertolongan. Matanya mengerjap dengan pelan dan memburam secara perlahan.
Mulutnya berusaha berbicara, namun sulit. Terakhir yang dilihatnya hanyalah kumpulan orang-orang yang berjajar mengelilinginya.
"J-jaehyuniehh."
*FLASHBACK END*
.
.
.
.
.
"Kau benar-benar lupa padaku atau hanya berpura-pura tidak mengenalku dan betingkah seperti baru pertama kali bertemu?"
Keterdiaman Taeyong yang cukup lama membawa Yunho semakin mengernyit bingung, ada apa dengan pria mungil dihadapannya ini?
Sedangkan Taeyong mencoba menahan lututnya yang gemetar karena semuanya benar-benar telah kembali. Ingatannya benar-benar sudah kembali padanya dan membuatnya mengetahui semua alasannya.
Tapi Taeyong menutupi semua rasa gugup dan takutnya dan tersenyum tipis pada Yunho, "Maaf, Tuan Besar Jung. Sepertinya ini memang pertama kalinya kita bertemu. Maaf telah memberikan kesan yang buruk bagi Anda, Tuan." ucapnya dengan senyuman yang ramah tanpa terlihat sedikitpun ketakutan yang saat ini sedang dirasakannya.
Kernyitan bingung yang begitu kentara pada wajah Yunho semakin melebarkan senyum Taeyong, sepertinya dirinya berhasil mengelabui pria paruh baya itu. "Apa Tuan ingin bertemu dengan Presdir Jung? Saya akan membawa Anda kesana." tawarnya.
Yunho menggeleng tipis dengan mata tak berhenti memperhatikan tingkah Taeyong yang terlihat aneh, "Aku sudah bertemu dengan Jaehyun."
"Ah iya, apa Anda membutuhkan sesuatu lagi, Tuan?"
Yunho berjalan mendekat pada Taeyong, sedikit membungkuk untuk mencapai telinga yang lebih muda, "Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi atau peran apa yang sedang kau mainkan. Tapi aku tidak akan melepaskanmu begitu saja." bisiknya dengan nada yang menakutkan, Taeyong hampir terjatuh lemas karenanya tapi Taeyong berusaha kuat menahan diri.
Saat Yunho berbalik meninggalkannya, suara Taeyong menghentikan langkah Yunho sejenak, "Kalau begitu sampai jumpa lagi, Tuan Besar Jung."
Yunho sedikit berbalik untuk melihat wajah Taeyong, tapi hanya senyuman ramah yang kembali didapatkannya membuat Yunho merasa aneh, kesal dan merasa dibodohi entah mengapa.
Pria paruh baya itu akhirnya benar-benar melangkah pergi meninggalkan Taeyong yang hampir saja jatuh terduduk, Taeyong berjongkok perlahan untuk kembali memungut kertas-kertasnya berusaha untuk terlihat baik-baik saja agar tak mendapatkan perhatian dari para karyawan.
Karena saat dirinya berbicara dengan Yunho, hampir semua orang menatap kearah mereka, tentu saja mereka tau bahwa Yunho adalah Ayah dari Presdir mereka.
Setelah selesai Taeyong segera melangkah keruangannya sendiri, menutup pintunya rapat dan menguncinya, tak mampu lagi berjalan menuju kursi kerjanya Taeyong jatuh terduduk dibelakang pintu ruangannya.
Mengesampingkan berkas-berkasnya Taeyong menekuk kedua lututnya dan memeluknya, membenamkan wajahnya disana, menangis terisak. Ternyata semua penderitaan yang mereka alami karena Ayah Jaehyun.
Lalu jika seperti ini apa yang harus Taeyong lakukan? Menceritakan semuanya pada Jaehyun? Tapi bagaimana jika pria tidak mempercayainya? Taeyong tak ingin lagi berpisah dengan pria itu, Jaehyun adalah hal yang paling dirinya butuhkan.
"Sayang? Sayang, kau kenapa?" suara itu. Ah, Taeyong lupa jika dirinya punya pintu hubung antara ruangannya dan Jaehyun, dan sekarang pria itu masuk keruangannya dan mendapatinya menangis dibelakang pintu.
Taeyong mengangkat wajah basahnya untuk menatap Jaehyun sendu, tangannya merentang meminta pelukan pada Jaehyun. Tentu saja pria itu langsung berlari padanya dan memeluknya, membawa tubuh Taeyong untuk duduk dipangkuannya.
Wajah mungil itu membenamkan diri diceruk leher Jaehyun. Jaehyun belum ingin memaksa Taeyong untuk menceritakannya, dirinya hanya ingin membiarkan pria mungil itu tenang lebih dulu terisak diceruk lehernya.
"Everything's gonna be alright. I promise you." hanya kalimat itu yang Jaehyun keluarkan, berusaha menenangkan Sang Kekasih dengan tangan tak berhenti mengelus punggung Taeyong.
Yang saat ini Taeyong ingin lakukan hanya menangis, Taeyong tak tau dan tak bisa menebak apa yang akan terjadi kedepannya.
"Aku tak ingin berpisah denganmu lagi, Jaehyun." ucap Taeyong dengan terisak, memeluk erat Jaehyun yang memangkunya. Jaehyun memberikan kecupan-kecupan ringan pada kepala Taeyong.
"Aku berjanji padamu kita tak akan berpisah lagi."
TBC
How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~
Love you all!!!❤️❤️❤️
YOU ARE READING
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 43
Start from the beginning
