Itu adalah Ayah Jaehyun...
Jantung Taeyong bertalu dengan cepat, nafasnya juga terasa sesak. Taeyong tak tau apa yang Ayah Jaehyun akan lakukan padanya, terlebih pria ini sepertinya mengetahui bahwa Jaehyun tak ada di Apartment yang mana akan melakukan apapun dengan mudah dan Taeyong tak bisa meminta bantuan pada siapapun.
Taeyong mengutuk dirinya sendiri yang lupa dimana keberadaan ponselnya sendiri.
Pria angkuh itu masuk kedalam tanpa persetujuan Taeyong bahkan tak perduli jika tubuh Taeyong hampir terdorong karena Yunho yang memaksa masuk.
"Sepertinya Jaehyun tidak ada?" mata Yunho mengelilingi seluruh Apartment mewah milik Jaehyun untuk mencari keberadaan Putranya itu.
Taeyong mengangguk kaku, "Y-Ya, Tuan Jung. Apa Anda membutuhkannya? Saya akan menghubungi Jaehyun untuk pulang." ucapnya dengan nada yang terdengar kentara jika dirinya sedang gugup.
Yunho berbalik menatap Taeyong, "Aku tidak punya urusan dengannya sekarang, karena kau yang akan berurusan denganku." balasnya dengan mata dingin nan tajam yang menusuk Taeyong tepat dimata.
"A-Apa yang Anda b-butuhkan, Tuan Jung?" Taeyong tau apa yang pria itu inginkan, hanya saja mulutnya tetap mengeluarkan pertanyaan yang dirinya tau bahwa itu tak berguna.
"Kau pergi dari sini." Yunho berjalan mendekat pada Taeyong yang sedang menahan tubuhnya yang bergetar, matanya melihat pada pergelangan tangannya yang terbalut jam tangan mewah.
"Bukankah aku sudah membelikanmu tiket pesawat penerbangan jam 6 sore? Sekarang sudah jam 4, bukankah kau harusnya sudah bersiap?"
Jari Taeyong diremas oleh pemiliknya sendiri, beberapa kali meneguk kasar air liurnya berusaha memberanikan diri walau rasanya sangat mustahil karena dirinya terlalu takut pada pria itu. "Aku tidak ingin pergi." ucapnya dengan lantang, menimbulkan guratan tak suka dari Yunho.
"Aku tidak akan meninggalkan Jaehyun." ulangnya tanpa bergetar sedikitpun pada nada bicaranya walau sekujur tubuhnya terasa sangat dingin.
Yunho tertawa sinis, "Wow, kau memiliki pendirian yang kuat ternyata." jarinya terangkat untuk mengelus singkat pipi Taeyong yang terlihat pucat. "Aku bukan orang penyabar yang akan menghabiskan waktu dengan berdebat denganmu. Jadi sebelum aku menyeretmu tolong pergi dari Jaehyun, aku akan mengantarmu ke Airport sekarang juga." ucap Yunho pelan dengan tekanan pada setiap katanya.
"Aku hamil." ucap Taeyong, kakinya terasa begitu lemas karena baru saja mengatakan hal yang sangat tak ingin diungkapnya, tapi dirinya terpaksa. Taeyong tak punya pilihan lain agar Yunho setidaknya sedikit luluh padanya. Taeyong tak ingin jauh dari Jaehyun.
"Aku hamil darah daging Jaehyun, aku hamil anaknya." suaranya bergetar takut, matanya yang terlihat berlinang menatap pada Yunho yang terlihat terkejut dengan pengakuannya.
Rasa takut semakin menggerogoti Taeyong dan merutuki kebodohannya, pria ini pasti akan sangat mudah melenyapkannya apalagi janin yang Taeyong kandung didalam perutnya.
Yunho menatap perut Taeyong yang terlihat tak rata dibalik baju kebesarannya, "Kau pikir aku akan percaya, Anak Muda?" matanya semakin menatap tajam Taeyong yang terlihat takut.
Taeyong menggeleng keras bersamaan air matanya yang jatuh, "Aku tidak berbohong, Tuan. Disini ada buah hati kami." nada memohon Taeyong terdengar pilu jika didengar oleh orang lain, sayangnya disini hanya ada Yunho yang tak memiliki belas kasihan sedikitpun padanya.
Pria yang mulai berumur itu menggertakkan giginya, "Kau benar-benar menguji kesabaranku, Lee Taeyong-sshi." ucapnya, mata tajamnya sedikit melirik pada 2 orang bertubuh kekar yang tak Taeyong sadari ada disana.
YOU ARE READING
Forever Is You (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} "My answer always you, forever is YOU." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 43
Start from the beginning
