Diner

8.5K 1.1K 58
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jelek

Siap-siap, gue pulang
Kantor udah harus siap

Mau kemana?

Bubu sama daddy
Ngajak kita diner
Keluarga

Oke

Pesan si singkat yang Jevano kirimkan membuat Nadir mau tak mau bangkit dari kasurnya dan mengambil handuk untuk mandi. Selesai mandi Nadir masuk ke dalam kamarnya ia membuka lemarinya bingung harus memakai baju apa?

Terus menyibak gantungan bajunya mencari baju yang pas untuk diner keluarga. -Ting! Nadir menoleh melihat satu notifikasi pesan dari ponselnya.

Jelek

Gak usah rapi-rapih
Dinernya di rumah

Satu pesan singkat yang membuat mood fashion Nadir kembali anjlok, baru saja ia hendak mengambil stelan formal yang pas untuk diner malah mengambil baju biasa.

Tin!

Nadir sedang menyisir rambutnya menoleh melihat unit mobil yang terparkir di depan rumah, Nadir segera mengambil tas favorite merek celine miliknya dan keluar dari rumah dan tak lupa menguncinya.



Jevano terdiam untuk beberapa saat melihat Nadir yang memakai hoodie biru muda dan celana hitam juga sendal slipers tak lupa dengan tas favorit yang selalu dibawa kemana-mana.

"ya gue bilang baju santai sih santai, ini mah santai bener kayak mau di ajak ke kang pecel depan komplek." Ucap Jevano, Nadir berdecak.

"protes aja."

"ya suka-suka lah, gue bisa komen." mereka segera melesat menuju kediaman mewah milik keluarga Jendral.

Sesampainya di depan rumah security segera membukakan gerbang lalu menyapa Jevano, Jevano memasukan mobilnya lalu memarkirkan di pekarangan depan. Mereka turun dan langsung masuk ke dalam.

"Nadir, akhirnya datang juga." Ucap Tio yang sedang menghidangkan berbagai makanan, Nadir langsung menghampiri Tio lalu memeluknya, bergantian ia memeluk Jeffrey.

"biar aku bantu ya bubu."

"gak usah ada mbak yang bantuin, kamu duduk dulu deh atau bantuin jevano tuh. Jevan kamu mandi dulu sana." perintah Tio.

Rumah Raga [ Nomin ] || ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon