fault

8.7K 1.1K 98
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Makasih ya sayang hari ini aku seneng banget." ucap Nadira sembari tersenyum, mereka baru saja keluar dari salah satu pusat perbelanjaan.

"sama-sama sayang, apapun buat kamu." jawab Jevano, padahal dalam hatinya ia sudah mengeluh karena mengeluarkam kocek cukup dalam, belum lagi membayar tagihan mobil nanti karena lebih dari jam yang di janjikan dengan sekala.

Drrt! Drrrt!

Ponsel Jevano bergetar, Jevano segera mengambilnya di saku celananya melihat Bubu menelfonya, Jevano merinyitkan keningnya.

"Halo bu?"

"Jevan! Kamu dimana sih? Ini Nadir di rumah sakit kamu malah keluyuran." Jevano menaikan sebelah alisnya, ada apa dengan Nadir?

"itu.. Jevan baru pulang ngantor bu."

"bohong, Nadir bilang kamu gak ke kantor hari ini! Kemana kamu hah? Cepet ke sini bubu tunguin kalau lima belas menit kamu gak datang bubu pastikan semua aset kamu bubu sita!"

"i-iya bu." panggilan terputus, Nadira menatap Jevano yang kelihatan panik.

"kenapa sayang?" tanya Nadira.

"itu.. Sebelum pulang kita ke rumah sakit dulu ya." Nadira semakin bingung.

"kamu kenapa sih? Siapa yang sakit?"

"udah ayo kita pulang." bukannya menjawab Jevano malah menarik tangan Nadira.

Tio kelihatan khawatir sekali dengan menantunya ini, di rumah sakit sekarang sudah ada Tio, Winata, Haikal, dan Haian. Jeffrey dan Yuda tidak bisa datang karena masih ada urusan pekerjaan di luar kota, Sebenarnya Nadir sudah bisa pulang karena lukanya sudah di bersihkan, dokter juga sudah meresepkan salep luka bakar dan obat nyeri untuk Nadir.

"maafin Jevano ya, bubu pastiin anak itu dapet hukuman yang setimpal." ucap Tio.

"bubu aku gak apa-apa." ucap Nadir.

"tangan kamu bisa gitu pasti karena Jevano lalai." Nadir sudah menjelaskan kalau barusan salahnya tapi mertuanya itu bersikuku kalau itu salah anaknya, Jevano.

"Bubu!" dua orang baru saja datang di depan ruang UGD, Jevano bersama Nadira. Semua orang yang berada di bilik Nadir menoleh.

Tio kaget melihat Jevano sekarang bersama siapa, seorang wanita yang ia tak kenal sama sekali namun berbeda dengan Winata, ia mengenal siapa perempuan itu.

"Apa-apaan kamu? Siapa perempuan ini?" tanya Tio.

"a-aku bisa jelasin, tapi gimana sama keadaan Nadir?" ucap Jevano, Haikal menatap remeh ke arah Nadira.

Rumah Raga [ Nomin ] || ✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt