"Bawa dia." titahnya dingin. Mata Taeyong membulat saat dirinya merasakan tubuhnya terseret dengan mudah untuk keluar dari unit Apartment itu.
Taeyong meronta hebat meminta dilepaskan, "Tuan. Tuan Jung aku mohon jangan jauhkan aku dari Jaehyun, Tuan!" raung Taeyong keras, meminta pengampunan pada pria itu.
"Lepaskan aku!"
"TUAN AKU MOHON!!!"
"LEPASKAN AKU!!!" Taeyong meronta hebat dalam genggaman 2 orang pria bertubuh besar itu, walau bertubuh jauh lebih kecil dan jika melawan dengan tenaga Taeyong dipastikan akan kalah.
Tapi berkat tubuhnya yang kecil dan cukup fleksibel, Taeyong bisa meliukkan tubuhnya dengan mudah untuk melawan 2 orang itu dengan menendang selangkangan dan memukul tengkuk mereka.
BUGHH
BUGHH
"AKHHH!!!" teriakan kesakitan dari para anak buahnya membuat Yunho semakin membara pada Taeyong yang kini sudah berlari cepat meninggalkan tempat itu tanpa alas kaki.
"KEJAR DIA SAMPAI DAPAT!!!" geram Yunho yang memaksa kedua anak buahnya harus bangun dari kesakitan mereka. Dan tentu saja tak hanya berdua, ada banyak orang yang mengejar Taeyong hingga membentuk gerombolan.
Taeyong berlari dengan kencang, berusaha berlari sejauh mungkin sekuat tenaganya. Kakinya yang kebas dia abaikan, yang dia fikirkan saat ini hanya menyelamatkan dirinya.
Untung saja Taeyong pernah menjadi atlit lari disekolahnya setidaknya itu cukup membantu walau rasa lelah ditubuhnya mulai terasa karena dirinya yang tengah berbadan dua.
Hari yang sudah menggelap sedikit membantu Taeyong untuk bersembunyi dibeberapa tempat yang gelap hanya untuk mengatur nafas dan sedikit mengistirahatkan tubuhnya, walau tak lama dirinya harus kembali berlari karena segerombolan orang itu cukup mudah menemukannya. Dan Taeyong belum mendapatkan tempat yang tepat untuk sepenuhnya bersembunyi.
Apalagi mengingat kawasan Apartment Jaehyun yang padat, membuat tempat tersembunyi yang bisa dipakai sangatlah minim.
Tak lama sebuah mobil juga terlihat mengejarnya, Taeyong semakin melajukan langkah kakinya. Kakinya melangkah memasuki gang-gang agar mobil itu tak bisa terus mengejarnya. Kaki kecilnya terus dipaksa untuk berlari. Rasa mual karena bawaan janinnya semakin terasa diperut Taeyong karena terlalu banyak berlari.
"Tolong, Sayang. Bekerja samalah dengan Mommy untuk hari ini." ucap Taeyong yang tersengal sembari mengelus perutnya berusaha berkomunikasi pada janinnya.
Matanya menemukan tempat persembunyian, dirinya langsung melangkah kesana dan bersembunyi tepat disamping tempat sampah besar. Taeyong terengah-engah berusaha menormalkan pernafasannya yang terkuras karena berlari tadi. Matanya terus mengintip mobil yang terus mengejarnya sedari tadi.
Mobil itu berhenti tepat didepan persembunyiannya membuat pria mungil itu membelalakkan matanya, dia harus berlari lagi. Orang yang mengendarai mobil tadi juga ikut berlari mengejarnya, ada sekitar 5 orang pria bertubuh kekar. Kali ini bertambah banyak dan kaki Taeyong sudah mati rasa.
Mereka hampir bisa menyusul pria mungil yang mulai kesusahan untuk berlari itu.
Tanpa sadar Taeyong sudah keluar dari jalan gang dan berlari menuju jalan raya, tak terpikirkan olehnya jika berlari disekitar jalan raya sangat berbahaya dan sangat mudah untuk ditemukan.
TEETTT TETTTT
Langkahnya terhenti dan menoleh kesamping kirinya, matanya melihat sebuah truk besar melaju dengan cepat kearahnya dengan bunyi klakson yang memekakkan telinga dan lampu mobil yang sangat menyilaukan matanya.
BẠN ĐANG ĐỌC
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Lãng mạn{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 43
Bắt đầu từ đầu
